Terakhir berjumpa

896 21 2
                                    

Hari ini Aksel menjemput Aldina ke rumah nya. Aksel mengetuk pintu dan tak lama kemudian pelayan membuka pintu tersebut.

"Oh, ada, Den Aksel"

Aksel senyum kepaa pelayan itu "iya, Bi. Aldina nya ada, Bi?"

"Oh ada, Den. Silahkan masuk"

Aksel hanya mengangguk dan menunggu di ruang tamu, tak lama kemudian Aldina menemui Aksel dengan keadaan siap dengan pakaian kasual nya.

"Siap?"

Aldina mengangguk. Aksel bangkit dari sofa dan berjalan menuju mobil nya sedangkan Aldina hanya mengikuti Aksel di belakang.

Mobil Aksel melaju kencang menuju sebuah taman. Keadaan di dalam mobil sangat sepi karena tidak ada yang berniat memcahkan keheningan ini.

Mereka sekarang sudah duduk di kursi taman yang telah disediakan "Al?" Panggil Aksel yang berada di samping Aldina.

Aldina melirik orang yang berada disamping nya, Aksel. "Gua mau ngomong serius sama lo, Al"

"Ngomong aja"

"Gua mau mengakhiri hubungan ini"

"Kenapa?" Tanya Aldina sedih

"Lo aja gak inget sama sekali tentang gua. Gua gabisa lanjutin ini semua"

🍃

Hari ini hari libur. Entah mengapa Aldina sangat sedih dengan ini semua. Aldina berjalan menyusuri pantai di daerah bali ini. Aldina berada di sini sekarang, Pantai Kuta. Seperti yang dilakukan oleh orang yang berada di pantai, Aldina mengikuti aktivitas mereka, berjemur dibawah terik nya matahari ini.

Bola mata mungil nya tertuju kepada sepasang kekasih yang saling mencintai. Tunggu! Seperti nya aku mengenali nya. Apa? Dia? Mereka mesra sekali, Mengapa secepat ini? Atau jangan-jangan?

Aldina menghampiri orang tersebut.

"Hai"

Aksel POV Flashback On

Aku hari ini berlibur bersama pacar ku, dia tak kalah cantik dengan mantan ku, Aldina.

Aku dan pacarku sedang asik bermain pasir dipinggir pantai, kami tertawa ria, bersama kekasih baru ku. Senyuman dia sangat manis. Aku pun juga menggoda dia sehingga pipi nya berubah menjadi merah, dan dia sangat imut. Aku dan pacarku sedang bermain kejar-kejaran, setelah aku berhasil menangkap pacar baru ku tiba-tiba ada yang menyapa aku dan pacarku.

"Hai"

Aku mendongak kaget, mengapa dia ada disini?

Aksel POV Flashback Off

Aksel mendongak kaget, mengapa dia ada disini?

Aldina kaget benar benar kaget ketika melihat pacar baru Aksel, bagaimana tidak?

Pacar baru nya Aksel adalah sahabat Aldina, seperti nya sekarang berubah menjadi musuh. Sahabat Aldina? Nesya!

Ketika sahabat menjadi musuh, sperti nya akan dimulai.

"Aldina, lo sendiri doang?"

"Menurut lo?" Jawab nya kepada Aksel.

"Ke Caffe deket sini kuy, gua mau ngasih sesuatu untuk kalian" ajak Aldina kepada Akel dan Nesya, akhirnya mereka mengikuti Aldina dari belakang.

Mereka mengikuti arah langkah Aldina sehingga mereka berdua sudah bedi sebuah Caffe yang terletak tak jauh dari pantai itu. Pesanan mereka sudah sampai dan mereka mulai menikmati nya, disela-sela makan nya Aldina angkat bicara "gua mau ngasih kejutan buat kalian berdua" bola mata Nesya dan Aksel mulai saling menatap. Apa yang akan Aldina beri hadiahkepada mereka? Mengapa Aldina tidak memarahi Nesya dan Aksel? Apa benar Aldina tidak mengingat masa lalu nya? Ah yasudahlah abaikan!

Selesai makan Nesya menanyakan kepada Aldina tentang hadiah yang akan diberikan kepada diri nya dan Aksel.

"Al? Lo mau ngasih kita kejutan apa?"

Senyum licik mulai terukir diwajah Aldina.

Plaaakkkk

Sebuah tamparan mulus mendarat di pipi Nesya dan meninggalkan bekas merah di wajah nya. Apa maksud dari itu?

"Pengkhianat lo, Nesya. Gak nyangka lo ngerebut Aksel dari gua. Lo kira gue terima kalo Aksel lo ambil? Enggak! Tapi sekarang gue udah tau sifat jahat lo, Sya. Lo itu serigala berbulu domba."

"Dan lo" jari Aldina menunjuk ke arah Aksel. "Lo kira gue apa selama ini? Sebenar nya gue udah mulai curiga sama lo di hari itu. Lo waktu itu pernah nyium Nesya di taman, lo kira gua ga ngeliat? Lo kira gue buta? Di saat lo nyium Nesya di taman dan ternyata gue dapet informasi dari mata-mata gue kalo lo pacaran sama Nesya, dan gue cuma dijadiin pelampiasan doang, karena waktu itu Nesya pacaran sama Vero, iya kan?" Air mata Aldina mengalir deras sehingga membuat seluruh orang yang berada di Caffe itu terdiam dan melihat aksi yang Aldina lakukan. "Ja-jadi lo gak amnesia?"

"Lo punya otak kan? ya di fikir lah! Gua ngelakuin ini demi mengungkapkan kejahatan si bitch ini" tangan nya tertuju kepada Nesya.

"Dan sekarang g-gue tau sifat asli lo, Sel. Lo lebih buruk dari Dito!"

〜〜〜

haloo gaisss. gua update egen! gimana nih sisa satu chapter lagi. Publish malem ini juga aattau engga?

kira kira sad ending or happy ending?

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang