27✔

3.8K 584 189
                                    

Aku berharap punya kemampuan untuk menyakitimu sebagaimana kau menyakitiku. Tapi tetap saja, di akhir cerita, aku tetap tak bisa sejahat kamu.

(Loss Of Destiny)

--------------------------------------

Jika beberapa tahun terakhir setelah Yoongi memutuskan untuk tinggal sendiri, pagi harinya tidak seperti saat ini. Jika sempat, ia akan sarapan roti yang dilapisi selai coklat, tapi jika tidak hanya air mineral yang membantu menahan lapar setidaknya hingga tiba di sekolah.

Tapi sekarang, ada satu pemandangan yang akan dilihatnya setiap pagi. Pemandangan sederhana yang entah kenapa membuat badannya memanas. Seorang gadis dengan rambut ikat kuda yang sibuk menyiapkan sarapan. Suara desis minyak di atas nampan dan bau wangi yang tercium mampu membuat bibir pria pucat itu sedikit terangkat.

Tidak.

Dia tidak boleh terpana hanya karena hal kecil seperti ini.

Ada hati yang harus ia jaga untuk seseorang.

"Maaf membuatmu menunggu. Cha~ silahkan dimakan."

Hyunmi meletakkan sepiring spagethi di atas meja. Tanpa berpikir panjang, Yoongi langsung menyantap makanan itu dalam diam. Meskipun wajahnya tampak datar, tapi Hyunmi tau pria itu menikmatinya.

"Kau sudah mendingan? Jangan dipaksa kalau masih pusing."

Dengan pipi mengembung berisikan makanan, Yoongi menatap Hyunmi sambil mengangguk lucu. Lihatlah betapa manis pria dihadapannya ini. Makan saja hingga ada saus menempel di sekitar bibirnya.

Muncul pemikiran untuk menghapus noda saus di bibir pria itu. Tapi sayang, belum sempat tangannya menyentuh bibir Yoongi, sebuah tangan menghentikan aktivitasnya.

"Aku bisa sendiri"

Dengan begitu, berakhirlah sang pemilik yang menghapus noda itu sendirian.

"Aku gagal. Melakukan hal kecil untukmu saja tidak bisa."

Kekehan kecil terdengar dari bibir gadis manis itu. Sedangkan disebrang sana seseorang tengah mengepalkan tangannya kuat. Sungguh, rasanya masih sama.

"Hey, Choi Hyunmi. Berhentilah terkekeh karena hal kecil yang tak berguna."

Seketika Hyunmi berhenti dan menatap Yoongi dengan tatapan bingung. Dia bahkan tidak mengerti maksud perkataan pria itu.

"Kau. Tawamu mengingatkanku pada seseorang. Seseorang yang kukenal. Dan setiap kali mendengar tawamu, aku mengingatnya. Jadi, kumohon berhentilah. Aku sakit karena ingatan itu."

Hyunmi dapat merasakan perkataan sungguh-sungguh dari Yoongi. Buktinya saat ini matanya berlinang dan siap jatuh kapan saja. Sesakit itu kah?

Akhirnya pria itu memilih bangkit dan meninggalkan Hyunmi sendirian.  Pergi tanpa mengucap sepatah kata pun.

"Aku. Seseorang yang kau maksud."






***

"Jungkook~ah, mianhae. Appa kali ini benar-benar harus ke kantor. Ada rapat penting. Appa janji hanya rapat, setelah itu pulang, hm?


Terhitung lima hari sudah Jungkook bisa beraktivitas seperti biasanya. Pria itu sudah sekolah sejak tiga hari yang lalu.

Benar kata orang, di balik bencana ada hikmah besar yang menanti. Jungkook merasakannya. Memaafkan sang ayah dan ibu cukup membuat remaja 17 tahun itu merasakan kembali kebahagian kecil dalam keluarga, meski memang tak seutuh dulu lagi.

Loss Of Destiny || MYG [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang