Chapter 37 - Future Wife

14.3K 514 2
                                    

Follow dong IG author 😳

@fitrisrhstti
@fitrisrhstti
@fitrisrhstti
@fitrisrhstti

-

"Argh!" erangan kesal keluar dari mulut Mike. Saat ia tau bahwa Angela kini sudah diselamatkan oleh Lucas membuat ia senang dan juga kesal. Entah kenapa ia bisa kesal hanya karena Lucas lah yang menemukan keberadaan Angela terlebih dahulu dibanding dirinya.

Segala amukan kini ia lontarkan didepan Joshua. Pria itu hanya bisa diam dan berulang kali menghirup oksigen hanya karena lelah menatap kemarahan teman nya itu.

"Dari pada kau terus saja disini dan mengumpat tidak jelas, lebih baik kau menjenguk Angela dirumah sakit. Itu akan lebih baik." saran Joshua.

Mike menatap Joshua dengan sekali tarikan nafas lalu mendesah pelan, "Aku belum siap melihat keadaan nya. Mendengar nya dari Lewis saja sudah membuat telingaku panas." ungkap Mike.

Joshua berdiri dari kursi yang ia duduki lalu berdiri disebelah Mike yang kini sedang menatap pemandangan di luar kantor nya.

"Sudahlah, jika kau terus begini apa guna nya? Derek juga sudah mati. Kau lebih baik melihat keadaan Angela, dan pasti dia sangat membutuhkanmu sekarang."

Mike melirik Joshua sekilas, "Kau benar. Kalau begitu aku pergi dulu." belum sempat Joshua berbicara kembali, Mike sudah berlari cepat keluar dari ruangan pribadinya ini.

-

Tak butuh waktu lama untuk Mike tiba di sebuah rumah sakit dimana Angela dirawat. Banyak sekali pasang mata yang menatap serta memuja pahatan diwajah tampan Mike. Seperti sedang melihat dewa.

Mike tau jelas kalau mereka kini menatap dan memujinya, tapi apa guna nya jika saja pikiran nya kini sedang melambung jauh pada kondisi Angela.

Wanita yang ia baru sadar betapa penting dirinya di hidup Mike. Mike tiba di sebuah resepsionis rumah sakit dan langsung menanyakan dimana ruangan Angela berada.

"Kamar lily nomor 126." jawab sang resepsionis cantik itu.

Setelah ia mendapatkan kamar Angela, ia berlari memasuki lift dengan terburu-buru. Semua orang yang ada di dalam lift menatap heran pada Mike.

Ia seperti tidak perduli dengan semua pandangan bodoh yang ditujukan untuknya. Ia hanya ingin bertemu dengan Angela. Wanita nya.

Kenapa ia begitu bodoh akan wanita itu? Wanita yang begitu aneh dan juga terlalu frontal dengannya.

Semua hal itu membuat dirinya rindu akan segala godaan yang dilontarkan dari mulut kecil wanita itu. Ia sadar kalau Angela sedikit menjauh darinya. Ia sudah tau bahwa dirinya pasti akan terpikat akan godaan putri tunggal keluarga Skiver.

"Finally."

Mike menerobos masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Lucas menatap geram pada Mike yang seenaknya masuk tanpa seizin nya. Dihadapan Mike, wanita yang ia rindukan itu menutup mata dengan selang infus ditangannya.

"Bagaimana kondisi Angela?" tanya Mike langsung. Lucas menatap diam pada Mike.

"Siapa yang mengizinkanmu untuk bisa masuk kesini, huh?"

Mike menghela nafas seakan terlalu sabar menghadapi sikap Lucas yang terlalu sok dihadapannya.

"Jangan banyak basa-basi, Lucas. Bagaimana keadaannya?" sekali lagi ia bertanya, namun tidak ada jawaban dari Lucas.

Pria itu malah duduk di sova yang tak jauh dari ranjang Angela. Dengan perhatian khusus Mike mengelus pipi Angela yang tampak sedikit kurus. Entah sudah berapa hari wanita ini tidak makan. Wajahnya sedikit kusam. Mike yakin kalau wanita ini menatap dirinya di cermin, maka segala ocehan akan keluar tanpa ampun.

"Bagaimana kau bisa mendapatkan posisi Angela dengan begitu cepat?" tanya Mike tiba-tiba.

Lucas bersandar di bantalan sova yang ada di belakang kepala nya. Menatap Mike yang kini membelakanginya namun mengajak nya berbicara.

"Rahasia."

Itulah jawaban Lucas mengenai apa yang Mike tanyakan. Mike membalikkan tubuhnya menatap heran pada sepupunya itu. Andai saja tatapan dapat membunuh siapapun yang ditatap mereka, maka Mike ingin saat ini juga membunuh Lucas karena sudah tidak tahan menahan kekesalannya.

"Kau membunuh Derek, iya kan?"

"Memang benar. Apa itu ada masalahnya dengamu, hm?"

Mike mengusap pelipisnya pelan, "Kau tidak takut akan tertangkap oleh polisi?" terdengar tawa mengejek dari Lucas saat mendengar pertanyaan Mike yang seakan lelucon baginya.

"Aku? Tertangkap? Yang benar saja, Mike. Kau tidak tau aku siapa, bukan? Jangan terlalu banyak berandai-andai tentang aku."

Lucas menaikkan sebelah kakinya diatas kaki yang lainnya. Ia memasang cengiran meledek kepada Mike. Pria itu hanya menautkan alis karena bingung dengan pembicaraan Lucas yang sedikit aneh ditelinganya.

Mike menatap kembali Angela yang masih belum sadarkan diri, "Aku serius, Lucas. Bagaimana kondisi nya?" rahang Mike sudah mengeras menahan emosi nya sejak tadi karena Lucas tidak kunjung menjawab pertanyaan sepele nya itu.

Apa salahnya jika ia menjawab? Dia baik atau tidak? Lucas membuat suasana hati Mike semakin hancur, dan itu memang rencana pria itu. Menghancurkan suasana hati Mike adalah tujuannya.

Ia tau kini seorang Michael Hunt akan menjadi saingannya dalam mendapatkan Angela. Ia tau semua itu dari Chelsea. Rekan nya yang bodoh dan lemah itu memang sangat berguna untuknya.

Ia tau segala hal yang terjadi antara Mike dan Angela sehingga ia dapat mengantisipasi semua itu tidak akan terjadi sampai kapanpun.

"Dimana Chelsea? Bukankah dia adalah calon istrimu, hm?"

Lucas berdiri dan berjalan secara perlahan kesamping Mike, "Dia bukan siapa-siapaku lagi saat ini. Aku sudah membatalkan hubungan ku dengan nya." jawab Mike mantap. Tapi itu membuat Lucas kesal.

"Oh ya? Lalu siapa wanita yang akan kau jadikan istrimu, hm? Ku harap itu bukanlah wanitaku, Michael Hunt." Lucas menekan nama Mike dengan penuh nada benci.

"Oh sayang nya itu adalah ya. Aku akan menjadikannya istriku, apa kau keberatan?"

Tatapan benci kini sudah Lucas tampakkan. Ia sekali lagi memperebutkan seorang wanita yang sama dengan sepupu sialan nya itu. Dan ia tau sebelum semua itu terjadi, ia harus melakukan sesuatu.

"Lakukan saja. Aku tentu tidak akan tinggal diam, Mike."

Lucas tersenyum miring lalu pergi meninggalkan ruangan Angela dengan begitu santai.

Mike menghela nafas nya panjang dan kembali duduk disebelah Angela. Menatap wanita itu dan berharap ia akan segera siuman.

TBC

Jeng jeng jengggg puncaknya sudah hampir tibaa guysss. And aku pikir ini ga akan lama lagi usai :) omg finally aku hampir siap ketik cerita ini 😭 setelah TPT selesai, aku bakal ketik cerita baru aku.

Oh iya, Aftertaste sepertinya akan aku ganti menjadi judul lain dan tentu saja alur nya berbeda. Intinya aku ga ketik Aftertaste :') im sorry :( aku pikir-pikir dulu deh bakal lanjutkan Aftertaste yang sudah prolog itu atau aku bikin cerita ulang :) so stay tune ❤

Keep votting and comment guys love youu❤

The Perfect Target [END] #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang