Part 5

8.9K 784 53
                                    

Keesokannya, Rizky yang hari itu sangat bersemangat sudah bangun dari pagi-pagi sekali. Dia langsung chat Syifa.

Rizky: Syif, jadi kan hari ini?
Syifa yang saat itu memang sedang pegang handphone langsung tersenyum begitu melihat pengirim chat di pagi hari itu.
Syifa: Yuk boleh kak. Siapa aja yg ikut?
Rizky mengerutkan kening melihat pertanyaan Syifa.
Tak sabar, dia memutuskan untuk langsung saja menelpon Syifa.

"Halo syif, Assalamualaikum." Rizky memulai.

"Waalaikumsalam kak." Syifa membalas sambil bergulingan di kasur.

"Kamu ngga mau ya kalo kita pergi berdua aja hari ini?" Rizky to the point.

Syifa tidak langsung menjawab melainkan berdiri dari kasur dan menuju meja rias dan ngaca sambil senyum-senyum, dalam hati dia bersorak yesssss berdua aja ternyata.

Rizky yang was-was karena tidak ada jawaban dari Syifa memanggil lagi, "Syif?"

"Eh iya kak?" Syifa sadar kalau dia nyuekin Rizky dan sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Gimana? Kamu ngga mau ya kalo kita perginya berdua aja?" Rizky mengulang pertanyaannya.

"Oh iya, aku sih gapapa kak, justru aku ngga enak sama Kak Rizky nanti ada yang ngga suka lagi kalo pergi berdua aja." jawab Syifa kemudian.

Rizky tertawa mendengar pernyataan Syifa, "Dih siapa yang mau marah? Haha yaudah aku jemput ya nanti, jam berapa nih yang enak?"

"Ya kali aja gitu ada yang marah, kan aku ngga tau.. hmm, sorean aja kali ya kak, jam 4-an gitu?" Syifa sambil memancing Rizky.

"Hahaha aku jomblo kok kalo ada yang marah paling mamah karna ditinggal pergi lagi, yaudah jam 4 aku udah sampe rumah kamu ya." Rizky terpancing juga.

Syifa tersenyum di seberang telepon mendengar Rizky memastikan bahwa dirinya masih jomblo. "Eh kak? Ngga langsung janjian ditempatnya aja? Nanti kakak repot loh jemput aku dulu jauh kan. Anyway kita mau makan dimana emang kak?"

"Ih ngaco ya kamu. Aku kan harus izin sama Mama Papa kamu, sama Bang Randi sama Anwar juga kalo perlu, yakali lagian kita berangkat sendiri-sendiri. Kita ke Sency aja ya?" Rizky menepuk jidat, Syifa polos sekali. Masa mau ngedate jalan sendiri-sendiri, pikirnya.

"Hehehe aku takut kakak repot aja kalo mesti jemput aku dulu.. yaudah kak, terserah kakak deh. Aku ikut aja. Kak, udahan dulu ya aku mau beres-beres kamar berantakan banget, biar nanti siap-siapnya juga bisa lama." Syifa tidak menyadari kalimatnya barusan membuat Rizky tersenyum.

"Ya ampun ketemu aku aja siap-siapnya harus lama emang?" Rizky mulai berani ngeledek dan berhasil membuat Syifa kelimpungan.

"Maksudku kan namanya juga perempuan kak. Siap-siapnya lama haha yaudah ah kak ngga selesai-selesai deh ini. See you kak. Assalamualaikum." Syifa salah tingkah.

"Hahahaha iya deh, waalaikuksalam." Rizky langsung menutup telepon dan tersenyum.

Dia membayangkan apa yang akan terjadi hari ini. Sebelumnya, dia tidak pernah segugup ini untuk bertemu dengan Syifa. Mungkin karena perasaan yang dia miliki sekarang sudah jelas berbeda. Dia sangat berharap banyak kalau Syifa memiliki perasaan yang sama terhadapnya. Benar kata Verrell, Syifa mendekati sempurna. Kalau tidak cepat-cepat dia menyatakan perasaan terhadap Syifa, pasti banyak yang akan melakukannya demi Syifa. Tidak, tapi tidak hari ini. Terlalu cepat, pikirnya. Dia hanya akan membuat Syifa sadar, bahwa dia serius dengan Syifa.

Tepat pukul 4 sore Rizky sampai dirumah Syifa. Rizky keluar dari mobil dan melihat Mama Syifa sedang menyiram tanaman.

"Assalamualaikum tante." Rizky mengucapkan salam sambil menghampiri dan mencium tangan Mama Syifa dengan hormat.

"Waalaikumsalam Rizky, Syifanya lagi siap-siap, ayo masuk dulu." Mama Syifa sambil meletakkan vas bunga yang sedang dirapikan.

Rizky mengekor di belakang Mama Syifa masuk menuju rumah. Dan ternyata, Keluarga Syifa sedang lengkap sore itu. Di ruang keluarga itu terlihat Papa Syifa, Bang Randi, dan Bang Anwar yang sedang berbincang dan mereka langsung berhenti melihat kehadiran Rizky.

"Eh Rizky, sini duduk ngobrol dulu. Ade mah pasti lama." Papa Syifa menyapa Rizky ramah.

"Eh iya om." Rizky segera menghampiri dan menyalami Papa Syifa

Bang Randi memperhatikan Rizky dengan teliti. Dia mencari bagian mana yang membuat adik bungsunya jatuh cinta dengan lelaki ini. "Mau pergi kemana ky?" Bang Randi mulai bertanya.

"Ke sency bang, mau makan aja sih sekalian ngobrol-ngobrol santai hehe waktu di lokasi kan sibuk sama script terus." Rizky menjawab santai karena memang dia sudah mengenal kedua kakak Syifa termasuk Bang Randi.

Belum berlanjut perbincangan itu, Syifa turun dengan setengah berlari. Entah kenapa Rizky tersenyum melihat Syifa yang semangat sekali bertemu dengannya. Syifa cantik sekali sore itu. Dia memakai kemeja dan Rok biru muda selutut, rambutnya di gerai dan dia selalu hanya menggunakan bedak tipis dan lip tint, membuat kecantikannya sangat natural. Dia tidak menyadari bahwa Rizky sudah datang.

"Kak Rizky? Udah dari tadi ya? Ya ampun maaf ya kak lama nunggu aku." Syifa langsung menyapa.

"Belum lama kok. Yaudah mau langsung syif? Biar nanti ngga kemaleman." Rizky sambil beranjak dari tempat duduknya.

"Yuk. Aku pamit ya pa, bang. Mama mana ya?" Syifa salim ke Papa dan abang-abangnya, Rizky melakukan hal yang sama.

"Iya hati-hati ya nak. Jangan pulang malem-malem ya Rizky. Kasian kamu juga nanti." Mama Syifa yang menimpali.

Melihat Mama yang baru keluar dari dapur langsung di datangi Syifa dan Rizky dan mereka berdua langsung salim.

"Iya tante, ngga pulang malem kok. Yaudah kita berangkat ya. Assalamualaikum." Rizky mulai melangkah keluar dan Syifa juga mengucap salam lalu berjalan di belakang Rizky.

Syifa membatin hari itu Rizky terlihat sangat rapi. Dengan sweater dan celana jeans panjang warna senada dengan rok yang dia kenakan hari itu, Syifa merasa sangat serasi dengan Rizky. Ya ampun. Apaan sih, kenapa jadi mikir gini. Syifa berusaha menghilangkan apa yang barusan dia pikirkan dan segera masuk ke mobil yang sudah menyala karna Rizky sudah berada di dalam.

Note:
Halo! Jadi aku mau nanya nih, kalian lebih suka aku update tiap hari tapi ngga bisa panjang atau aku updatenya seminggu 3 kali tapi bisa lebih panjang? Vote dan Comment tetep jangan lupa ya! Khusus utk part ini aku tunggu banget commentnya demi kelangsungan part berikutnya. Thank you! Selamat Lebaran! ☺️

Life? (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang