Faith & Hope
8.
Hermione terbangun karena sinar matahai menyengat wajahnya dari jendela kamarnya. Kepalanya sakit dan ia seketika bertanya-tanya apa yang terjadi dengannya tadi malam.
Hal terakhir yang ia ingat adalah ia sedang minum di salah satu bar, ia memesan 2 gelas cognag, kemudian 3 gelas martini, dan ketika ia belum lama memesan gelas martini ke empatnya Draco Malfoy muncul.
"Shit." Hermione mengumpat.
Ia berusaha duduk dan mengecek dirinya, ia masih menggunakan pakaiannya yang kemarin, tongkat, kamera, dan tas kecilnya juga masih berada di meja. Ia melihat ke arah jam dan sekarang sudah jam 11 siang.
"Ugh!" Hermione mengerang kesal.
Kepalanya sakit dan perutnya juga, ia terlalu banyak minum alkohol padahal kemarin nyaris seharian ia tidak makan, ia tidak sarapan dan hanya makan roti di Irlandia, ia tidak makan malam dan minum 5 gelas alkohol, Hermione menghela nafasnya, tinggal tunggu sampai perutnya sakit dan ia tidak bisa bergerak seharian.
Jika Ginny tahu kalau ia minum-minum sendirian ia pasti akan memenggal kepalanya. Di kalangan orang terdekatnya Hermione dikenal sebagai orang yang bodoh jika sudah mabuk, karena itu teman-temannya tidak pernah membiarkannya pergi minum sendirian untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Hermione mulai berpikir dan bertanya-tanya, apa ada sesuatu yang terjadi padanya tadi malam? Apa ia mengatakan sesuatu yang bodoh tadi malam? Jika orang-orang biasanya akan selalu berkata jujur jika sudah mabuk, maka ia sebaliknya.
Jika ia kesal pada seseorang, saat sudah mabuk ia akan bersikap baik dan manis pada orang itu dan begitu juga sebaliknya.
Pasti tadi malam ia bersikap baik dan manis pada Malfoy? Ugh! Ia tidak tahu bagaimana harus menghadapi pria itu jika mereka berpapasan lagi.
Hermione menarik nafasnya dan menenangkan dirinya. Hari ini dan besok kapal akan berlayar dan baru akan berlabuh di Reykjavik, Iceland, di sana ia akan turun dan sampai kapal ini berlabuh ia tidak perlu keluar dari kamarnya, ia bisa memesan makanan ke kamar, kemudian membereskan barang-barangnya, kemudian turun dan melupakan semua yang terjadi dalam perjalanan ini.
Hermione nyaris melompat kaget begitu mendengar suara pintunya di ketuk.
"Siapa?" Hermione berseru.
"Room service." Orang di depan pintu berseru.
Hermione mengerang lagi. "Aku tidak pesan apa-apa." Hermione menjawab, sebenarnya ia juga tidak yakin apa ia memesan sesuatu tadi malam untuk di antar ke kamarnya.
"It's me Granger."
Hermione berbaring lagi dan menyembunyikan tubuhnya di bawah selimutnya.
.
"Pergilah Malfoy!" Draco mendengar suara Hermione sedikit berbeda, sepertinya ia menutup wajahnya dengan selimut atau bantal.
"Granger? Kau baik-baik saja?"
"Iya! Aku baik-baik saja! Pergilah saja sana!"
"Kau baik-baik saja? Tapi aku tidak." Draco menjawab.
Tidak ada jawaban dari Hermione.
Ia kemudian mendengar Hermione membuka pintu kamarnya, hanya setengah sampai Draco bisa melihat setengah dari wajahnya.
"Apa aku melakukan sesuatu yang buruk padamu tadi malam?" Hermione bertanya dengan nada rendah.
"Kau tidak ingat?" Draco bertanya dengan nada terkejut, ia langsung mendorong pintu kamar Hermione sampai terbuka lebar dan masuk begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faith & Hope
Fiksi PenggemarCOMPLETED - Siapa yang menyangka liburan yang sudah direncanakan Hermione Granger jauh-jauh hari akan berakhir seperti ini? Siapa yang menyangka ia akan bertemu dengan Draco Malfoy di Alexander Cruise? Apa yang akan terjadi dengan mereka berdua sela...