Hari Raya Idul Fitri berjalan sama seperti tahun-tahun sebelumnya untuk Syifa dan keluarga. Dirumah Syifa seperti biasanya diadakan open house. Di Bali, juga seperti biasa keluarga besar Rizky berkumpul menikmati hari raya. Tidak ada yang berbeda, yang berbeda hanya kini Rizky merasa harus menghubungi seseorang yang terpisah pulau dengannya.
Rizky mencari nama Syifa di hpnya. Yap. Dia menekan tombol call.
"Halo Assalamualaikum Kak." suara hangat Syifa menembus telinga Rizky.
Mendengar suara Syifa saja, Rizky benar-benar merasa harinya sempurna, gimana kalo ngerayain lebaran bareng, batin Rizky. "Waalaikumsalam Syif, minal aidin yaaa. Maaf kalo aku banyak banget salah sama kamu, suka jailin kamu, ngeledekin kamu, nyakitin kamu entah dalam hal apapun, aduh banyak banget deh pokoknya salahku sama kamu." akhirnya itu yang keluar dari mulut Rizky setelah membatin tadi.
"Sama-sama Kak Rizky, mungkin aku jauh lebih banyak kesalahannya sama kakak, aku lebih banyak ngecewain kakak, lebih banyak nyakitin kakak, pokoknya aku minta maaf untuk semua kesalahanku ya kak." Syifa terbawa perasaannya sendiri kita mengucapkan itu. Karena dia memang benar-benar merasa banyak salah dengan Rizky, salah satunya dalam hal hubungan yang sedang mereka jalani sekarang. Egoisnya dia yang membuat Rizky harus menerima hubungan seperti ini. Saling menyayangi tapi tidak saling memiliki.
Rizky yang mendengar nada kesedihan dari suara Syifa saat berbicara langsung memilih untuk keluar menuju teras rumahnya karena di dalam cukup berisik untuk berbicara serius. Setelah dia duduk di pojokkan teras rumahnya dia menghela nafas panjang sebelum akhirnya berbicara, "Kamu kenapa sih kok ngomongnya gitu, ngga usah mikirin yang gimana-gimana soal ini, aku tau banget soalnya maksud omongan kamu apa. Aku ngga suka ya kamu bahas.... sebentar syif ada telfon lagi. Aku hold bentar dulu ya." tiba-tiba omongan Rizky terpotong oleh panggilan masuk lain. Syifa menunggu.
"Iya din, sama-sama ya. Minal aidin juga. Salam buat keluarga disana." Rizky mengangkat telepon yang ternyata dari Ardina yang merayakan Idul Fitri di Tanah Suci dengan keluarganya.
"Tante Ika sama Kak Ina mana? Aku mau ngomong dong." Ardina bertanya lembut sekali membuat Rizky bergidik.
"Hmmm lagi rame banget din, nanti telfon lagi aja ya. Btw udahan ya, ini mau masuk lagi." Rizky tak sabaran ingin menyudahi pembicaraannya dengan Ardina yang padahal baru sangat sebentar itu, dia tidak ingin membuat Syifa lama menunggu.
"Oh oke deh kalo gitu nanti aku telfon lagi ya, Enjoy your day ky!" Ardina masih menunggu Rizky menjawab padahal ternyata Rizky langsung menutup teleponnya sesaat setelah Ardina selesai berbicara. Ardina sedikit kaget setelah mengetahui telepon sudah terputus. Rizky memang benar-benar menjaga jarak degannya. Sebentar lagi shooting film sama dia, semoga bisa deket lagi, batinnya. Dia lupa, atau bahkan tidak tahu kalau setelah lebaran, Rizky bakalan shooting stripping lagi dengan Syifa. Sedangkan dengannya, hanya shooting film yang paling lama menghabiskan waktu satu bulan saja.
"Halo Syif?" Rizky mengalihkan panggilannya lagi ke Syifa.
"Iya kak." Syifa menjawab pendek
"Kamu ngga mau nanya aku abis di telfon sama siapa?" Rizky bertanya dengan nada menggoda.
"Kepentingannya buat aku apa? Itu kan urusan kakak." Syifa menjawab polos membuat Rizky sedikit gemas.
"Kamu ngga takut aku telfonan sama cewe lain gitu? Ini lebaran loh Syif, biasanya banyak yang modus minta maaf gitu yang lalu-lalu hahaha." Rizky bertanya seraya tertawa renyah.
Mendengar tawa Rizky, mau tidak mau Syifa jadi ikut tertawa juga, "Hahahaha ya itu tanpa aku tanya kakak ngomong sendiri. Berarti emang beneran abis telfonan sama cewe ya?" Syifa memancing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life? (Completed)
FanfictionFan fiction of Cut Syifa & Rizky Nazar. Don't take it seriously, just enjoy my works! 76 Parts ---