Part 27

8.2K 627 74
                                    

"Awwwwww." Syifa terbangun karena terjatuh dari tempat tidur didorong tidak sengaja oleh sepupunya, Hani. Kebetulan Syifa tidur dipinggir. Dia memijat-mijat sikutnya yang terlebih dahulu mencium lantai kayu villa tersebut. Syifa mencari hpnya yang dia lempar sembarangan karena kesal dengan Rizky yang semalam egois sekali menyuruhnya untuk laporan jika hendak menelepon siapapun, terdengar memerintah bahkan.

"Han, bangun dong. Hpku kamu tidurin ini kayanya." Syifa menggoyang-goyangkan tubuh Hani. Yang di ganggu tidurnya hanya berbalik arah, dan terlihat hp Syifa memang ada dibawah tubuh Hani sebelum dia berbalik tadi.

Syifa segera mengaktifkan hpnya karena semalam, setelah teleponan dengan Rizky dia langsung mematikannya. Jarang sekali Syifa sampai mematikan hpnya. Tapi kemarin dia memang benar-benar tidak ingin terganggu oleh apapun lagi setelah itu. Banyak sekali chat dan notifications yang masuk setelah hpnya kembali hidup. Salah satu yang menarik perhatiannya adalah saat melihat chat dari Rizky.

Rizky: Maafin aku ya jadi penutup yang ngga indah buat hari kamu. Maafin karena aku cuma terlalu takut kamu pergi dari hidup aku. Maaf aku ngga bisa ngelakuin apa-apa selain ini karena yang aku tau cuma, aku sayang sama kamu Syif. Maaf kalo cara nunjukkin rasa sayangku salah dimata kamu. Sleep tight & have a good night😊

Ada sedikit rasa bersalah saat membaca chat dari Rizky. Syifa sebenarnya tahu bahwa maksud Rizky berbicara seperti itu dengannya kemarin karena menutupi rasa cemburunya pada Ali, tapi Syifa benar-benar menjadi ikut kesal ketika sadar bahwa selama ini Rizky juga tidak bilang kalau akan pergi dengan teman-temannya, Ardina terutama kalau tidak ditanya. Toh mereka sampai saat ini memang tidak memiliki hubungan apapun. Sebenarnya mereka satu sama lain tidak mempunyai hak untuk melaporkan kegiatan mereka. Namun dalam hal ini, mereka memiliki perasaan yang sama, saling menyayangi, entah rasa yang seperti apa yang tumbuh dalam diri mereka.

Belum lama Syifa mengaktifkan hpnya, saat dia sedang scrolling timeline instagram, Rizky menelepon.

"Halo Assalamualaikum." tidak menunggu lama, Syifa langsung mengangkat telepon dari Rizky.

"Waalaikumsalam, selamat pagi. Masih ngambek sama aku?" Rizky menyapa lembut.

"Siapa yang marah emang?" Syifa menjawab sedikit ketus.

"Kamu ngomong gini aja udah kedengeran banget marahnya sama aku. Maafin aku ya soal kemarin." terdengar nada sedih dalam kalimat Rizky.

Syifa merasa bersalah mendengar Rizky mengatakan itu. Sebenarnya dia tidak marah, hanya agak sedikit kesal saja, buktinya saja dia mengangkat telepon dari Rizky sekarang.

Rizky yang tidak mendengar jawaban Syifa bicara lagi, "Syif? Marah banget ya sama aku? Ya Allah bilang aku harus apa biar kamu ngga marah lagi?"

"Engga Kak Rizky... Udahlah ngga usah dibahas lagi. Kakak kapan pulang? Lusa udah mulai shooting kan?" Syifa akhirnya menjawab cepat.

"Ngga mau, ngga tenang tau ngga kamu marah sama aku. Aku ngga tidur semaleman, sekarang udah sampe di cengkareng lagi. Bener-bener ngga enak mau ngapa-ngapain sampe akhirnya aku nelfon kamu nyambung, dan sekarang kamu bilang ngga usah dibahas? aku mau masalah kita clear Syifa. Aku ngga mau ada yang ngeganjel." Rizky berbicara panjang.

"Udahlah kak. Ngga penting. Aku juga ngga tau kenapa kemaren aku malah marah, efek lagi pms kali kak. Kalo kakak mau bahas ini terus, aku tutup nih teleponnya." Syifa terdengar mengancam.

Life? (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang