Hari selanjutnya, tepatnya hari Selasa, para pemain Anak Sekolahan ingin bertemu dan pergi makan siang bersama di tempat yang lebih sejuk yaitu ke Cimory resto, daerah Puncak. Mereka pergi dengan mobil sendiri-sendiri namun Verrell dan Rizky konvoi, lain halnya dengan Syifa, Megan, dan Fira yang sudah sampai terlebih dahulu di tempat janjian dan mereka datang tidak bersamaan. Sebenarnya dibilang para pemain tidak juga. Karna yang bisa hanya segelintir. Syifa, Rizky, Verrell, Megan, dan Fira saja. Yang lain masih punya kesibukan masing-masing. Namun bisa dibilang tetap ramai karna mereka tidak pergi sendiri-sendiri melainkan ada yang dengan keluarga dan ada juga yang pergi dengan asisten dan managernya. Hari itu tepat hari ulang tahun Tante Chandra, Mama Syifa. Para pemain dan yang lainnya sudah mempersiapkan kejutan untuk Mama Syifa.
Saat keluarga Syifa sedang ngobrol dengan Megan dan mamanya sambil menunggu yang lain, Rizky dan Verrell datang membawa kue ulang tahun dan menyanyikan lagu Happy Birthday.
"Happy Birthday to you, happy birthday to you, happy birthday, happy birthday, happy birthday mama." itu yang Rizky nyanyikan. Sedangkan Verrell menyebut tante.
Megan tertawa dan bilang, "So awkward hahaha"
Mama Syifa berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri Verrell dan Rizky. Pada saat itu kue ulang tahunnya dipegang oleh Verrell. Ketika Mama Syifa menghampiri dan menepuk bahu Verrell sambil mengucapkan terima kasih, Verrell memberikan kue yang dia pegang kepada Rizky sambil berkata, "Ini tante sama calon mantu." pelan tapi cukup terdengar di ints story Syifa, karna pada saat itu, Syifa, Megan, dan Fira sibuk untuk update di instagram mereka.
Rizky yang mendengar Verrell berkata seperti itu senyum-senyum salah tingkah. "Ini ngga usah dinyalain lagi tante, sambil meletakkan kuenya di atas meja."
"Makasih makasih ya semuanya." Mama Syifa sambil mengelus bahu Rizky.
Setelah selesai memberikan surpise ke Mama Syifa, mereka Verrell, Rizky, Syifa, Megan, dan Fira bermain permainan anak kecil yang ada disana. Seperti ayunan dan perosotan. Mereka layaknya anak kecil yang kurang bahagia waktu kecilnya. Tidak sadar kalau permainan itu bukan untuk mereka melainkan anak kecil. Berhubung mereka pergi hari biasa dan tempat itu sepi kalau hari biasa, jadilah itu seperti playground untuk mereka saja. Fira tidak terlalu sering bergabung.
Saat bermain perosotan, Syifa dan Rizky satu perosotan dan sebelahnya Verrell dengan Megan. Rizky selalu saja mencuri pandang kepada Syifa. Rasanya dia ingin selalu seperti ini. Melihat Syifa tertawa dan bahagia. Sederhana memang, namun itu juga jadi kebahagiaan Rizky. Entahlah, Syifa sudah membuat cara pandangnya terhadap hidup berbeda. Cukup tulus dan iklas dalam segala hal, kebahagiaan itu akan muncul dengan sendirinya.
Puas bermain, mereka lapar. Persis seperti anak-anak yang pasti jika sudah lelah bermain, mereka minta makan. Rizky dan Syifa duduk berhadapan saat makan. Disebelah Rizky, Megan dan Fira. Disebelah Syifa, ada Edo. Dan Bang Randi yang juga ada disana update insta story saat mereka sedang makan. Terdengar sedikit perbincangan dari yang ada disana.
"Ini kok kita dicuekin ya?" Megan memulai.
"Iya, dunia milik berdua soalnya." Edo berbicara tidak melihat ke Syifa dan Rizky.
"Potong aja tuh mejanya yang sebelah sana." Fira sambil menunjuk ke arah meja Syifa dan Rizky.
Hanya itu yang terekam di instagram Bang Randi. Lain dengan yang terjadi setelah tidak terekam lagi. Syifa dan Rizky senyum-senyum, malu. Mereka sadar sekali bahwa yang lainnya sedang dengan jelas-jelas meledek mereka. Tidak ada yang dapat mereka lakukan, memang kedekatan mereka sedang menjadi sorotan. Bukan hanya dari keluarga dan teman-temannya, fans mereka juga sudah kelewat baper dengan mereka, saat dan setelah memerankan Pandu dan Kasih. Di kehidupan nyata, justru mereka terlihat lebih intens dibanding Pandu dan Kasih.
Mereka menghabiskan waktu disana hingga petang. Lalu pulang masing-masing. Ternyata Rizky dan Verrell tidak langsung pulang. Mereka pergi bertemu dengan teman-temannya yang lain. Rizky tidak tahu bahwa Ardina menyusul juga kesana. Rizky hanya bilang pada Syifa kalau akan Boys night out. Cuma beberapa teman lelakinya saja. Rizky tidak tenang dengan kehadiran Ardina.
Ardina yang sedari tadi memperhatikannya, melihat perbedaan dari Rizky. Hari itu Rizky terlihat sedikit pendiam dan wajahnya sangat tidak menyenangkan, seperti tidak menginginkan kehadirannya. Karna sebelum dia datang, saat dia menelpon Ranggaz terdengar suara Rizky tertawa tapi ketika dia datang, Rizky sama sekali tidak terlihat senang. Ardina selalu berusaha menghampiri Rizky, dan Rizky pun selalu berusaha menghindari Ardina.
Rizky menjauh untuk mengangkat telepon. Ardina penasaran siapa yang menelpon Rizky sampai dia harus menjauh.
"Iya, aku balik deh bentar lagi, iya iya nanti aku bilangin Verrell sekalian. Ini si Dina malah dateng ngga tau mau ngapain orang lagi cowok semua juga." Rizky berbicara sedikit berbisik takut kedengaran Ardina.
Syifa, di seberang telepon sedikit tercekat mendengar nama Ardina. Ya ampun, susah banget ya kalau satu circle pertemanan gini, aku harus kuat-kuat sendiri deh, batin Syifa.
"Oh mungkin mau ikut seru-seruan kali kak sama yang lain juga. Yaudah aku tidur ya kak. Capek bgt seharian ini. Kakak juga jangan capek-capek besok shooting, jangan lupa bilangin Kak Verrell juga." Syifa terdengar menghindari pembicaraan tentang Ardina.
"Iya yaudah sleep tight Syif. Nanti aku kabarin kamu kalo udah dirumah ya." Rizky terlihat tidak semangat mengakhiri telepon itu. Belakangan, suara Syifa adalah favoritnya. Dia rela tidak mendengar musik-musik yang biasa dia dengarkarkan, asalkan mendengar suara Syifa terus menerus. Jatuh cinta memang kadang suka diluar akal sehat.
Ardina menghampiri Rizky lagi, "kamu capek banget ya ky kayaknya."
"Engga biasa aja kok. Eh rell balik yuk, besok gue shooting pagi." Rizky menjawab namun langsung mengajak Verrell pulang karna memang tadi dia nebeng mobil Verrell, mobilnya dibawa Edo.
"Oh udah disuruh balik nih pasti kalo begini." Verrell tertawa lalu berdiri.
"Ciye siapa tuh yang nyuruh balik?" Fero mulai menggoda.
Ardina yang melihat itu semua merasa tidak nyaman. Dia tau siapa orang yang dimaksud Verrell dan Fero. Pasti Syifa, batinnya. Dari shooting episode-episode akhir, dia merasa memang ada yang berbeda antara Syifa dan Rizky. Rizky selalu terlihat lebih bersemangat jika Syifa yang mengajaknya berbicara.
"Udah berisik lu pada, yuk rell buruan lu juga disuruh balik ngga boleh capek-capek katanya." Rizky menarik Verrell.
"Waduh lo harusnya takut ky kalo dia perhatiin Verrell juga hahahaha." Jeje ikut-ikutan.
"Hahahahahahaha iya iya deh yok pangeran Condet. Dah semua duluan yaaa!" Verrell dan Rizky tos-tosan dengan yang lain, termasuk Ardina.
"Duluan din, balik jangan malem-malem gabaik perempuan. Hati-hati nyetirnya." Rizky tetap perhatian. Dia memang selalu seperti itu dengan teman-temannya. Ardina mengangguk perlahan. Berpikir bagaimana lagi merebut perhatian Rizky. Sedangkan Tante Ika dan Kak Ina saja sudah sangat dekat dengannya. Biar bagaimanapun, Ardina berharap lebih dari hubungannya dengan Rizky.
"Kalau memang terlihat rumit lupakanlah. Itu jelas bukan cinta sejati kita. Cinta sejati selalu sederhana." -Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah
Note:
Halo, mulai sekarang aku bakal tetep update setiap hari tapi sesempetnya aku ya. Karna udah mulai kerja lagi jadi harus curi-curi waktu untuk nulis. Tetap setia ya! Jangan lupa vote dan commentnya💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Life? (Completed)
FanfictionFan fiction of Cut Syifa & Rizky Nazar. Don't take it seriously, just enjoy my works! 76 Parts ---