18✔

4.4K 578 171
                                    

Throw Back Pt.2

🔙🔙🔙🔙🔙


Aku tak mengerti jenis takdir apa yang mempertemukan kita di masa depan.
Membuat segalanya terasa begitu sulit. Entah apa yang diinginkan Tuhan atas kisah ini.Apapun itu, untuk kesekian kalinya aku membenci takdir yang kini mengikatku. Takdir yang meletakkan kamu sebagai tokohnya.

Jeon Jungkook--

***

Tahun berganti tahun, musim berganti musim. Daun yang gugur kini mulai jatuh tergantikan dengan yang baru. Mereka mengering dan perlahan hilang bersama angin.

Sama seperti seorang bocah laki-laki yang kini mulai beranjak remaja. Jeon Jungkook tumbuh menjadi pria tampan dengan senyum kelinci terbaiknya.

Bertahun tahun sudah berlalu, bocah laki-laki itu kini semakin beranjak dewasa.

Selama ini, Jungkook tidak pernah merasa kekurangan apapun dalam hidupnya. Semuanya terasa sempurna. Sifat berlebihan ibunya terkadang masih suka muncul. Tapi, dengan begitu Jungkook tau jika ibunya adalah wanita yang paling mencintainya.

Ah, satu lagi.

Senyum wanita itu akhir-akhir ini semakin sering terlihat. Mungkin karena kabar bahagia yang baru saja mereka dengar.

Sejujurnya ia juga bahagia dengan kabar bahagia ini. Tapi, ada sedikit rasa kecewa dari hati kecilnya. Entahlah, Jungkook tak tau apa maksudnya. Yang jelas, ia juga ikut bahagia.




[Jungkook POV]

"Eomma, jangan lupa nanti siang ,ya?"

Aku menghampiri wanita yang kini tengah sibuk di dapur bersama bibi Han. Dia yang merawatku dari kecil bersama eomma, jadi Bibi Han sudah ku anggap ibuku sendiri.

"Iya,sayang. Tapi haruskah eomma mengajaknya? Tidak usah saja,ya?"

Baiklah.

Ini yang kami perdebatkan semalaman.

Eomma melarangku bertemu dengannya. Padahal aku sangat ingin.

Dia adalah kabar gembira yang kumaksud. Seorang gadis kecil yang akan segera hadir dalam keluarga kami, hal yang paling eomma harapkan.

Gadis panti asuhan yang sering keluarga kami kunjungi.Dia berada satu tahun di atas ku, umurnya 12 tahun, itu berarti aku akan mempunyai seorang noona. Eomma bilang dia adalah gadis manis yang pintar dan suka tersenyum. Tapi, semenjak orang tuanya meninggal, gadis itu jarang tersenyum.


Eomma sangat menyayanginya.


Kadang, aku merasa perhatiannya padaku sedikit demi sedikit mulai teralihkan.

"Ayolahh eomma, kita sudah membicarakannya semalam."

"Tapi, Jungkook~ah. Perasaan eomma tidak enak. Saat ulang tahun mu saja bagaimana?"

Tiga hari lagi adalah hari ulang tahunku. Tapi, itu sangat lama. Aku tidak ingin menunggu lagi. Aku sungguh tidak sabar melihat rupa gadis yang akan menjadi kakakku nanti. Ingin mengetahui sifatnya, lebih dekat dengannya.

"Tidak. Itu terlalu lama, aku ingin sekarang. Jika tidak, aku tidak akan tampil nanti."

"Ayolah, perasaan eomma tidak enak."

Loss Of Destiny || MYG [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang