Terimakasih untuk segala hal yang telah kita lalui. Genggaman tangan, derap langkah yang selalu membersamaiku di masa lalu, juga mimpi-mimpi kecil yang coba kita bangun meskipun pada akhirnya harus terhenti.
(Loss of Destiny)
-----------------------------------
Perihal hidup dan cinta sejatinya adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Kau tak bisa merasakan cinta jika tak hidup. Sebaliknya, hidup tanpa rasa cinta bukanlah sesuatu yang disebut kehidupan sesungguhnya. Namun, tidak semua kisah cinta akan berakhir indah atau hidup bahagia dalam alam abadi setelah kematian seperti Romeo dan Juliet.
Tidak ada yang bisa menjanjikan akan sebahagia apa kisah cinta yang dimiliki setiap manusia. Tetapi setidaknya, dia bisa memastikan. Bahagia atau tidaknya kisah cinta yang di miliki, setiap orang punya takdir kebahagiaan dalam hidupnya. Entah dengan cinta yang lama atau memupuk hati untuk cinta yang baru.
Derap langkah kaki yang menggelegar di sepanjang koridor sepi ini, membuat Park Sooyoung mengalihkan pandangannya ke asal suara. Di ujung sana, seorang pria dengan setelan rapi berjalan pelan ke arahnya. Tatapan tajam namun dengan siratan sendu itu, entah kenapa masih menjadi sesuatu yang menimbulkan candu.
Kim Taehyung.
Seseorang yang dalam kurun waktu sebentar pernah mengisi hari-harinya saat sekolah. Si primadona kebanggaan sekolah yang pernah membuat Sooyoung merasa menjadi wanita paling beruntung karena telah memilikinya.
Keduanya tersenyum saat presensi pria itu benar-benar hadir tepat di tempat Sooyoung berdiri. Pertemuan terakhir mereka di rumah sakit kala itu tidak berakhir baik. Meskipun Taehyung berhasil mengantarkan sang mantan kekasih dengan selamat, dia juga mendapat satu tamparan keras yang memporak-porandakan hatinya.
Kita sudah berakhir, Tae. Itu artinya kau dan aku sudah selesai. Aku tidak ingin mempertahankan hubungan seperti ini. Keluargamu ingin kau menikah dengan gadis yang mereka pilih. Kau memutuskanku tanpa alasan. Sederhana saja, orang disekitar kita tidak menyukai hubungan yang kita jalani dan kau juga memilih mundur memperjuangkan hubungan ini. Jadi, untuk apa aku harus bertahan dan kembali padamu? Jangan memintaku menjadi orang ketiga dalam hubunganmu dan orang lain.
Taehyung masih ingat jelas kalimat terakhir yang Sooyoung ucapkan sebelum turun dari mobilnya malam itu. Benar-benar menamparnya dengan begitu keras. Dia memang salah karena tidak memberitahu alasan berakhirnya hubungan mereka dahulu karena takut menyakiti hati gadis itu. Taehyung ingin melindungi Sooyoung dari ancaman ayahnya yang tidak pernah main-main. Namun, sepertinya Park Sooyoung bukan orang seperti itu.
Baginya, jika sudah berakhir. Itu berarti selesai. Perihal apapun alasan dibaliknya, jika dari awal salah satu dari mereka tidak mau jujur maka percuma saja. Bagi Sooyoung, jahat sekali Taehyung berusaha menjadi pahlawan sendirian dalam hubungan mereka agar dia tidak tersakiti. Padahal mereka menjalaninya berdua, itu artinya mereka juga harus berjuang bersama. Tanpa salah satu.
Terlebih saat pria itu menceritakan segalanya secara rinci dengan keadaan mereka bukan lagi dua pasang yang terikat hubungan. Percuma. Bahkan terlihat egois saat pria itu memintanya menunggu sebentar dan dia akan datang lagi. Maka Sooyoung yang akan menjadi perusak hubungan sang mantan yang jelas-jelas akan segera menikah. Bukan seperti itu seharusnya.
"Kau masih tetap tampan, ya Tae."
Taehyung tersenyum. Gadis itu masih tidak berubah sama sekali. Masih menjadi Park Sooyoung yang bar-bar dengan ucapan tidak terfilter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loss Of Destiny || MYG [Completed✔]
FanficCast : -Choi Hyunmi -Park HaNa -Min Yoongi -Jeon Jungkook -Others Pertemuan kita bagaikan semilir angin yang datang dan pergi sesukanya. Kadang terasa sejuk dan mampu mengukir senyuman. Namun, juga mampu menusuk dalam hingga meremukkan tulang. Jika...