Rahang Vernandez mengeras. Ia menyusul kedua gadis itu dengan langkah besar.
"Angela lepaskan dia!" teriak Vernandez. Angela tak menghiraukan ucapan pria itu dan masih berlenggang masuk kedalam mobil sport miliknya.
Vernandez menggerutu kesal saat mobil Angela sudah melaju kencang, "Kalau saja Richard tidak berpengaruh besar terhadap perusahaan ku, sudah ku pastikan kau menderita, Angela." gumam nya pelan dan kemudian ia dan Zack masuk kedalam mobil untuk kembali ke mansion nya.
•••
Angela melaju kan mobil nya dan segera mengantarkan Vannesa pulang kerumahnya.
"Thank's Angela. Kalau saja kau tidak menarikku mejauh darinya. Aku pasti sudah disiksa oleh nya."
Angela terkekeh pelan, "Tidak masalah. Aku hanya tidak suka Vernandez berlaku kasar pada temanku."
Vannesa memeluk Angela dari samping, "Kenapa kau mau menikah dengan nya? Padahal kau tahu sendiri sikap nya buruk sekali padamu." Angela menatap lurus kedepan saat lampu merah kini menunggu giliran berganti hijau.
Vannesa mendengus pelan, "Daddy ku yang memaksa. Dengan alasan agar kerja sama perusahaan mereka bisa lebih berkembang." Angela tertawa keras, "Alasan konyol." sergah Angela.
Ya, membuat jalinan kerja sama sebagai alasan sebuah pernikahan memang konyol bagi Angela.
"Ya, konyol sekali. Lalu.. Kapan kau akan menikah?" tanya Vannesa. Angela menaikkan bahu nya acuh, "Aku masih ingin bebas. Pernikahan? Oh ayolah.. Umurku masih 23 tahun, aku tidak ingin menikah."
"Kau sangat mudah menemukan pria tampan dan kaya raya. Kau cantik. Dan keluargamu bahkan dikenal oleh banyak orang, Angela."
"Ya, memang benar. Tapi itu belum aku pikirkan. Kita sudah sampai."
Vannesa melihat keluar jendela. Ah memang benar. Mereka sudah tiba dirumah mewah milik keluarga Clivert. Vannesa memberi kecupan manja pada Angela dan Angela melakukan hal yang sama alhasil mereka tertawa bersamaan.
"Sampai jumpa nanti malam!" seru Vannesa. Angela mengangguk pelan.
"Aku bahkan tidak bersemangat ke acara itu kalau bukan Stella yang mengundang."
"Oh ayolah, Angela. Sekali-kali. Mana tau kau akan menemukan target selanjutnya, iya kan?" Angela tersenyum kecil, "Ah sudahlah. Aku pulang dulu, bye!"
Angela melaju kencang menuju mansion nya terlebih dulu sebelum ia pulang kekediaman Skiver.
"Selamat datang, nyonya." sapa pelayan wanita saat Angela tiba di garasi miliknya.
"Lindsay, tolong bawa semua belanjaan ku kekamar." pelayan yang bernama Lindsay itu pun mengangguk dan segera melakukan tugas dari majikannya ini.
Angela melepas kaca mata hitam nya dan juga melepas jaket kulit yang membalut tubuh sexy nya itu sedari tadi.
Angela berpikiran kalau berenang saat ini akan membuatnya tenang. Ia mengganti pakaian nya menjadi pakaian renang.
Sudah hampir setengah jam wanita ini menyibukkan diri didalam kolam berenang. Tak lama pelayan Angela yang lainnya datang menghampiri Angela.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Target [END] #Wattys2019
RomanceCOMPLETED✔ Highest rank #11 in romance DON'T COPY MY STORY! Bisa cek di profilku untuk cerita yang lain ya. ▶▶▶ Angela Skiver seorang anak tunggal dari pemilik SKV Inc. Cantik? Sudah tidak perlu diragukan. Kaya? Oh tentu! Terkenal? Siapa yang tidak...