“INI BUKAN KEMENANGAN LOE!” Teriakku dan langsung meninju wajah menor sarah dan perutnya sekeras mungkin. Yup, sarah ambuk seketika.
Semua orang yang melihat tindakanku yang tiba-tiba, langsung berteriak histeris. Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan ketika Neta dan vivi masih kaget dan diam ditempat. Seketika tanganku langsung membabi buta mereka. Tidak butuh waktu lama neta dan vivi sudah melemah dan ambuk seketika. Bahkan mereka tak mampu menahan teriakannya yang kesakitan.
“Bangun loe, sarah! Ayo lawan gua!” Bentakku sambil menginjak kaki sarah yang terdapat luka.
“AAHHH!!!” Teriakan sarah terus keluar dengan air matanya. Sarah nggak seharusnya ambuk hanya karena pukulanku.
Aku masih belum puas!
“ALVINA! SINGKIRIN KAKI LOE! BRENGSEK!!” Teriak ardi lalu lari menujuku. Dia mengira aku alvina, bagus deh kalau begitu.
Kevin berusaha mencegah ardi, tapi ardi dengan mudahnya mendorong kevin hingga tersungkur ditanah. Rahangku mengeras melihat kevin kesakitan.
Ketika ardi sudah hampir mau meninjuku, dengan cepat aku tahan tangannya. Tanganku yang satunya dengan gesit meninju perut dan wajahnya berkali-kali. Lalu aku hempaskan ardi hingga terjatuh lemah.
Tapi ini belum selesai, anak Daredevil yang menahan deren langsung menghampiriku dan menyerangku dengan cara keroyokan. Dengan gesit aku menghidar dari belasan anak-anak brengsek ini. Tapi tak lama deren dan kevin datang, mereka mengurangi bebanku. Ternyata kevin tidak terlalu buruk urusan berantem seperti ini. Ia bisa diandalkan.
“MENYERAH LOE SEMUA SEKARANG!” Teriak deren saat anak-anak daredevil benar-benar terbaring kesakitan ditengah-tengah lapangan.
Tiba-tiba sarah dari sampingku berdiri dan sukses memukul bahuku dengan kayu yang lumayan keras. Aku terlambat menahannya.
“ALVINA!!” Teriak deren menghampiriku yang hendak ambuk. Tapi aku tak semudah itu dikalah dengan sarah.
Aku tepis tangan deren yang memegang bahuku, lalu secepat kilat tanganku sudah berhasil merahi leher sarah. Aku cekik dia sekuat tenagaku dengan mataku yang terus menatapnya tajam. Sarah terkejut bukan main, dia tak menyangka alvina bisa melakukan ini padanya.
Hellooo! Aku SINDY, musuh loe!
“ALVINA LEPAS!” Teriak kevin mencoba menarik tanganku. Sarah terus meronta kesakitan, nafasnya mulai tersenggal-senggal, bahkan wajahnya saja sudah merah padam.
“ALVINA LEPAS!!” Teriak kevin lagi sambil terus berusa menarik tanganku tapi tak berhasil. Ia jadi panik sendiri.
Sedangkan deren masih diam mematung, dia sangat shock melihat tindakanku. Lalu kevin seperti mengingat sesuatu.
“SARAH, PERGI SARAH! SELAMETIN HIDUP LOE!” Teriak kevin histeris. Perlahan tanganku terlepas dan membiarkan sarah menghirup udara bebas.
“SARAH, CABUT SEKARANG!” Teriak kevin lagi. Sarah langsung berlari tidak memikirkan kakinya yang terluka, sesekali dia meringis kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menunggu Senja (Selesai)
Teen Fiction"Aku jatuh cinta sama kamu sejak pertama kita bertemu" ucap kevin secepat kilat. Aku kaget untuk kedua kalinya. "Kev, gua .." "Aku nggak butuh jawabanmu!" Samber kevin memotong kalimatku. Wajahnya sangat serius dan mat...