Part 9

8.2K 702 61
                                    

Saat take adegan di meja makan, Rizky dan Syifa ada adegan kontak fisik. Rizky di haruskan menutup mata Syifa dari belakang, dan Syifa memegang tangan Rizky. Saat itulah Rizky tahu bahwa Syifa sedang demam. Ya ampun, kenapa badan Syifa panas gini, dia sakit? kok ngga bilang sih? Rizky membatin dan dia benar-benar merasa khawatir dengan keadaan Syifa, dia merasa begitu bodoh sampai tidak tahu kalau Syifa sakit.

Setelah selesai adegan di meja makan, mereka disuruh istirahat dulu. Syifa langsung berjalan ke arah kamar, tidak menyadari kalau Rizky mengekornya, dan Syifa baru ingat kalau dia meninggalkan hpnya di meja makan saat take tadi, dia tanpa aba-aba memutar tubuhnya dan langsung menubruk dada Rizky. Jantungnya saat itu seperti hampir berhenti. Syifa buru-buru melepaskan pelukan Rizky namun tertahan karna Rizky memegang lengannya.

"Kamu sakit?" Rizky langsung memegang kening Syifa.

Syifa menepis tangan Rizky dari keningnya dan menjawab pendek, "Engga kok."

Rizky menyadari Syifa masih berusaha menghindarinya, "Engga gimana sih Syif? ini badan kamu panas loh. Udah minum obat belum?" Lanjutnya.

"Udah ngga papa ini, tadi udah minum obat kok." Syifa menjawab sambil berlalu kembali menuju meja makan tempat dia meninggalkan hpnya.

Syifa baru menyadari disana ada Fira dan Adel. Syifa langsung menghampiri Fira dan memeluknya.

"Selamat ulang tahun Ka Piyaaaaa!!!" Syifa berteriak sambil memeluk erat Fira.

"Makasih adekku sayang, ya ampun kamu lucu banget gini pake baju SMP hahaha." Fira sambil memutar Syifa dan tertawa melihat seragam SMP yang dikenakan Syifa.

"Masih pantes tapi ya fir? Happy birthday anyway." Rizky menimpali omongan Fira sambil memeluknya juga.

Syifa yang masih tidak mau banyak bicara dengan Rizky hari itu, tersenyum dipaksakan. Dia tidak ingin terlihat sedang bermasalah dengan Rizky. Lagian dia dengan Rizky memang tidak ada hubungan apapun. Apa yang akan dipikirkan Kak Fira kalau tau aku lagi ngambek sama Kak Rizky karna dia ngga bilang pergi sama Ardina, belum resmi pacaran aja udah posesif, Syifa sibuk berfikir.

Fira yang menyadari Syifa sibuk dengan pikirannya sendiri menepuk Pelan bahu Syifa sambil melihat Rizky, "Masih cocok bangetlah ky, apalagi pas bengong gini masih polos parah mukanya."

"Ih apaan sih kak, udah tua gini juga." Syifa memerah karna dibilang masih cocok jadi anak SMP.

"Apasih dek kamu masih super ngegemesin juga hahaha" Fira sambil menyubit pipi Syifa gemas. "Eh dek ini badan kamu panas bgt, sakit? Udah minum obat belum?" Tambah Fira saat menyadari suhu badan Syifa yang terasa lebih hangat.

"Udah kok kak tadi, kecapean aja aku." Syifa duduk di sofa dekat mereka dan mulai mengajak ngobrol Fira dan Adel.

Rizky senang sekali dengan kehadiran Fira, bisa sedikit membuat Syifa tersenyum walaupun hatinya masih tak tenang begitu megetahui kalau Syifa sedang sakit. Rizky dan Edo punya rencana untuk menceburkan Fira ke dalam kolam renang hari itu, tapi Rizky sama sekali tidak berani bicara pada Syifa tentang rencananya itu setelah berkali-kali Syifa ketus padanya hari itu. Jadilah dia hanya mengikuti alur yang akan terjadi hari itu. Dan ternyata benar saja ketika Rizky dan Edo sedang berusaha menceburkan Fira ke kolam renang, Syifa ikut-ikutan juga. Memang dia selalu butuh teman-temannya disaat seperti ini.

Malamnya Rizky hanya tinggal satu scene dan Syifa masih ada beberapa scene, namun Fira dan Adel masih ada di lokasi dan sedang delivery pizza untuk mereka semua yang ada di lokasi. Syifa sudah tidak semurung saat sebelum ada Fira dan memang agak terlihat lebih sehat dibanding tadi siang, namun tetap dia agak menjaga jarak dengan Rizky. Mana besok sama lusa langsung libur shooting lagi, makin susah deh gue minta maafnya, batin Rizky.

Tidak lama setelah itu Fira dan Adel pamit pulang dan tinggalah didalam kamar Rizky, Syifa dan mama Syifa. Pemain yang lain juga sudah selesai semua dan memang hanya tinggal take beberapa adegan untuk Syifa dan Rizky. Rizky merasa ini sebuah kesempatan emas untuk meminta maaf dengan Syifa atas apa yang sedang terjadi antara mereka. Sebenarnya kalau dipikir secara logika, mereka tidak ada hubungan lebih kenapa juga Syifa harus marah. Tapi dengan marahnya Syifa, Rizky menyadari satu hal, bahwa perasaan Syifa sudah berbeda. Bukan perasaan kepada teman biasa atau partner kerja saja, sudah lebih dari itu, dan fakta ini membuat Rizky sedikit tersenyum.

Syifa yang melihat Rizky tersenyum mengernyit bingung. Kenapa juga Kak Rizky senyum-senyum. Aku tuh lagi marah sama dia bukannya lagi bahagia, Syifa mendengus kesal.

"De mama keluar dulu ya. Mau nungguin abang di depan aja. Kamu minum dulu itu yang banyak ya." Mama sambil berjalan keluar kamar. Tenang saja, pintu kamarnya dibuka kok.

"Iya ma." Syifa sambil menatap layar hp.

Rizky yang merasa ini merupakan waktu yang baik untuk berbicara dengan Syifa, langsung menghampiri dan mengambil botol Aqua milik Syifa lalu menyodorkannya, "Bener nih kata mama, banyakin minum. Biar demamnya juga cepet turun."

"Iya, makasih kak." Syifa langsung mengambil cepat botol Aquanya.

Syifa masih berusaha menghindarinya, masih terlihat jelas raut kesal di wajahnya. Rizky menarik kursinya agar bisa dekat dengan Syifa. "Aku mau ngomong sama kamu berdua gini dari tadi susah banget. Aku mau minta maaf sama kamu soal tadi aku kesiangan, kamu pasti bete banget kan nungguin aku."

"Yaudah sih udah lewat juga kak... lagian..." kalimat Syifa terpotong.

"Sama soal kemarin, aku juga minta maaf ngga bilang sama kamu aku pergi sm Ardina." Rizky memotong langsung pembicaraan Syifa.

"Loh itu hak kakak kok buat ngga bilang sama aku, lagian apa urusannya sama aku mau kakak jalan sama siapa aja kek, aku ngga ada kepentingan sama sekali." Syifa tidak mengalihkan wajahnya dari hp, namun kalimatnya terdengar ketus.

Mendengar kalimat itu meluncur begitu saja dari bibir mungil Syifa, Rizky agak sedikit kecewa. Tapi dia tahu bahwa Syifa menutupi rasa cemburunya. "Emang ngga ada sih kepentingan kamu untuk tau, tapi karna menurut aku kamu penting, makanya aku ngerasa harus minta maaf sama kamu. Aku liat kamu ngetweet, tapi langsung di hapus. Entah kenapa aku ngerasanya itu buat aku. Aku yang bikin kamu kecewa."

Syifa kaget dengan apa yang Rizky bicarakan, dia menoleh dan menatap Rizky lekat, membuat yang ditatap sedikit salah tingkah dan bergerak dari tempat duduknya. "Itu lirik lagu kak. Kakak lagian aneh banget sih kenapa ngerasa itu buat kakak?"

"Soalnya abis itu aku telfon kamu dan ngga kamu angkat-angkat, waktunya pas banget syif. Aku takut banget kamu marah." Rizky menjawab lemah.

Belum sempat Syifa menimpali omongan Rizky, mamanya masuk dengan Bang Randi. Membuat Rizky memundurkan kursinya. Selesai sudah permintaan maaf dan sedikit pengakuannya. Rizky menelan ludah. Semoga Syifa mengerti kalau Rizky tidak ingin Syifa pergi dari hidupnya.

"Kalau saja aku bisa memberikan dunia padamu, pasti akan aku berikan. Tapi yang aku bisa hanya memberikan duniaku padamu."

Rizky mencintai Syifa. Hanya itu yang dia tahu. Semenjak setiap malamnya dia hanya memikirkan Syifa setiap akan tidur, setiap ketika bangun hanya Syifa yang terlintas, setiap dia makan, setiap dia berjalan, bahkan rasanya seperti setiap dia bernafas. Aku akan perjuangin kamu Syif, batin Rizky mantap sambil menatap mata bulat Syifa yang juga sedang menatapnya.

Note:
Yuhuuu... Rizky galau😭 kira-kira gimana kelanjutannya yaaa? Tetep terus pantengin ya! Jangan jadi silent reader ya, vote dan comment selalu aku tunggu. Thankyou!

Life? (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang