Part 75

6.3K 853 177
                                    

"Dina nitip oleh-oleh buat kamu." Rizky bicara pada Syifa lewat video call sesaat setelah pergantian tahun hari itu.

"Hmm. Apa tuh?" Syifa sedang menopang dagunya dengan bantal. Ya dia sudah berada di atas tempat tidur. Tidak seperti kebanyakan orang yang merayakan tahun baru di luar, dia justru memilih untuk diam saja dirumah, dikamarnya.

"Tas nih, dia kesini nganter buat Michelle sekalian mau nitip buat kamu katanya." Rizky melirik sekilas pada paper bag merek terkenal itu.

"Ooo okay, say thanks to her." Syifa tentu saja menghargai, hanya sebatas itu. Entah nantinya akan dia pakai atau tidak pemberian Ardina.

"I will. Kamu udah ngantuk?" Rizky menguap di teras lokasi shooting-nya.

Syifa mengubah posisinya menjadi duduk. "Kakak ngantuk? Masih lama take-nya?"

"Ditanya tuh jangan balik nanya sayang..." Rizky gemas sekali ingin mencubit Syifa seperti biasanya. Rasanya sudah selama itu mereka tidak bertemu.

Memerah seperti biasanya wajah Syifa jika Rizky memanggilnya sayang, padahal mereka hanya video call berdua namun tetap saja Syifa merasa risih dan malu, takut-takut ada yang mendengar walaupun tidak mungkin karena mereka berdua sama-sama menggunakan earphone. "Kakak capek ya? Nanti abis take langsung istirahat ya. Jangan main games lagi atau ngobrol-ngobrol lagi."

"Syif, kamu ngga marah?" raut wajah Rizky berubah menatap gadisnya.

Air muka Syifa juga jadi berubah. "Marah kenapa?"

"Hmmm. Ini Dina." Rizky menjawab singkat.

Syifa justru tersenyum mendengar jawaban Rizky. "It happens dari kita belom pacaran sampe sekarang, konyol kalo aku marah cuma karna hal kaya gini kak."

"Kamu ngga cemburu?" Rizky bertanya lagi.

"Masih penting? Well, aku ngga suka, iya. Aku cemburu, jelas iya. Tapi untuk marah karna hal yang sama berulang-ulang, aku capek kak." Syifa menyusun bantal di belakang kepalanya lalu bersandar. "Ini tentang gimana kita ngadepinnya aja. Udah terlalu banyak hal yang kita lewatin bahkan yang lebih dari ini masa iya aku masih mempermasalahkan hal yang selalu terjadi kalo kamu lagi ngga sama aku." tambahnya.

Rizky lalu tersenyum dan ikut menyandarkan kepalanya di kursi. "Abis take aku langsung tidur. Ngga main game dan ngga ngobrol lagi, sama siapapun."

"Yaudah aku tidur ya, nanti kabarin aku kakak selesai take jam berapa. Come home soon, I miss you." Syifa menarik selimutnya.

"Aku juga kangen. Banget. Selamat tidur ya sayang. Assalamualaikum." Rizky menunggu Syifa menjawab salamnya dan langsung memutuskan telepon.

Seperti janjinya pada Syifa, dia benar-benar tidak mempedulikan Ardina atau bahkan siapapun yang mengajaknya bicara setelah selesai take. Rizky hanya menjawab, "Gue capek, duluan ya." dan berlalu. Orang-orang yang sudah mengerti Rizky tentu tidak banyak berkomentar.

Syifa juga benar-benar langsung tertidur sesaat setelah mengakhiri panggilan videonya dengan Rizky. Rasanya mungkin dia memang tidak suka dan tidak habis pikir karena Ardina sampai rela mengunjungi Rizky di Jogja. Sempat terbesit apakah perempuan itu merasa baik-baik saja dan tidak merasa rendah ketika sebegitu ngototnya mengejar apa yang jelas-jelas sudah menjadi milik orang lain?

***

Setelah selesai dengan kesibukan shooting film terbarunya, justru kini Syifa yang kembali shooting stripping. Seperti hari ini. Rizky sedang bersiap-siap menjemput Syifa untuk mengantarnya shooting. Sebelumnya mereka sudah bertemu sekali untuk melepas rasa rindu namun tetap saja itu tidak cukup untuk Rizky. Oleh karena itu dari kemarin dia memaksa untuk mengantar dan menemani Syifa shooting.

Life? (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang