Buat temanin malam kalian..
Selamat Membaca ... 😊“Loe harus cinta sama gua sin!” Ucap marko semakin menambah terkejutanku. Dan dia sudah berhasil menggenggam tanganku tapi genggamannya tak seerat tadi. Jantungku masih berdetak kencang karena ulah si marko.
“Maksud loe?” Aku bingung dibuatnya. Apa yang ada didalam otak marko sebenarnya?
Marko malah menggenggam tanganku semakin erat. Menatap mataku dalam-dalam seperti mencari kebenaran didalam sana. Untunglah marko bukan kevin yang bisa membaca pikiranku. Dia membuang nafas panjang dan akhirnya menjawab kebingunganku.
“Karena gua.. Gua.. Mulai jatuh cinta sama loe..” ucap marko mati-matian menahan kegugupannya yang luar biasa.
Deggg!! Enggak.. Enggak mungkin, ni pasti mimpi. Musuhku jatuh cinta sama aku? What? Apa ini balasan dari penantianku selama lima tahun ini? Ah, nggak mungkin.. Ngaco!
“Sindy..” Panggil marko dengan suara lembutnya. Dan aku berhenti bergelut dengan pikiranku sandiri.
Tiba-tiba tubuhku merosot, aku sudah lemas tak kuat mandengar ucapan dari mulut marko selanjutnya. Aku terduduk ditanah, tanganku masih digenggam marko.
“Sindy maaf.. Gua telat ngebales cinta loe. Gua terlalu buta nggak melihat loe yang mencintai gua dengan tulus..” Ucap marko sambil ikut duduk dan menatapku yang semakin pecah tangisnya. Dilepas tanganku dari genggaman tanganya. Lalu kedua tanganya dengan lembut mengusap air mataku yang membasahi pipiku.
“Terserah loe mau percaya apa enggak sama musuh loe ini. Yang jelas.. Gua mulai suka sama loe, sindy wulandari...” Lanjut marko dengan kedua tangannya masih membingkai diwajahku.
Aku menatap matanya, mata coklat itu bersinar. Marko benar-benar berkata tulus dan tidak ada dusta yang ku lihat dibalik matanya.
“Jangan ditanya apa alasan gua suka sama loe tiba-tiba. Karena gua nggak punya jawaban untuk menjawab pertanyaan itu. Yang gua tau.. Gua cuma cinta sama loe.. Sesimple itu!” Ucap marko berbisik didekat telingaku tapi dia menekan disetiap katanya.
Deg! Deg! Deggg!! Jantungku tak bisa diajak kompromi lagi. Rasanya aku mau meledak jika marko berkata kalau ia cinta sama aku. Aku sempat menunduk, lalu dengan keberanianku ku tatap mata marko yang mulai basa karena dia Menangis. Catat! Marko N-A-N-G-I-S!
Entah aku harus bahagia atau sedih bisa mandengar dari mulut marko sandiri, kalau dia cinta sama aku.
Dan tangisku semakin pecah dan mulai senggukan. Perlahan tangan marko memegang bahuku, lalu detik berikutnya tangannya sudah melingkar dileherku. Dia memelukku. Dan semakin lama dia mempererat pelukannya, membiarkan aku menangis didada bidangnya.
Sudah bermenit-menit aku menangis, dan sudah bermenit-menit pula aku dan marko berpelukan. Diusap lembut punggungku agar lebih tenang berada didekapnya, walaupun tangannya sedikit bergetar karena gugup. Nggak usah ditanya lagi jantungku sekarang kaya apa. Tapi bukan hanya jantungku yang berdetak cepat, jantung marko bahkan lebih cepat lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menunggu Senja (Selesai)
Teen Fiction"Aku jatuh cinta sama kamu sejak pertama kita bertemu" ucap kevin secepat kilat. Aku kaget untuk kedua kalinya. "Kev, gua .." "Aku nggak butuh jawabanmu!" Samber kevin memotong kalimatku. Wajahnya sangat serius dan mat...