Niall's POV
Setelah menunggu lama, akhirnya Amora meneleponku. Dan betapa terkejutnya aku ketika ia mengatakan bahwa kakaknya datang ke London dan mereka makan bersama di Nando's.
Yaampun, ternyata lelaki yang aku lihat bersama Amora tadi itu kakaknya. Betapa bodohnya aku sudah berpikiran yang tidak-tidak.
Dan aku merasa sangat menyesal sudah bersikap buruk pada Amora ketika berbicara ditelepon tadi. Untung saja besok ia mengajakku untuk bertemu.
Jadi, besok aku akan menghabiskan waktu bersamanya. Dan, aku juga akan bertemu dengan kakaknya. Oh, kuharap kakaknya orang yang menyenangkan dan akan menyetujui kedekatanku dengan Amora. Semoga.
*****
07:30 AM
Kringgg... Kringgg... Kringgg...
Kudengar suara alarm yang sangat nyaring bunyinya. Oh mengganggu sekali! Padahal aku masih ingin terlelap.
Kringgg... Kringgg... Kringgg...
Sial! Berisik sekali. Ugh!
Perlahan aku mengerjapkan mataku. Mengusapnya kasar. Lalu, aku meraih alarmku, berniat untuk mematikannya. Tapi-
Tunggu!
Aku mengingat sesuatu. Oh, ya! Aku sengaja membuat alarm sepagi ini untuk bersiap-siap, karena hari ini aku akan bertemu Amora.
Niat untuk kembali tidur segera aku urungkan. Dan setelah mengumpulkan nyawaku, aku segera beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku dan untuk bersiap.
Setelah itu, aku segera keluar kamar, menuruni anak tangga dan melangkah menuju garasi. Kupanaskan mobilku.
Tiba tiba Mom sudah berada di belakangku, "tumben kau sudah bangun dan berpakaian rapih, sebenarnya kau mau pergi kemana, Ni?" Tanyanya seraya memperhatikanku.
"Oh, Mom aku akan pergi untuk menemui Amora dan aku tidak ingin terlambat. Jadi aku sengaja cepat-cepat bersiap," jelasku pada Mom.
"Hmm... Pantas saja, ternyata kau mau menemui gadismu," goda Mom sembari terkekeh.
"Haha... Mom ini, bisa saja. Kalau begitu, aku pergi sekarang ya, Mom!"
"Apa kau tidak mau sarapan dulu, Ni?"
"Tak usah, Mom. Aku sarapan bersama Amora saja nanti."
"Baiklah kalau begitu, hati-hati."
"Siap, Mom!" Seruku.
*****
Amora's POV
Pagi ini aku mendapat telepon dari Mom. Aku sempat khawatir karena Mom merasa kecewa ketika summer holiday kemarin aku tidak mengunjunginya.
Sebenarnya aku ingin mengunjungi Mom dan Dad, tapi mengingat aku masih dalam keadaan buruk, ya aku masih patah hati kala itu. Jadi, aku putuskan untuk tidak meninggalkan London dulu.
Mom juga menanyakan Hazz dan Tay, apakah dia sudah sampai dan baik-baik saja.
Aku dan Tay kini sedang menyiapkan sarapan. Rencananya, hari ini kami akan mengunjungi beberapa tempat di London. Akupun sudah memberitahu Niall untuk ikut. Sekalian aku ingin mengenalkannya pada Hazz.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT TIME
FanfictionSebuah kisah tentang Amora--seorang gadis yang telah menemukan cinta baru. Namun bukannya kebahagiaan, lagi-lagi kepedihan lah yang ia rasakan. Luka lama kembali tercipta. Dibalik kepedihan yang kelabu itu, ada mentari yang menyinari. Ada pelangi ya...