BRAKK!!
Suara itu terdengar dari pojok kantin. Hari ini yang jadi korban yaitu lila, cewek culun yang lemah ditindas seenaknya sama segerombol cewek cowok yang tak merasa bersalah. Bisa ditebak kan siapa mereka, siapa lagi kalau bukan marko dan genk pengecutnya. Daredevil.
“Lila .. Bawain makanan dan minuman gua!” Teriak sarah merintah lila seenak mulutnya.
“Lil, pesenin gua mie ayam sama es jeruk!”
“Lil minumnya mana lil?!!”
“Nasi goreng gua mana woy! Lelet loe!!”
“Cepatan donk udah laper ni! Gua nggak mau tau, habis makan loe mijitin gua!!”
“Kita semua juga harus dipijitin!!”
Celotehan itu membuat kupingku panas. Biasanya aku langsung menghampiri korbannya genk Daredevil, lalu membantu anak yang tak berdosa tersebut. Tapi kata-kata tante yuli bagaikan lagu pop yang diulang-ulang dimemoryku.
Iya, aku tidak boleh berurusan dengan genk Daredevil, apa lagi sampai berantem sama mereka. Bisa-bisa tante yuli bakal ngadu ke orang tuaku yang kerja di Malasia. Enggak, enggak! Aku nggak mau bikin orang tuaku marah, kecewa, sedih ataupun itu yang membuat orang tuaku nggak jadi pulang ke Indonesia.
Sebisa mungkin ku urungkan niatku untuk membantu lila si cewek malang yang tak bersalah itu.
“Si marko ngebully adik kelas lagi? Emang dasar tuh anak ya .. Nggak punya hati sama sekali!” Umpat si kevin lirih, lalu ia memalingkan wajahnya agar tidak melihat genk marko yang sedang membully lila.
“Sumpah, gua nggak tega ngelihatnya!” Sahutku masih melihat aksi bully genk Daredevil yang sok berkuasa. Hu! Mentang-mentang orang tuanya kaya, kelakuan mereka seenaknya saja.
“Kalau aja gua nggak punya janji ke tante yuli bakal nggak berantem lagi .. Mungkin sudah kelar genk berengsek itu! Ahrggg!!” Sahutku frustasi.
Kevin menatapku dengan tatapan yang tak bisa aku jabarkan. Lalu dia memalingkan wajahnya dan sesekali menunduk sambil berfikir. Entah apa yang sekarang kevin fikirkan.
“Perasaanku nggak enak nih, mending kita cabut aja deh?” Pintah kevin tiba-tiba sambil sesekali membenarkan posisi kaca matanya.
“Ha! Nggak enak gimana sih?!” Sahutku nggak mengerti apa yang dikatakan kevin. Kemudian alvina datang sambil membawa pesanan makanan kami.
“Kita makannya jangan disini, dikelas kek atau enggak ditaman belakang gitu .. Aku ngerasa kalau si marko dan genknya itu cuma manas-manasin kamu aja sin ..” Jelas kevin dengan kawatir.
“Manas-manasin gimana sih?!” Tanyaku makin penasaran.
“Dia cuma mancing emosi kamu aja, biar kamu bantuin anak itu .. Siapa namanya?” Kevin berfikir sebentar mengingat nama lila.
“Lila ..” Sahut alvina dengan cepat.
“Iya, biar kamu bantuin lila terus berantem deh sama marko and the genk! Ya aku cuma ngira-ngira aja sin .. Kamu tau kan otaknya marko licik banget?” Kata kevin sambil bergegas hendak berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menunggu Senja (Selesai)
Jugendliteratur"Aku jatuh cinta sama kamu sejak pertama kita bertemu" ucap kevin secepat kilat. Aku kaget untuk kedua kalinya. "Kev, gua .." "Aku nggak butuh jawabanmu!" Samber kevin memotong kalimatku. Wajahnya sangat serius dan mat...