1. Goodbye Paris, Welcome London!

155 13 4
                                    

Chapter 1

----------

Amora's POV

Aku, seorang gadis yang pernah dipatahkan oleh cinta pertama. Kalian tahu? Awalnya aku sangat tidak percaya akan jatuh cinta. Menurutku, berpacaran adalah hal yang membosankan dan tidak berguna.

Hingga anggapan ku itu berubah ketika aku merasakan perasaan berbeda yang sangat sulit untuk aku jelaskan. Jantungku berdegup lebih kencang ketika bahkan hanya memandangnya.

Dan ya, saat itu untuk pertama kalinya aku melihatnya dan untuk pertama kalinya juga perasaan ku berubah menjadi aneh namun ku rasa indah. Awalnya aku tak tahu betul apa itu, sampai akhirnya aku sadar bahwa semua perasaan itu adalah jatuh cinta pada pandangan pertama.

Namun ketika ku dapatkan cinta pertama itu, ternyata berakhir dengan sangat sakit. Hatiku dipatahkan olehnya. Hatiku sangat hancur.

Oh bahkan aku terlalu banyak bercerita tentang masa lalu ku bukan? Hmm maaf, aku hanya ingin mencurahkannya.

*****

Setelah aku lulus dari SHS, aku memutuskan untuk melanjutkan kuliah ku di salah satu Universitas terbaik di London.

Tunggu, bahkan aku belum memberitahu namaku kan? Oke, namaku Amora Jacqueline Styles.

Amora? Kata ibuku, aku diberi nama 'Amora' karena saat ayahku menyatakan cintanya kepada ibuku ia menggunakan bahasa Spanyol, yaitu 'Te Amo'. Jadi, ibuku memberi nama 'Amora' kepadaku.

Jacqueline? Itu nama France, artinya 'Yang Menggantikan'. Aku tak tahu betul kenapa diberi nama tengah seperti itu, tapi aku suka.

Terakhir, Styles? Oh tentu saja itu nama keluargaku. Yap, Keluarga Styles.

*****

Hari ini adalah hari keberangkatan ku ke London. Akan ku tinggalkan kota kelahiranku ini, kota Paris.

"Honey, kau sudah siap? Ayo kita berangkat sekarang! Kau tentu tak ingin tertinggal pesawat, bukan?" Ucap ibuku yang berada di ambang pintu kamarku.

"Yes, Mom. I'm ready." Jawabku singkat seraya mengedarkan pandangan ke kamarku.

Hmm pasti akan ku rindukan kamar ini.

"Amora, rasanya baru saja kemarin kau seorang gadis kecil. Ternyata kini kau sudah dewasa. Mom pasti akan sangat merindukan gadis kecil Mom." Ibuku kini sudah berada di kamarku, dan hey matanya sudah berkaca-kaca.

"Mom, jangan berkata seperti itu. Aku akan tetap menjadi gadis kecil mu." Ucapku seraya memeluk ibuku.

"I'm gonna miss you my little girl..." Mom mempererat pelukanku dan kini terdengar isakkan tangisnya.

"Me too, Mom. I'm gonna miss you too. You are the best Mommy ever!" Aku tak mampu menahan tangisku. Tangisku pun pecah seketika.

"Hey, kalian kenapa? What happened? What's wrong?" Tanya seseorang yang aku tahu siapa, yap ayahku. Sontak aku dan ibuku melepas pelukan kami dan beralih pandang kepada ayahku.

"A-aku.. hanya sedih.. karena pasti akan ku rindukan gadis kecil ku ini..." Jawab ibuku, suaranya terdengar sedikit tersenggal karena tadi ia menangis.

"Anne, kemarilah.. Amora, kau juga kemari.." Ayahku kini merangkul aku dan ibuku. "Amora, kau ingin mengejar cita-cita mu, kan?" Tanya ayahku, akupun menganggukkan kepalaku tanda berkata 'ya'.

"Aku juga akan merindukan Amora-ku. Tapi ayolah, dia pergi untuk menggapai mimpinya sayang." Ucap ayah kepada ibuku, lalu ia memeluk aku dan ibuku.

PERFECT TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang