Perhatian!!
typo berceceran kemana-mana.. Mohon dimaklumi adanya.. 😁Selamat Membaca ... 😊
“Ada apa kev?” Sahutku langsung memotong kalimatnya. Kevin bingung mau bicara apa, dia terlihat seperti .. Gugup, salah tingkah, takut dan semacam itulah.
“Kevin lu kenapa? Kok aneh gitu si? Lu sakit?” Ucapku cemas sambil memegang kening kevin yang mulai berkeringat. Kevin menggeleng pelan dan masih gugup.
“Engg .. Nggak!” Jawabnya gugup lalu dengan cepat memasang helmnya dan menutup kaca helmnya. Aku hanya diam melihat tingkah kevin yang sangat aneh. Mesin motornya dihidupkan, ia hendak melaju menginggalkanku yang masih bingung.
“A .. Aku pulang” ucapnya tanpa memandangku. Aku masih bingung memikirkan tingkah anehnya. Alhasil aku hanya mengangguk sebagai jawaban. Kemudian aku melangkah menuju ke dalam rumah.
“Sindy!” Kevin memanggilku dan terpaksa aku menoleh ke belakang untuk melihatnya. Kali ini kaca helmnya sengaja dibuka.
Diam. Hening. Sunyi. Kami saling menatap tapi tak ada yang ingin membuka suara. Kenapa tatapan kevin bikin jantungku nggak berdetak stabil gini ya? Haduh kok aku jadi canggung dan gugup gini sih?!
“Ah, udah ah! Lama loe!” Kesalku menghentikan tatap tatapan yang bikin jantungku dagdigdug. Nggak bisa bayangin deh, kalau sampai aku ketahuan gugup hanya ditatap kevin.
“Sin, aku jatuh cinta sama kamu”
Deg! What? Kevin kesambet setan apaan sih? Kenapa harus kalimat itu yang diucapkan. Sumpah, jantungku nggak bisa diajak kompromi lagi ni.
Aku bingung nggak tau harus jawab dan ngerespon kaya apa. Udah mukaku merah lagi. Kaget, gugup, salah tingkah dan .. Agghhh!! Gila!! Kenapa komplit banget sih?!
“Kev, lu ngomong apa sih?” Ucapku sangat minim bahkan terdengar berbisik. Tapi itu masih terdengar dikuping kevin.
“Aku jatuh cinta sama kamu sejak pertama kita bertemu” ucap kevin secepat kilat. Aku kaget untuk kedua kalinya.
“Kev, gua ..”
“Aku nggak butuh jawabanmu!” Samber kevin memotong kalimatku. Wajahnya sangat serius dan matanya masih setia menatapku. Aku nggak pernah melihat kevin seserius ini.
“Hah!” Sahutku reflek.
“Aku hanya bilang kalau aku cinta sama kamu, titik!” Ucapnya penuh ketegasan.
“Kev, tapi kan ..”
“Pleas sin, Aku nggak berharap kamu untuk menjadi kekasihku. Tetaplah seperti ini, menjadi sindy yang selalu ada buatku. Itu sangat cukup!” Ucap kevin penuh kasih sayang.
Ya Allah .. Kenapa aku jadi gugup gini sih? Aku reflek memegang jantungku yang masih berdetak cepat. Ingin rasanya aku memeluk kevin dan menangis didekapnya. Tapi itu aku tahan sekuat mungkin, lagian ngapain si aku punya pikiran untuk meluk kevin?
KAMU SEDANG MEMBACA
Menunggu Senja (Selesai)
Teen Fiction"Aku jatuh cinta sama kamu sejak pertama kita bertemu" ucap kevin secepat kilat. Aku kaget untuk kedua kalinya. "Kev, gua .." "Aku nggak butuh jawabanmu!" Samber kevin memotong kalimatku. Wajahnya sangat serius dan mat...