8. Troy's Plan

41 11 4
                                    

Chapter 8

----------

Troy's POV

Amora Jacqueline Styles. Gadis yang bisa menarik perhatianku.

Kini, aku mendapatkannya. Dia sudah menjadi milikku.

Aku sudah mengatakan aku jatuh cinta padanya. Aku sudah mengatakan aku mencintainya dan aku menginginkannya.

Tapi, itu bukan yang sebenarnya.

Kalian belum tahu maksudku, kan? Ya akan ku beri tahu.

Flashback on.

Hari ini hari pertama bagi para mabar (mahasiswa/i baru). Aku dan sahabatku Stephen memasuki kelas yang sudah ditentukan.

Aku dan Stephen duduk di belakang dua gadis. Yang satu berambut brunette yang satunya lagi berambut blonde.

Aku suka melihat gadis blonde itu. Kelihatannya dia menarik. Aku terus memperhatikan gadis itu, hingga Steph mengganggu aktifitasku.

"Mencari mangsa baru, Roy?" Tanya Steph sembari tersenyum menyeringai.

"Jangan panggil aku Roy! Aku tidak suka, namaku Troy!" Ucapku kesal.

"Yayaya, whatever. Dan bagaimana dengan gadis itu?"

"Hmm, dia cukup menarik."

"Kau menyukainya, huh?"

"Nope! Aku tidak menyukainya, Steph. Aku hanya tertarik padanya."

"Kalau begitu aku menantangmu, Troy! Jika kau bisa mendapatkannya, ambil range rover ku."

Oh jadi, Stephen lagi-lagi ingin mengajakku taruhan. Ha! Ini kesekian kalinya aku taruhan dengannya. Dan tentu saja aku selalau menang.

Aku ini Troy! Troy yang selalu bisa merebut hati setiap gadis yang ku inginkan. Ya tentu saja yang ku inginkan hanya untuk mempermainkan perasaannya.

Kalian pasti berpikiran aku ini jahat, kan? Aku memperlakukan hati setiap gadis layaknya mereka boneka yang tidak punya perasaan, kan? Ya, itu benar. Aku jahat.

Tapi, sebenarnya tidak. Aku begini karena dulu mantan kekasihku mengkhianatiku. Hingga aku ingin membalas dendam rasa sakit hatiku. Tapi, aku ingin membalasnya pada gadis-gadis yang lain. Aneh? Memang iya! Biarkan saja!

"Hmm, boleh juga! Aku terima tantanganmu!"

"Memangnya kau yakin bisa menaklukan hatinya?"

"Hahaa! Hey mate, aku ini Troy! Kau meragukanku, huh? Apa kurang selama dua tahun ini aku selalu mendapatkan gadis-gadis yang ku mau, huh? Itu hal mudah!"

"Tidak, tidak aku tidak meragukanmu. Ok, kalau begitu lakukanlah!"

"Tentu saja!"

Flashback off.

Dan benar saja, aku bisa mendapatkan Amora. Aku bisa merebut hatinya. Walaupun awalnya Amora sulit didapatkan.

Sebenarnya Amora gadis yang cantik dan baik. Dia juga terlihat tulus, jujur, dan tidak suka berpura-pura.

Tapi tetap, aku tidak menyukainya. Aku tidak benar-benar mencintainya.

Aku sudah punya rencana. Aku akan menjalani fake relationship ini mungkin selama satu minggu.

PERFECT TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang