Part 40

11.6K 688 171
                                    

Hari Seninnya seperti rencana mereka kemarin, Rizky mendapat undangan Gala Premier One Fine Day dan dia berniat untuk mengajak Syifa. Rizky sudah siap siang menjelang sore hari itu dan Edo sudah menunggunya dibawah.

"Yuk do, nanti balik lagi kesini ya abis jemput Syifa." Rizky sambil menuruni tangga rumahnya mengajak Edo yang sedang duduk di ruang tengah rumahnya.

"Lah ngapain balik lagi? Abis nganter ya langsung aja kali." Edo meminum es teh manisnya sebelum bangkit dari sofa.

"Masih lama kali, nanti balik kesini aja. Gue mau ganti baju dulu lagian si mama kangen mau ngobrol sama Syifa katanya." Rizky berjalan keluar sambil memainkan hpnya.

"Ribet amat sih." Edo berbicara pelan sekali namun terdengar oleh Rizky.

"Gue bilangin nyokap nih." Rizky memberi ancang-ancang masuk kembali ke dalam rumah sebelum akhirnya ditarik oleh Edo.

Mereka langsung menuju rumah Syifa. Di dalam mobil tidak banyak yang mereka bicarakan karena memang hari Senin sore itu jalanan Jakarta belum terlalu padat jadi tidak perlu waktu lama untuk sampai di rumah Syifa.

"Kok cepet kak? bentar ya aku ambil tas dulu." Syifa yang tadi mendengar suara mobil dari ruang tengah rumahnya langsung menghampiri Rizky keluar.

"Iya. Aku tunggu di mobil aja ya." Rizky menghampiri Mama Syifa dan pamit sebelum keluar menuju mobilnya. "Pamit ya tante, nanti mungkin anterin Syifanya agak malem ya." Rizky mencium tangan Mama Syifa.

"Hati-hati ya nak. Tante percaya kok kalo Syifa sama kamu. Edo hati-hati ya." Mama Syifa tersenyum pada Rizky dan Edo. "Ade cepetan ini Kak Rizky-nya nunggu kelamaan nanti." lanjutnya setengah berteriak agar terdengar oleh Syifa ketika melihat Rizky dan Edo sudah masuk ke dalam mobil.

Tidak lama kemudian terdengar suara berlari di tangga. "Iya mama bawel deh, aku udah bilang Kak Rizky kok, yaudah aku berangkat ya. Assalamualaikum." Syifa mencium tangan mamanya dan langsung menuju mobil Rizky yang mesinnya sudah menyala.

"Maaf ya kak lama. Emang acaranya jam berapa sih? Kok kita jam segini udah jalan?" Syifa masuk ke dalam mobil. "Loh kok kakak duduk di belakang?" tambahnya ketika menyadari kalau Rizky duduk di belakang juga.

"Ya kan emang kalo ada kamu maunya dibelakang, buluuuu." Kali ini Edo yang menjawab sambil menjalankan mobilnya.

"Lagian emang kenapa sih? ngga mau duduk sama aku?" Rizky melirik Syifa.

"Apaan deh baper, ini kok ke arah sini si Kak Edo? GI mah masuk tol aja langsung kan?" Syifa memperhatikan jalanan di sekitarnya.

"Mau kerumahku dulu.  Mama kangen sama kamu katanya. Lagian aku mau ganti baju." Rizky menyandarkan kepalanya ke bahu Syifa.

"Kak, kenapa ngga bilang sih? Kan ngga enak aku ngga bawa apa-apa. Kak Edo mampir bentar beli buah ya kak." Syifa mencolek bahu Edo.

Rizky yang sedang bersandar langsung menegakkan kembali tubuhnya. "Sayang, kita cuma bentar ketemu mama. Abis itu kita langsung jalan lagi. Ngga usah pake beli apa-apa udah do. Lanjut aja biar cepet sampe."

Edo hanya melirik sekilas dari kaca depan. Dia melihat Syifa memasang wajah cemberutnya karena keinginannya untuk mampir membeli buah tidak disetujui oleh Rizky.

Rizky menggandeng Syifa kedalam rumahnya. Syifa diam saja karena merasa tidak enak tidak membawa apa-apa bertemu dengan Mama Rizky.

"Assalamualaikum." Rizky mengucapkan salam dan langsung dijawab oleh Kak Ina.

"Hey Syif, sini dek. Mau minum apa?" Kak Ina bertanya pada Syifa.

"Nanti aku ambil sendiri aja kak kalo mau minum." Syifa duduk di samping Kak Ina. Tidak lama setelah itu Mama Rizky duduk di sebelah kirinya Syifa. Jadilah Syifa diapit oleh Kak Ina dan Mama Rizky.

Life? (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang