Part 62

6.4K 932 254
                                    

"Assalamualaikum." Rizky mengetuk pintu rumah Syifa.

"Waalaikumsalam. Ky? Tumben pagi-pagi udah kesini." Papa membuka pintu dan menemukan Rizky dihadapannya. "Ayo-ayo masuk. Nanti om panggilin Syifa." Papa merangkul Rizky dan mengajaknya masuk.

"Loh Rizky?" Mama yang sedang memakai jam tangan dan sudah rapi pagi menjelang siang itu juga menyapa Rizky.

"Tante." Rizky langsung mencium tangan Mama Syifa.

"Adek ngajak Rizky juga ternyata. Si adek ngga bilang-bilang deh." Mama tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Rizky bengong. Tidak mengerti maksud Mama Syifa apa. Dia juga memperhatikan Mama dan Papa Syifa yang sudah rapi seperti ingin pergi. "Rizky ganggu ya om, tante? Mau pada pergi ya?"

Papa tertawa ketika melihat wajah Rizky kali ini. "Lah ini kamu kesini mau ikut kita pergi kan? Mau beli perabot rumah udah banyak yang harus diganti."

"Loh ya ampun Rizky ganggu berarti ya? Yaudah kalo gitu Rizky pamit aja deh tan, om. Rizky ngga tau kalo pada mau pergi. Rizky kesini karena dari semalem Syifa ngga ada kabar." Rizky memasang wajah bersalahnya yang membuat Mama dan Papa tersenyum. Anak laki-laki dihadapannya ini sampai datang kerumah hanya karena si bungsu di keluarga itu tidak ada kabar dari semalam? benar-benar luar biasa, batin Mama dan Papa bersamaan.

Saat hendak menjawab lagi, tiba-tiba tiga bersaudara berlarian dari atas. Ya, Bang Randy, Bang Anwar dan Syifa. Saat menyadari ada orang lain di rumahnya, mereka langsung diam kecuali Syifa. "Kak Rizky?"

"Hei." Rizky tersenyum manis sekali.

"Mama sama Papa ngajak Kak Rizky?" Syifa tidak menanggapi Rizky kali ini, justru bertanya pada mama dan papanya.

Mama tertawa melihat mereka semua saling bingung seperti ini. "Aduuuh udah udah deh sekarang mendingan jalan yuk sekalian pas nyampe kan langsung makan siang. Rizky kamu ikut aja ya sekalian daripada pulang lagi ngapain kan?"

"Ah ikut tante?" Rizky nyengir. Dia mau saja sebenarnya tapi dia masih penasaran dengan Syifa yang dari semalam tidak ada kabar.

"Udah ayuk ikut, aku tau Kak Rizky kesini mau ngapain." Syifa langsung menggandeng Rizky keluar rumah dan membuat semua keluarganya tersenyum.

"Si adek suka gitu sekarang ya semenjak punya pacar. Kita ngga di anggep." Bang Anwar menggelengkan kepalanya.

"Baperan deh mulai. Biarin aja sih kan emang udah waktunya juga adek punya pacar." Bang Randy yang menanggapi kalimat Bang Anwar.

Mama dan Papa memilih menyusul Syifa dan Rizky keluar, tidak mau mendengar perdebatan dua anak bujangnya.

***

"Ini bagus deh Syif, nanti buat kita." Rizky mengedipkan sebelah matanya saat mereka sedang melihat tempat tidur King Size di store peralatan rumah tangga yang sedang naik daun itu.

Refleks Syifa mencubit perut Rizky. "Kebiasaan."

"Hahahaha iya ampun. Yaelah aku bercanda doang serius amat kamu." Rizky tertawa tanpa rasa bersalah.

Mama dan Papa Syifa sedang memilih perabotan lain, sedangkan Bang Randy dan Bang Anwar ada di dekat mereka dan ikut-ikutan tertawa saat Rizky bicara tadi. "Emang dasar udah ngebet ya gitu." Bang Randy nyeletuk sambil tertawa. Dia memang bisa dibilang yang paling welcome dengan hubungan Rizky dan Syifa setelah Papa dan Mamanya.

"Gue aja belum ky, sabar napa." Bang Anwar kali ini ikut menanggapi.

"Belum ngapain sih bang? Lagian Kak Rizky ditanggepin." Syifa merangkul abang keduanya itu.

Life? (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang