Part 67

7K 872 213
                                    

Hari ini Rizky dan Syifa akan pergi ke Bogor untuk acara peresmian jembatan asa SCTV bersama Kak Dude Harlino juga. Mereka datang lebih awal dibanding Kak Dude dan sudah ada di salah satu rumah warga yang dekat dengan jembatan saat itu.

"I got my headache." Syifa berbisik pada Rizky saat mereka sedang duduk dan banyak sekali warga yang sudah datang menunggu mereka di luar bahkan sudah ada beberapa orang yang masuk ke dalam rumah warga tersebut.

Rizky menatap Syifa khawatir. "Aku ambilin minyak kayu putih ya. Kamu mau apa? Minum?"

Syifa menggeleng. Dia menyandarkan kepalanya di pundak Rizky. Tidak peduli warga disitu melihatnya seperti apa. Sampai pada saat ini dia juga bahkan sudah mau terang-terangan dengan hubungan yang dia jalani dengan Rizky.

"Din sini bentar deh." Rizky memanggil Dini asisten Syifa yang berdiri di depan pintu untuk mencegah lebih banyak lagi orang yang masuk ke dalam rumah warga itu.

Dini pun langsung menghampiri Rizky. "Kenapa ky?"

"Tolong cariin obat sakit kepala, Syifa pusing." Rizky mengusap kepala Syifa di pundaknya.

Dini mengangguk dan segera keluar mencari obat. Tidak lama setelahnya dia kembali.

"Sini sayang, minum obat dulu ya. Acaranya masih panjang soalnya." Rizky mengangkat kepala Syifa di pundaknya.

"Hmm..." Syifa yang tadi memejamkan matanya bergumam. "Ngga usah deh kak. Aku ngga papa kok."

"Engga ini sini minum." Rizky lalu memasukkan kaplet sakit kepala itu kedalam mulut Syifa dan memberikannya sebotol air mineral.

Mau tidak mau Syifa menelannya karena sudah terlanjur masuk ke dalam mulutnya. "Kak Dude masih lama ya? Aku pengen tidur."

Belu sempat Rizky menjawab sudah terdengar keramaian di luar. Rizky dan Syifa tau pasti itu Kak Dude yang datang makanya ramai sekali. Mereka pun langsung berdiri dan Syifa juga berusaha tersenyum. Kak Dude merekam kegiatan mereka hari itu di kameranya untuk kepentingan vlog pribadinya.

"Jadi gimana udah diamalin belom ky yang kemaren?" Tanya Kak Dude di sela-sela waktu break mereka.

"Hee gimana ya kak." Rizky menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Udah.... percaya deh lebih enak pacarannya kalo udah nikah. Halal. Ya ngga Syif?" Kak Dude menatap Syifa jahil. Sejujurnya dia sangat senang melihat Rizky dan Syifa tapi alangkah lebih baik dilihat kalau mereka menikah ketimbang pacaran. Tentu saja itu hanya ada didalm pikirannya.

"Waduh waduh ini kenapa jadi kemana-mana Kak Dude? Ganti bahasan ayo udah hahaha." Syifa juga salah tingkah.

Kak Dude tidak dapat menahan tawanya. "Hahaha yaudah pokoknya aku doain deh buat kalian ya biar cepet-cepet. Icha juga nikah masih muda kemaren Syif."

"Aamiin..." Rizky dan Syifa menjawab bersamaan.

"Tuh jawab aja barengan udah tante ini mah anaknya udah siap banget." Kak Dude kini berpaling pada Mama Syifa.

Mama hanya mengangguk-angguk sambil tersenyum. "Aamiin aamiin.."

Mereka terus saja berbicara tentang apapun. Rizky dan Syifa tentu saja belajar banyak hal dari Kak Dude. Syifa bahkan sudah melupakan rasa sakit di kepalanya. Rizky terlihat sangat nyaman sharing dengan Kak Dude dan itu membuat hati Syifa lebih lega. Entah mengapa.

***

"Aku otw syif." Rizky menelepon Syifa saat sedang berada di perjalanan menuju Istana Negara untuk acara diskusi generasi milenials bersama dengan veteran dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Life? (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang