"DEEEEEE!!"
Verrell Bramasta. Dia emang hobby banget teriak-teriak kalo manggil Syifa. Dan dia adalah orang yang deket banget sama Syifa di lokasi."Kenapa sih kak? Mesti banget teriak-teriak gitu?" Syifa balas teriak sambil membereskan tas dan bersiap keluar dari mobil.
"Kok sendiri? Ngga ada yang nemenin?" tanya Verrell setengah berlari menuju mobil Syifa.
"Mama nanti nyusul, mau ada urusan dulu, abang kuliah. Udah ada siapa aja kak?" Jawab Syifa sembari keluar dan menutup pintu mobil.
"Rizky sm Megan aja, yang callingan pagi kayaknya kita doang, sama Wilo sih, masih di jalan sih tadi bilang." Kata Verrell sambil mengiringi langkah Syifa.
Di luar rumah lokasi shooting Anak Sekolahan, selain kru yang sedang bersiap ada Rizky Nazar yang tengah memperhatikan Syifa dan Verrell yang sedang tertawa dan berjalan beriringan. Dia mengerutkan kening melihat kedekatan yang terjalin antara Verrell dan Syifa. Entah kenapa hatinya tidak tenang melihat Verrell yang sedari tadi membuat Syifa tertawa.
"Woy bengong aja! kesambet lu nanti!" Verrell mengagetkan Rizky yang tidak sadar ternyata mereka yang diperhatikan dari tadi sudah ada didepannya.
"Yaelah apaan sih. Ganggu aja lo. Dicariin lo sama Kak Marthin mau take. Wilo mana? Kenapa malah sama si Cut?" Rizky nyerocos membuat Verrel dan Syifa nahan ketawa karena melihat mukanya Rizky yang sambil manyun-manyun.
"Kakak kenapa sih? marah-marah aja, masih pagi tau. Nanti seharian jadi kebawa ngga baik loh moodnya." Syifa dengan tenang bertanya sama Rizky.
"Tau lu, bener nih ade, masih pagi aja moodnya begini sampe malem ntar aku dimakan de." kata Verrell menimpali sambil tertawa ke arah Syifa.
"Paan sih ngga lucu lo. Gue ngga papa kali. Cuma kesel aja pada telat gini bikin molor semua." Rizky justru menimpali omongan Verrell dan tidak melihat ke Syifa.
Syifa yang merasa Rizky aneh sekali pagi itu dan tidak dipedulikan kehadirannya langsung jalan ke dalam. Rizky dan Verrell saling tatap kemudian bergantian melihat Syifa yang saat itu raut wajahnya sulit sekali ditebak. Bukan, Syifa bukan marah. Selain karena Rizky yang sama sekali tidak menanggapi pertanyaanya, ia sudah kebelet dari perjalanan menuju lokasi tadi. Jadilah dia meninggalkan Rizky dan Verrell begitu saja.
"Kenapa tuh si Cut?" tanya Rizky dengan wajah penasaran.
"Lah elo sih, menebarkan suasana tidak menyenangkan di pagi hari, tadi masih ketawa-ketawa sama gue, eh abis ketemu lo begitu deh langsung." Verrell sambil berlalu masuk ke dalam.
"Yeeeee. Diajak ngomong malah ninggalin." Rizky menyusul Verrel.
Sampai di dalam, mereka berdua tidak melihat Syifa, hanya ada Megan dan yang sedang mendandaninya.
"Ade mana gy?" tanya Verrel pada Megan yang biasa dipanggil Meggy oleh pemain yang lain termasuk dirinya.
"Syifa? Emang udah dateng? Aku belum liat. Yang lain pada mana sih kak? Kan disuruh dateng awal semua jadinya hari ini." Megan hanya melirik karena dia sedang make up.
"Lah emang iya? bukannya yang callingan pagi kita doang?" Rizky menimpali ujung omongan Megan.
Belum sempat Megan menjawab, Syifa keluar dari toilet yang tidak jauh dari ruang make up.
"Gimana sih yang katanya udah dari pagi masa gatau kita semua dikumpulin harus dateng pagi semua" Syifa nyindir Rizky yang tadi ngedumel karna pada dateng telat.
"Hahahahahahahahaha mang enak dimarahin." Verrell tertawa sambil mukul-mukul Rizky.
"Sensi amat sih syif, orang aku juga dari pagi tapi dicuekin ngga dibilangin apa-apa." Rizky menjawab lembut karena melihat Syifa yang agak judes terhadapnya.
"Kalian pada kenapa sih? Aku ketinggalan ya hahaha lagian Kak Rizky tadi tuh Om Cepot juga udah ngomong panjang lebar bukan di dengerin." Megan sambil berdiri dan merapikan cepolan rambutnya.
Tiba-tiba diluar terdengar suara ramai para kru.
Mereka berempat penasaran dengan apa yang membuat para kru ramai diluar segera berlarian.Note:
Kalau mau tau terus kelanjutannya, jangan lupa follow, vote, dan comment yaaa😉 karna nanti part selanjutnya mau di private, jadi yang bisa baca cuma yang follow. Thank you!
KAMU SEDANG MEMBACA
Life? (Completed)
FanfictionFan fiction of Cut Syifa & Rizky Nazar. Don't take it seriously, just enjoy my works! 76 Parts ---