"Aku senang melihat tawamu. Tawamu yang kau buat bersamaku."
-Niall James Horan-
Chapter 21
----------
Amora's POV
Tak terasa akhirnya kami sampai di kampus. Niall segera memarkirkan mobilnya.
Aku dan Niall pun turun, lalu ketika aku dan Niall sedang berjalan beriringan sembari bercanda gurau, tiba-tiba ada yang menghampiriku dan berdiri tepat di hadapanku.
Huh! Aku malas sekali melihat lelaki itu! Ya, lelaki itu Troy! Arrghhh!
"Amora..."Lirihnya seraya menatapku. Aku enggan menatapnya kembali.
"Amora... Forgive me!"ujarnya seraya meraih tanganku. Dengan segera aku menepisnya.
"Shut up!!!"bentakku.
"Come on, Ni!"ajakku pada Niall. Dengan refleks akupun menggandeng tangan Niall.
Troy membelalakkan matanya. Begitupun dengan Niall, sepertinya dia bingung dengan tingkahku. Ya, padahal aku tidak sengaja.
"Ye-yeah, come on!"sahutnya sedikit gugup.
*****
Kini aku berada di kantin, aku meminta Niall menemaniku karena aku belum sarapan.
"Ni, kau sudah sarapan?"tanyaku.
"Sudah."Jawabnya.
"Kalau begitu tunggu ya, aku pesan sarapanku dulu."Ujarku seraya beranjak.
"Eh, Amora umm tapi aku ingin pancake dan latte. Tolong pesankan ya, tak apa kan?"
"Sure, why not. OK, wait a minute!"
Niall's POV
Amora? Menggandeng tanganku? Apa mungkin dia tidak sengaja? Atau dia sengaja melakukan itu hanya karena ingin membuat Troy kesal? Ah, entahlah apapun itu yang jelas aku senang.
*****
"Makanan datang!"pekik Amora seraya meletakkan makananku dan makanannya.
"Akhirnyaaa..."Ujarku.
Aku dan Amora pun menikmati santapan masing-masing.
"Oh iya Ni, umm soal tadi maafkan aku. Iya, tadi tiba-tiba aku menggandeng tanganmu."
Uhuk...
Mendengar ucapannya, aku ersedak. Akupun segera menyeruput latte ku.
"Ni, kau tak apa?"tanyanya.
"Umm, ya aku tak apa, hehe..."Ujarku.
"Lalu, tentang tadi ya tak apa. Aku bisa mengerti, kau melakukan itu untuk membuat Troy kesal kan?"tanyaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT TIME
FanfictionSebuah kisah tentang Amora--seorang gadis yang telah menemukan cinta baru. Namun bukannya kebahagiaan, lagi-lagi kepedihan lah yang ia rasakan. Luka lama kembali tercipta. Dibalik kepedihan yang kelabu itu, ada mentari yang menyinari. Ada pelangi ya...