Yudhismr kembali.
Jadwal padat dr awal MPLS sampai latihan utk lomba. Mohon pengertiannya.
Silakan dibaca, jangan lupa vote dan komentarnya, pls?
Btw, 3 minggu Xaviers terlantar٩(ˊωˋ*)و. Maaf y maaf.
***
Tidak ada waktu untuk merenung. Aku membalikkan arah begitu Eleanor memberi kami kesempatan agar menyusun rencana-rencana baru. Rencana mengenai pencarian Darnell dan sumbangan pendapat untuk menghadapi Chicago beberapa waktu lagi. Aku sempat menyesal telah mengatakan bahwa waktu kami di sini bisa saja berkurang satu minggu. Sama sekali tidak diharapkan. Mungkin, karena emosiku yang melonjak saat itu.
Aku bergegas dari tengah-tengah permukaan, menuju tenda besar yang kini tertutup rapat. Sebelum Mr. O'Reilly dan para penjaganya datang dari Dome di atas sana, beberapa penduduk masih terlihat di luar bangunan. Dan, sedikit pekerja mungkin baru akan membereskan tugasnya siang ini. Semua itu akan terhenti saat para penjaga mengimbau warga agar tidak ada yang boleh keluar dari ruangan selama beberapa waktu.
Kulihat ke arah jalanan terjal. Kumpulan kepala mulai terlihat dari jauh. Artinya, mereka mulai mendekat. Jantungku mencelus, dan bodohnya masih sempat mengira-ngira mengenai apa tindakan Mr. O'Reilly selanjutnya. Bagaimana pandangan dirinya terhadapku hari ini?
Dengan gagasan itu, aku berlari, membuka pintu tenda dan baru mendapati muka-muka itu; kawan-kawanku. Mereka terduduk di kasur lipatnya, terkecuali Shaw yang duduk di salah satu kursi, menahan sikutnya di atas meja. Lelaki itu sudah pulih.
"Ada perkembangan?" tanya Shaw. Mengetahui bahwa aku baru saja memasuki tenda.
"Coba kita diskusi," kataku, langsung ke pokok pembicaraan. "Ada banyak masalah di sini. Kita harus cepat bertindak."
"Diskusi?" tanya Haley, agak bingung.
"Seharusnya," timpal Edgar yang baru kulihat lagi wajahnya. "Ada beberapa masalah utama. Kita bisa salurkan pendapat. Itu bisa membantu."
"Oke, tim." Shaw terkekeh, kulihat bulu di dagunya mulai tumbuh, masih tipis. "Waktunya serius."
Shaw menghambur dari arah kursi putih, menghampiri kami dan duduk melingkar. Banyak hal yang memicu perhatianku; ekspresi masing-masing dari raut wajah mereka. Kami tahu, hari ini segalanya dimulai. Tidak ada permainan atau candaan lagi.
"Aku tak tahu mengapa suasana jadi semenyeramkan ini," desis Haley. Sorot mata gadis itu meredup seraya menggigit bibir bawahnya. "Kudengar ada masalah di luar sana, benar begitu?"
"Alec sedang diurus," jelasku, "kuharap kalian tetap tenang, oke?"
Aku belum sempat memberi tahu bahwa Alec yang sedang bermasalah.
"Jadi, apa topik kita hari ini?" tanya Shaw, suaranya agak serak.
Mereka saling memandang satu sama lain, dan lagi-lagi aku berhasil memecahkan keheningan. "Merencanakan pencarian Darnell."
"Pertama-tama, mari kita bicarakan jejaknya." Haley mendekat dari hadapanku, di tengah hiruk-pikuk suara penjaga di luar tenda. Melakukan sesuatu seperti apa yang Eleanor katakan. "Dia berusaha mencari aliran air, mungkin lima menit setelah Drew menghambur ke hutan cemara."
"Menembus, tepatnya," sanggahku, "lalu menanjak ke arah bebatuan. Melihat matahari terbit."
"Itu artinya, hutan tidak terlalu besar?" Edgar menimpali.
"Kurasa," ucap Haley.
Aku mengharapkan sebuah petunjuk dan kemudahan dari pembicaraan ini. "Selang berapa lama saat komplotan Shelter Dome menyerang kalian?" Aku bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Xaviers (Tamat - Proses Revisi)
Science FictionPemenang Wattys 2017 dalam kategori Storysmiths. Rank # 5 on Sci-fi 26-01-'18 Ada sesuatu yang membuat gadis itu merasa mendapatkan jati dirinya. Berusaha bertahan hidup walaupun satu hari, demi hidup aman di suatu masa. Dalam perjalanan panjang m...