Tak lama kemudian Claire menangis dan jari-jari tangannya mulai bergerak. Stanley yang mengetahui hal itu langsung memanggil dokter untuk memeriksa kondisi Claire. Setelah selesai di periksa, dokter mengatakan kalau Claire bisa sadar dalam waktu dekat.
Di sisi lain, Claire yang dari tadi koma hanya dapat mendengar suara orang-orang yang memanggilnya. Stanley terus berdoa agar Claire segera bangun. Clairine pun dari tadi malam hanya bisa memandang sedih kembarannya yang sedang terbaring lemah.
Di saat Claire koma, mama Claire tidak datang untuk menjenguknya. Mungkin ada yang bertanya mengapa? Mama Claire sering kali lebih mementingkan kerjaan nya di bidang fashion designer. Kalau Claire di tanya anak broken home atau bukan, jawabannya iya. Kadang Claire maupun Clairine merasa tidak di perhatikan orang tua nya, hanya ayahnya yang perhatian sama mereka.
Claire yang merasa tangannya di pegang oleh seseorang, segera menoleh ke arah orang itu. Stanley tertidur saat Claire sadar, Stanley yang merasa pegangan tangannya dibalas oleh Claire langsung terbangun dan segera memanggil dokter.
"Kondisi Claire sudah pulih, kepalanya terkena benturan cukup keras tetapi tidak sampai menimbulkan amnesia." Ujar dokter.
"Terima kasih dok." Balas Claire.
"Eh Claire lo bikin orang panik aja hahaha gue kan kaget ngeliat lo tiba-tiba jatuh terus kena batu lagi, Parah lo Claire."
"Ya kan gue ga tau, masa pas gue mau pingsan gue ngomong-ngomong ke lo gitu? Ya ga mungkin lah. Jadi cowok itu harus peka, kalau ngeliat gue udah pucet langsung di ajak duduk."
"Iya iya bawel."
"Eh baru juga sadar udah di ejek lagi, pingsan lagi ah gue."
"Sumpah Claire, gue baru tau ada orang kayak lo. Baru aja sadar malah mau pingsan lagi."
"Biarin lo jahat soalnya."
"Iya iya cantik, gue ga jahat." Balas Stanley mengakhiri pembicaraan.
Claire senang ketika ia sadar ternyata ada orang yang setia nungguin Claire sampai bangun. Claire tau kalau mama nya tidak datang untuk menjenguk Claire, itu sudah biasa bagi Claire. Mamanya mau menemani Claire check up saja sudah seperti keajaiban bagi Claire.
Clairine pun ikut menjaga Claire, tetapi hari ini Clairine tetap masuk sekolah karena ia juga mau mencatat pelajaran Claire hari ini di kelas sebelah.
Clairine sampai sekarang tetap lah cupu, ia sering kali di bully oleh teman seangkatan maupun kakak kelas. Sebenarnya Clairine punya bakat melukis, tetapi ia tidak ingin orang-orang tau. Bagi dirinya hanya orang terdekatnya yang boleh mengetahui bakat nya itu.
Masih inget Bryan yang dulu sempat di ceritakan di part awal? Sekarang ia lah yang setia menghibur Clairine. Bryan juga sempat mengajak Clairine untuk bermain basket dan ternyata Clairine juga jago main basket. Bryan kagum dengan sifat Clairine, sebenarnya Clairine menguasai banyak hal namun ia tidak mau menunjukkan bakatnya itu pada orang-orang.
"Clairine lo suka sama siapa?" Tanya Bryan.
HAIII READERS❤
Maapkan aku yang kemarin ga update 1 part pun.. saya sibuk kemarin hahaha😆
Makasii readers yangg udah setia vote n comment 😘7 Juli 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Twins [Completed]
Teen Fiction[Highest rank #189 in teen fiction] Claire, seorang cewek lemah yang berusaha menjadi moodbooster untuk semua orang. Menjadi cahaya di saat gelap untuk kembarannya. Gadis periang yang harus terperangkap di dalam pahitnya hidup. "Kemauan gue untuk hi...