11. Without Amora

50 13 9
                                    

Chapter 11

----------

Author's POV

Sepulang kuliah ini Zayn sudah merencanakan untuk berkumpul atau sering disebut hangout bersama sahabat-sahabatnya.

Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggupun datang, bel pulang telah berbunyi.

Para mahasiswa/i segera berhamburan keluar. Ada yang langsung pulang, melakukan kegiatan, bermain terlebih dahulu, atau sekedar berkumpul bersama teman-temannya.

Zayn dan Sania pun ikut keluar dari kelasnya, mereka menuju koridor untuk menemui si pirang bermata biru.

"San, jadi sebenarnya Amora itu sudah memiliki kekasih ya? Dan kekasihnya itu yang tadi duduk di belakang bangku kalian?" Tanya Zayn ketika dia dan Sania berjalan beriringan.

"Iya, Zayn. Dan kau tahu? Nialler-" Ucapan Sania terpotong oleh ucapan Zayn.

"Biar ku tebak, pasti si Horan menyukai Amora and he's broken heart, right?" Potong Zayn.

"You're right, Zayn. Ceritanya cukup panjang."

"Aku sudah bisa menebaknya dari cara Niall menatap Amora. Awalnya aku kira itu hanya feeling ku saja, tapi ternyata benar!"

"Woah, ternyata feeling mu hebat juga Mr. Malik! Dan jika kau ingin tahu ceritanya, kau tanyakan saja langsung pada Niall."

"Tentu saja aku hebat, Sanie! Iya, nanti akan ku tanyakan padanya."

Akhirnya mereka bertemu dengan Niall.

"Hi, guys!" Sapa Niall ketika bertemu dengan mereka.

"Hi, Nialler!" Sahut Sania.

"Hi, Horan!" Sahut Zayn.

"Where's Amora?" Tanya Niall.

"Umm, Amora dia-" Sania menggantungkan ucapannya. Ia terlihat bingung harus menjawab bagaimana.

"Dia katanya nanti nyusul." Ucap Zayn. Untung saja Zayn dapat menjawabnya.

Ya, Amora sedang bersama Troy dulu. Sania tidak ingin memberi tahukan kepada Niall.

"Alright. Well, kita tidak hanya akan berkumpul berempat. Kebetulan teman-teman baruku akan ikut. Kalian tidak keberatan, kan?" Tanya Niall.

"Yeah, no problem. Selagi mereka orang-orang yang menyenangkan tak apa." Jawab Zayn.

Sania tidak ikut angkat bicara, dia hanya menganggukkan kepalanya yang artinya setuju dengan pendapat Zayn.

"Ok, wait a minute guys mereka sedang ada urusan dulu. Sebentar lagi juga datang." Ucap Niall.

"Nah, itu mereka!" Ujar Niall seraya menunjuk ke arah dua orang lelaki.

"Hi, mates!" Sapa Niall kepada dua orang lelaki teman barunya itu.

"Hi, James!" Ucap kedua teman barunya.

"Kalian selalu saja memanggilku dengan nama tengah! Well, kenalkan mereka berdua sahabatku!" Ujar Niall seraya menunjuk Zayn dan Sania.

"Hi, I'm Liam Payne! Just call me Liam or Payno." Sapa teman Niall yang bernama Liam.

"I'm Louis Tomlinson! Panggil aku Loui atau Tommo atau apapun yang kalian inginkan." Sapa teman Niall juga yang bernama Louis.

"Hi, Liam, Louis! Aku Sania!" Sahut Sania ramah.

"I'm Zayn! Nice to meet you, Liam, Louis!" Sahut Zayn juga ramah.

PERFECT TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang