Part 71

6.5K 892 222
                                    

Sayang, mau aku jemput jam berapa?

Checklist dua. Syifa belum juga membaca chatnya dari pagi bahkan dari kemarin. Tidak biasanya dia seperti ini. Pagi-pagi sekali justru biasanya dia yang membangunkannya. Rizky memilih untuk sarapan dan bersiap-siap terlebih dahulu.

Sudah jam 10.30 dan belum juga ada jawaban dari Syifa. Bahkan semua teleponnya tidak ada yang dijawab. Rizky mulai agak panik pasalnya siang ini dia dan Syifa ada acara Meet and Greet dengan pemenang undian sebuah clothing line. Dia memutuskan untuk menelepon Mama Syifa.

"Assalamualaikum tante." Rizky mengucapkan salam terlebih dahulu saat mendengar suara Mama Syifa.

"Waalaikumsalam ky, kenapa? Tumben nelfon?" Mama Syifa sedang bersiap-siap saat mengangkat telepon dari Rizky.

"Hmm maaf ganggu tante, Syifanya ada? Rizky hubungin ngga bisa-bisa soalnya. Rizky mau jemput kan mau meet and greet sama pemenang yang kaos itu tan. Syifa ngga lupa kan ya? Dari semalem udah ngga ada kabarnya soalnya." Rizky langsung nyerocos tidak sabaran.

Mama menatap Syifa yang memberikan isyarat untuk tidak memberikan hp itu padanya. "Nanti coba tante liat ke kamar ya ky. Nanti tante telfon Rizky lagi ya."

Rizky menghela nafasnya. Dia tidak tau apa
yang terjadi pada Syifa. Sikapnya aneh sejak kemarin. "Yaudah tante, Assalamualaikum."

Setelah menjawab salam Rizky, mama menghampiri Syifa yang sedang memakai sepatunya.

"Aku udah bilang Kak Edo kok ma, aku ngga mau bareng Kak Rizky hari ini." Syifa tau apa yang mamanya ingin bicarakan.

"Kamu ada masalah apa sih sama Rizky? Dia bingung banget itu kayanya kamu tiba-tiba ngga ada kabar gini." Mama duduk disebelah anak gadisnya itu.

"Ngga ada ma. Aku cuma lagi mau sendiri aja." Syifa langsung berjalan keluar menuju mobil.

Mama menghela nafas panjang, bingung menjelaskan apa pada Rizky.

***

"Gue ngga langsung balik do, mau ke rumah Syifa." Ucap Rizky seusai acara meet and greet yang dia tidak nyaman karna harusnya acara itu bersama Syifa namun entah karena alasan apa Syifa menjadikannya sendiri-sendiri.

"Kan gue bilang si bulu shooting. Makanya dia minta duluan." Edo tau sekali kalau Rizky sudah tidak dalam mood yang baik.

"Lo pikir gue percaya? Dia ngindarin gue dari kemarin, tiba-tiba. Udah lo balik duluan aja. Gue mau nemuin dia." Rizky mengambil kunci mobil dari tangan Edo dan langsung masuk ke dalam mobil.

Edo hanya mampu menggelengkan kepalanya. Kalau udah maunya, ya maunya. Dia bisa apa. Dia lalu membuka aplikasi ojek online dan memesannya untuk pulang.

Dalam perjalanan, Rizky memikirkan apa yang dia lakukan belakangan, mungkin ada kesalahan lagi yang dilakukannya namun dia merasa tidak melakukan apapun. Lantas kenapa Syifa mendiamkannya dan berusaha menghindari bertemu dengannya? Rizky mengacak-acak rambutnya sedikit frustasi.

Sampai di depan rumah Syifa, Rizky tidak langsung turun melainkan melihat keadaan rumah Syifa. Lengkap. Dia yakin sekali semua mobil Syifa lengkap disitu. Bagaimana mungkin dia bilang kalau ada shooting. Setelah menarik nafas panjang, Rizky merapikan rambut dan bajunya lalu bersiap untuk keluar.

Tok....tok....tok....

"Kak Rizky?" Ternyata Syifa yang langsung membukakan pintu untuk Rizky.

Rizky menatap datar Syifa. Tidak mengeluarkan sepatah katapun. Mencari jawaban dari hanya melihat wajah kekasihnya itu.

Life? (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang