Chapter 38 - What Will Start?

14.4K 505 4
                                    

Jika ada kejanggalan dalam alur atau terdapat typo mohon kerjasama nya

Happy reading!

Follow dong IG author 😳

@fitrisrhstti
@fitrisrhstti
@fitrisrhstti
@fitrisrhstt

•••

Angela tersenyum sendu pada Mike yang kini menemani dirinya dikala ia sedang sakit. Ia tak menyangka bahwa Mike akan berada disampingnya ketika ia siuman. Ia pikir Lucas sialan itu yang berada saat ia membuka mata, namun ia salah.

"Kau mau makan?" tanya Mike dengan penuh kasih sayang.

Angela menggeleng pelan, "Bagaimana kau bisa disini? Dimana Lucas?"

Mike memutar bola matanya jengah pada pertanyaan yang dilontarkan oleh Angela perihal sepupu sialan nya itu.

"Entahlah, kenapa kau mencari dia?" terdengar nada bicara Mike yang tidak suka karena wanita nya memabahas pria lain dihadapannya.

"Maaf, aku hanya tidak percaya saat aku membuka mata ada kau disini. Disampingku." ucap Angela tak percaya.

Binar mata wanita itu membuat hati Mike luluh.

"Aku akan selalu disampingmu, Angel."

Ujung bibir Angela tertarik membentuk senyuman. Segala hal yang ia anggap tidak akan ia dapatkan, yaitu pria yang ada dihadapannya kini menjadi miliknya. Atau lebih tepatnya, akan.

"Bagaimana dengan Chelsea?"

Mike mengelus puncak kepala Angela dengan lembut, "Lupakan saja dia. Aku sudah membahas ini semua dengan nya."

Di dalam hati Angela ia bersorak seakan wanita di lubuk hatinya sedang mengejek kekalahan Chelsea. Ia berhasil mendapatkan pria yang ia inginkan. Pria yang dulunya menolak keras dirinya. Sekali saja ia mengatakan kalau ia menginginkan sesuatu, ia akan mendapatkannya. Bagaimanapun caranya, ia akan mencoba.

***

Chelsea mencengkram stir mobil nya dengan sangat kuat. Bagaimana tidak? Ia kini sedang menatap sosok pria yang ia cintai. Dicintainya dengan sepenuh hati.

"Jo.."

Setetes air mata meluncur perlahan tanpa memberi aba-aba sebelumnya. Ia ingin sekali menampar wanita yang ada di sebelah Joshua. Siapa lagi kalau bukan Stella.

Tunangannya.

"Bagaimana? Kau menyukai pemandangan itu?"

Chelsea terlonjak kaget saat pria disebelahnya mengeluarkan suara dengan begitu mengintimidasi. Karena sejak tadi Lucas terlalu sibuk menelfon anak buahnya diluar sehingga Chelsea tak menyadari kehadiran pria itu disampingnya.

"Aku membencinya, Lucas."


Ujung bibir Lucas tertarik dengan sangat cepat, "Jadi.. apa kau mau melanjutkan semua ini?"

"Ya. Tentu saja aku mau!"

"Gadis pintar."

Lucas menyandarkan punggung nya di sandaran kursi mobil. Menatap pasangan yang tampak sedang tersenyum bahagia di atas balkon kamar.

The Perfect Target [END] #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang