21✔

4.3K 609 188
                                    

Kamu terlalu menyepelekan perasaan seseorang, hingga lupa Tuhan adil dalam memberikan luka

(Loss Of Destiny)

------------------------------------------------

Hari - hari menjelang pernikahannya Hyunmi jalani dengan sedikit berbeda. Tak ada lagi yang akan membawanya pergi entah kemana, tak ada lagi yang menatapnya dengan tatapan tak suka, dan yang terpenting, tak ada lagi Yoongi.

Kegiatannya hanyalah bermalas diri di apartemen dan sesekali mencari situs ujian masuk universitas. Benar, sebentar lagi ia akan mengikuti ujian dan menjalani hari - harinya sebagai seorang mahasiswi.

Dibandingkan bingung memikirkan semua permasalahn hidupnya, Hyunmi lebih memilih menyibukkan diri pada berbagai hal. Akhir - akhir ini, gadis itu mulai menulis. Bukan sebuah novel atau apapun itu, melainkan hanya sebuah tulisan-tulisan pendek pada sebuah buku kecil yang mereka sebut 'diary'

Hyunmi menulisakan berbagai hal yang terjadi dalam hidupnya. Mulai dari hal bahagia hingga hal menyedihkan tertulis rapi dalam kertas itu.

Aku lelah untuk terus berpura-pura seakan semuanya baik-baik saja. Tiap malam aku ingin berteriak sekencang-kencangnya hingga semua sendiku terasa begitu kaku. Tapi apa guna? Mereka yang mendengar tak lebih sekedar hanya ingin tahu, bukan untuk membantu. Aku mencoba menutupi dengan senyuman, namun yang kurasa nyata hanya genangan air mata. Aku mencoba menutupi dengan tawa. Namun, yang kurasa hanya luka yang kian nyata. Jika boleh jujur, aku bosan mendengarkan. Sesekali aku ingin didengarkan, sesekali aku ingin dimengerti. Apa salah? Jika aku berdoa ada yang mencintaiku, ada yang menghargai perjuanganku. Aku lelah seperti ini. Terkadang, mereka tak pernah tahu, orang-orang yang paling ceria, biasanya adalah orang-orang yang paling merasakan luka.

Tulisan itu berakhir begitu saja. Jemarinya seakan tertahan dan tak dapat bergerak. Hyunmi memilih mengakhiri kegiatannya hari ini.

Sejak dua hari yang lalu, gadis itu kerap merasakan sendinya sakit secara tiba-tiba. Tangannya seakan berubah menjadi batu keras yang tak mampu bergerak barang sedikitpun.

Menyakitkan memang, tapi Hyunmi memilih menahannya daripada diperiksa kerumah sakit. Bukan karena tak sanggup membayar biaya pengobatan, ia hanya takut mengetahui jika sakit pada sendinya itu adalah salah satu dampak obat penenang yang hingga kini masih dikonsumsinya.

Bagaimana bisa berhenti? Masalah yang datang tiap hari kian merumit. Belum lagi masalah Jungkook, Sooyoung yang kini semakin menarik diri darinya, dan sekarang di tambah lagi Min Yoongi. Rasanya Hyunmi ingin segera menyusul sang ayah dan ibu yang kini mungkin sudah berbahagia di surga.

Sudahlah, jika terus dipikirkan, toh masalahnya juga tidak akan selesai begitu saja. Hyunmi memutuskan untuk berjalan-jalan sekitar apartemen sambil menenangkan pikirannya.

Gadis itu telah siap dengan kaos navy dan ripped jeans miliknya. Tak lupa converse biru navy yang menjadi pilihannya saat ini.





***





Terhitung satu jam sudah Hyunmi berjalan-jalan. Sebuah cafe di jantung kota menjadi tujuannya sekarang. Perjalanan ke sana sedikit jauh dari apartemennya, jadi Hyunmi memilih menaiki bis.

Jalanan siang ini tidak terlalu macet lantaran sudah lewat jam makan siang dan gadis itu belum mengisi perutnya sejak tadi. Sengaja memilih setelah jam makan siang berakhir, jika tidak, akan susah mencari cafe yang sepi.

Memakan waktu sekitar 15 menit, bis yang Hyunmi tumpangi sampai di halte yang ditujunya. Hanya tinggal menyebrang jalan, maka ia sudah sampai.

Bukan tanpa alasan kenapa Hyunmi memilih jauh-jauh hanya untuk makan siang. Cafe itu adalah cafe milik kakak Sooyoung. Sedikit memiliki harapan jika saja tanpa sengaja ia bertemu dengan sahabatnya itu dan menyelesaikan jurang yang selama ini terbangun diantara mereka.

Loss Of Destiny || MYG [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang