Alasanku tetap bertahan adalah memastikan kebahagiaanmu berada pada orang yang tepat.
(Loss Of Destiny)
-----------------------------
Jatuh cinta itu tidak selalu urusan kau menyukainya atau tidak. Lebih dari itu, jatuh cinta menjadi perkara paling rumit yang pernah ada. Tak hanya perasaan nyaman dan saling mengagumi satu sama lain, cinta juga butuh kepercayaan dan penghargaan. Saat kau saling menghargai dan percaya pada pasanganmu, setidaknya kalian bisa melewati satu langkah lebih baik. Di depan sana masih banyak hal - hal mengejutkan yang akan menanti. Tapi saat satu fondasi mulai retak, maka bangunan itu tak akan pernah berdiri kokoh. Setidaknya untuk waktu yang lama.
Min Yoongi menepikan mobil SUV putih miliknya di tepi jalanan. Ini sudah pukul enam sore, dan Yoongi masih berada dalam perjalanan menuju Seoul. Kali ini jalanan terasa begitu lama dan panjang. Tidak banyak mobil yang lalu lalang, juga tidak sepadat biasanya, namun Min Yoongi merasakan kepadatan luar biasa hingga rasanya ingin menghirup seluruh pasokan oksigen yang tersedia.
Keadaan pria yang hari ini genap berusia sembilan belas tahun itu tidak bisa dikatakan baik - baik saja untuk mengendarai mobil. Yoongi berinisiatif segera menghentikan kendaraan roda empat miliknya saat dia merasakan sesuatu baru saja menghambat seluruh indera yang dia punya. Min Yoongi bahkan bisa merasakan betapa seluruh tubuhnya terguncang hebat. Tangannya tak bisa mengontrol setir dengan baik, juga kakinya yang bahkan tak sanggup menginjak pedal mobil. Di detik selanjutnya, satu buliran bening lolos dari mata indah nan sayu milik pria itu.
Min Yoongi kembali dihancurkan oleh kenyataan, masih terasa sama seperti enam tahun silam.
(Flashback on)
Setelah mengingat dan punya keyakinan cukup atas perasaannya, Yoongi melangkah mendekat pada gadis tak asing itu.
"Nami?"
"Ne?"
Gadis itu menoleh tepat setelah Min Yoongi memanggil namanya. Dari raut wajah yang terlihat, jelas sekali gadis bermata bulat itu tampak bingung.
"Kau Nami, kan?"
"I-iya, t-tapi. Kau siapa?"
"Mungkin kau lupa. Aku pernah ke sini beberapa bulan lalu bersama teman - temanku, dan--"
Ucapan Min Yoongi terjeda. Gadis bernama Nami itu juga ikut terpana seolah menunggu kalimat selanjutnya. Sempat ragu akan melanjutkan atau tidak, hingga akhirnya Yoongi memilih melanjutkan ucapannya.
"--dan kau pernah membentak istriku, Choi Hyunmi."
***
Di sini mereka sekarang, pada sebuah ruangan cukup besar yang Nami pinjam setengah jam kepada atasannya. Sempat tak dapat izin, namun Nami melongo melihat seberapa besar pengaruh kehadiran pemuda di hadapannya ini. Hanya dengan menyebut nama perusahaannya saja, Park Seojun -atasan Nami- langsung memberi izin bahkan dilengkapi dengan dua cangkir latte hangat untuk keduanya.
Mereka tampak seumuran, namun Nami yakin pri pucat ini jauh lebih bahagia dan kaya. Sebenarnya Nami tak berniat menggunakan ruang tamu atasannya, hanya saja balkon di sini sangat cocok untuk pembicaraan tanpa melibatkan banyak pihak.
"Jadi gadis iblis itu istrimu?"
Yoongi sempat kaget mendengar panggilan iblis ditujukan untuk Hyunmi. Kentara sekali diantara dialeg yang dia ucapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loss Of Destiny || MYG [Completed✔]
Fiksi PenggemarCast : -Choi Hyunmi -Park HaNa -Min Yoongi -Jeon Jungkook -Others Pertemuan kita bagaikan semilir angin yang datang dan pergi sesukanya. Kadang terasa sejuk dan mampu mengukir senyuman. Namun, juga mampu menusuk dalam hingga meremukkan tulang. Jika...