Chapter 8 - Be Mine

21.6K 752 2
                                    

"Teriaki namaku, sayang!" seru sang pria bergantian.

Angela menautkan kening nya saat mendengar suara pria itu seperti ia pernah mendengarnya.

"Arghh! Ekhmm!!" desah sang wanita.

Angela masih setia menempelkan telinga nya didinding. Penasaran dengan siapa pasangan itu.

"Cepat teriaki namaku!" perintah sang pria. Wanita itu menahan sedikit lagi orgasme nya yang akan keluar.

"Michael Hunt!"

"Michael Hunt?!" Teriak Angela lantang. Ia membulatkan matanya tak percaya.

•••

Angela menarik nafas nya yang memburu. Apa ia tidak salah dengar? Apa benar pria yang sedang melakukan sex disebelah kamar nya ini adalah Michael Hunt yang notabene adalah target nya?

"Sialan!" gerutu Angela kesal, "Kau bahkan mengatakan aku bukanlah tipe mu! Aku penasaran.. Seperti apa tipe perempuanmu itu, Mike!" Ucap Angela kesal. Ia segera memasang sepatu hak tinggi miliknya kembali. Lalu ia berjalan keluar mendekati kamar nomor dua puluh lima itu.

Ia berdiri sejenak didepan pintu. Banyak sekali orang berlalu lalang disini. Saat Angela akan mengetuk pintu kamar itu, tiba-tiba pintunya sudah terbuka.

"Siapa kau? Dan.. Sedang apa kau didepan sini?" tanya Geby dengan wajah tak suka nya. Ia menatap Angela dari atas hingga bawah.

"Aku ingin bertemu dengan pria didalam sana." ucap Angela dingin. Ia juga menatap Geby dengan begitu tajam karena Angela yang akan berbicara dengan 'miliknya'.

"Dia lagi tidur. Lebih baik kau pergi saja dari sini." Geby menyenderkan bahu nya di pintu dengan kedua tangan ia pautkan didepan dada.

Angela menaikkan sebelah alisnya dan juga sama-sama menautkan kedua tangannya didada, "Kalau aku tidak ingin pergi, kau mau apa?" ucap Angela menantang.

Geby semakin kesal, "Tentu saja aku akan mengusirmu, jalang!" Angela terkekeh pelan, "Jalang? Hello!! Bahkan kau yang tampaknya seperti jalang. Yang baru saja selesai bercinta dengan target ku!"

Geby menatap bingung dan juga marah karena Angela balik mengatakan dirinya jalang, "Sialan kau! Apa maksudmu dia targetmu, huh?!" Geby melangkah mendekat kearah Angela. Wanita itu tidak beranjak sedikitpun dan masih menantang Geby dengan mata gelap nya.

"Dia. Adalah. Targetku! Dan tak seorangpun boleh menyentuhnya atau dia akan sengsara!" seru Angela didepan wajah Geby.

Geby tertawa pecah, "Apa kau bilang? Sengsara? Siapa memangnya dirimu sampai bisa menjamin hidupku akan sengsara, hm?!" Geby menarik rambut Angela dengan kuat membuat Angela meringis kesakitan.

Beberapa orang disini menatap kedua wanita ini dengan takut. Karena mendengar keributan, Mike bangun dari tidur sebentar nya itu. Ia segera keluar dan mendapati Geby tengah berkelahi dengan wanita yang kemarin mengajaknya di pesta Stella.

"Geby!" sergah Mike cepat. Kedua wanita ini sontak berhenti berkelahi, "Apa yang kalian lakukan?!"

Angela memutar bola matanya malas, "Aku hanya ingin tau bagaimana tipe wanitamu itu, tuan Michael. Dan sepertinya, tipemu tidak lebih dari seorang jalang, hm?" Angela menatap sinis Geby dari atas hingga bawah. Seakan jijik dengan wanita yang baru saja orgasme itu.

Kening Mike seketika berkedut bingung, "Tipe?" tanya Mike polos. Seketika ia ingat apa maksud ucapan Angela itu. Ia tersenyum miring pada Angela.

'Game started!' batin Mike penuh kemenangan.

"Oh, ya! Dia adalah tipeku, kalau kau mau tahu." Mike mengecup puncak kepala Geby dengan lembut. Angela menatap tajam pada mereka berdua.

"Brengsek! Lihat saja, hidupmu akan sengsara. Dasar jalang tidak berguna!" maki Angela. Geby tersenyum kemenangan dan menatap Angela seperti okey, i win, bitch!

Mike bingung apa yang akan dilakukan oleh Angela nanti. Tapi untuk saat ini, ia masih akan memainkan game ini. Dia ingin liat sejauh mana wanita itu sibuk menjadi tipe seorang Michael Hunt yang sangat berbanding terbalik dari dirinya.

***

Angela pulang kekediaman Skiver. Bukan tidak memiliki niat, ia sengaja malam ini kembali tidur dirumah Richard karena ia ingin meminta pada Richard agar membuat hidup wanita bernama Geby itu sengsara selama nya. Bahkan jika harus, ia ingin wanita itu musnah dari dunia ini.

Angela segera melangkah laju ke kamar Richard. Ia mengetuk berkali-kali pintu kamar kedua orang tuanya itu.

Angela berdecak pinggang kesal karena lama sekali tidak ada yang membuka pintu, "Nona, Tuan dan Nyonya sedang ada di luar negeri. Tadi sore mereka berangkat ke LA." Tiba-tiba saja seorang pelayan datang menghampiri Angela dan membawa kabar sialan untuknya.

"Sialan!" gumam nya kemudian beranjak pergi masuk kembali kedalam mobil. Kenapa disaat penting seperti ini Richard harus pergi? Ah niat Angela sepertinya harus tertunda untuk saat ini. Tapi ia yakin, ia akan bisa membuat wanita bernama Geby itu memohon ampun atas apa yang ia lakukan pada Angela.

Angela menuju mansion miliknya. Dia melihat arloji nya sudah menunjukkan tengah malam. Tiba-tiba saja ada sebuah mobil memotong jalannya dan berhenti didepan mobil Angela. Angela sontak menginjak rem dengan cepat, hal itu membuat kepala Angela terbentur pelan di stir.

"Brengsek!" gumam nya dan ia keluar untuk menghampiri siapa pemilik mobil sialan itu.

"Keluar kau!" teriak Angela sembari mengetuk-ngetuk kaca mobilnya. Sesaat kemudian pintu mobilnya terbuka dan keluar lah Mike.

Mata Angela sontak membulat dan mulutnya sedikit terbuka, "Kau?!" ucap Angela tak percaya.

"Hay, Angela."

Angela menatap Mike dengan tajam. Tumben sekali pria ini mau mendekatinya?

"Ada urusan apa sampai kau menghalang jalanku seperti ini, Mike?" Mike menatap Angela datar, "Aku hanya mau bilang padamu. Jangan berbuat macam-macam pada Geby hanya karena kejadian kecil tadi." Angela tersenyum miring.

"Jadi benar, kalau dia adalah tipe mu? Atau dia memang kekasihmu?" alis Angela tertarik keatas. Mike menghela nafas panjang, "Dia bukan tipe ku, apalagi kekasihku. Aku hanya tidak ingin kau berbuat yang tidak-tidak dengan menggunakan kekuasaan Daddy mu."

Angela tertawa pelan, "Kalau aku mau menuruti perkataan mu, apa imbalan nya?" Mike terdiam sejenak, "Tidak ada imbalan." Angela mengerucutkan bibir nya.

"Ck! Itu tidak seru. Ayolah.. Hidupnya akan aman jika kau mau memberiku imbalan."

"Imbalan seperti apa yang kau inginkan?"

Angela berfikir sejenak lalu menatap Mike dengan senyum miring nya, "Jadilah milikku."

TBC

Yeyeyeyeyeeee update 😄 jangan lupa di vote, commend and share cerita ku yaa love you!😘

The Perfect Target [END] #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang