"Adik? Aku akan mempunyai adik?! Oh god, help me." Angela bergumam pada akhir kalimatnya dengan dengusan pelan.
Ia akan memiliki seorang adik? Yang benar saja. Seorang Rose sudah merepotkan hidupnya. Bagaimana jika keturunan Rose muncul kedalam hidupnya? Akan sesulit apa lagi masa depannya. Oh shit!
•••
Angela tak henti-hentinya mengumpat dalam hati. Kenapa Rose harus hamil? Dan ini sudah memasuki bulan ke 7 kehamilan. Sialnya dia baru tau berita itu sekarang. Rose berbadan sedikit kecil sehingga jika saja dia hamil, itu akan sedikit sulit terlihat. Entah kehamilan nya besar atau kecil itu sama saja atau tidak.
"Kau senang akan memiliki seorang adik, hm?"
"Senang?" nada bicara Angela terdengar seperti menyindir kembali ucapan Richard barusan.
Rose berdecih pelan, "Tentu saja dia tidak suka hal ini, sayang." ucapnya. Richard menatap Rose bingung lalu menatap putrinya kembali. Ia tau jelas bagaimana hubungan istri dan anaknya ini sungguh tidak baik selama ini.
"Hmm, aku memang tidak menyukainya." jawab Angela dan langsung bersandar di sandaran sova.
Richard menghela nafas panjang. Ia menatap kedua wanita itu sedang menatap penuh arti antara satu sama lain. Lebih baik ia mengganti topik pembicaraan dari pada harus melihat permusuhan dingin dihadapannya.
"Aku menyuruhmu datang kesini untuk membicarakan soal perusahaan keluarga, sayang. Kau sudah harus menggantikan posisiku." Richard kembali serius ke topik awal.
Angela menghela nafas panjang, "Aku belum siap, Dad. Aku masih i-"
"Kau masih ingin bebas maksudmu? Selama ini Daddy sudah memberikan kebebasan kepadamu. Umurmu sebentar lagi menginjak 24 tahun, Angela."
Angela menatap malas pada Richard dan entah angin apa yang merasukinya, ia mengangguk samar. Richard tersenyum lebar melihat putrinya sudah mau menggantikan posisinya untuk menjalankan perusahaan keluarga.
"Bagus. Mulai besok kau sudah bisa menjalankan perusahaan."
"Besok? Oh ayolah. Apa harus secepat ini?"
"Kau sudah menerima nya, sayang."
"Whatever."
Angela memutar bola matanya dan segera berlalu pergi mengingat ia akan ada makan siang bersama laki-lakinya.
-
Mike menelfon Angela untuk menanyakan dimana posisi nya sekarang. Ia sudah tiba di sebuah restauran makanan
Entah Angela membaca pesan yang ia kirim beberapa jam yang lalu atau tidak. Sekarang ia tidak mengangkat telfon dari nya.
"Argh, kau dimana Angel? Jangan membuatku menunggu lama hanya untuk dirimu saja." cecar Mike.
"Hallo?"
"Dimana kau? Aku sudah tiba di restaurant. Jangan membuatku menunggu dirimu lama."
Angela terdengar sedikit panik, ia sedang berada dalam musibah. Entah kenapa bisa seperti ini, namun mobilnya tidak bisa keluar. Ia dikelilingi sekitar tiga mobil tanpa ada seorang pun keluar dari dalam sana.
"Ada apa? Kenapa kau terdengar panik?"
"Aku, aku di cegat oleh banyak mobil. Makanya maaf sekali aku belum sampai kesana karena jalanku di block oleh mereka."
"Siapa?" tanya Mike ikutan panik.
"Entahlah. Mereka tidak keluar dari dalam sana. Aku pun juga tidak berani keluar dari dalam mobilku."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Target [END] #Wattys2019
Любовные романыCOMPLETED✔ Highest rank #11 in romance DON'T COPY MY STORY! Bisa cek di profilku untuk cerita yang lain ya. ▶▶▶ Angela Skiver seorang anak tunggal dari pemilik SKV Inc. Cantik? Sudah tidak perlu diragukan. Kaya? Oh tentu! Terkenal? Siapa yang tidak...