Perhatian!!
typo berceceran kemana-mana.. Mohon dimaklumi adanya.. 😁Jangan lupa vote dulu, baru baca..
Selamat Membaca ... 😊[AUTOR POV]
Tangis, tawa, haru saling menyelimuti dihati mereka semua. Ada yang mulai ngobrol bahkan sedikit bercerita tentang masa depannya. Kini semua telah sama, tidak ada lagi perbedaan antara yang miskin ataupun yang kaya, yang kuat ataupun yang lemah, yang populer ataupun yang cupu.
Tidak ada lagi permusuhan, bully, kekerasan, genk dan semacamnya. Kini telah menjadi satu, sahabat. Iya, hanya itu.
"Satu lagi, gua harus berterus terang sama kalian semua, terutama loe alvina dan juga deren," kata sarah tiba-tiba membuat suasana hening kembali, disaat suasana ramai akan tawa dan tangis haru.
"Berterus terang?" Dahi alvina mengerut seketika.
"Iya, sebenarnya .. Gua tidak pernah suka sama deren. Punya rasa sedikitpun gua nggak pernah. Gua beneran jujur al, deren," katanya tanpa dusta.
"Saat itu gua iri sama hubungan kalian berdua. Kalian masih mencintai, malah semakin sayang walaupun gua dan genk daredevil mati matian merusak hubungann kalian. Tapi kalian menjaga hubungan itu dengan baik. Gua jadi malu sendiri. Sangat malu!" Jelas sarah membuat alvina dan deren paham.
"Semua sudah berlalu," sahut deren singkat. Lalu sarah tersenyum sekilas.
"Aku sama deren baik-baik saja, sarah" lalu alvina memeluk sarah untuk kedua kalinya. Dan lagi-lagi air matanya keluar pelan-pelan.
Bukan hanya alvina, sarah, dan deren tapi semua yang berada dilapangan tersebut ikut merasakan haru, bahagia, damai tanpa permusuhan lagi."Udah-udah! Pelukan mulu kaya teletabis aje!" Cibir enggar memecahkan suasana menjadi lebih bersahabat.
Lalu diantara mereka berbincang banyak. Termasuk teman sarah yaitu, neta, vivi, ardi, ia mulai bercanda tanpa kaku lagi sama enggar dan deren yang dulu ialah temannya, yaitu anggota genk daredevil juga.
Tak lama sarah memilih menyendiri dengan cara mengajak sindy. Iya, sepertinya ada beberapa yang belum tersampaikan oleh sarah. Mungkin ia hanya butuh bicara berdua saja dengan sindy.
"Ada apa sarah," kata pertama kali yang sindy ucap ketika sarah membawanya ke rooftop.
"Ada satu hal yang loe harus tau sin, ini penting!" Ucap sarah serius.
"Tentang?" Sindy penasaran.
"Marko," jawab sarah singkat, dan itu sukses membuat hati sindy membeku.
"Marko?!" Sindy heran dan kaget mendengarnya.
"Iya, tentang perasaannya marko .. Ke loe sin," lanjutnya lagi. Hening sebentar. "Dia sudah lama cinta sama kamu"
DEG!!
"Dia tidak cerita ke gua. Tapi gua bisa merasakan perasaan itu. Ia hanya bingung bagaimana cara menyampaikannya ke loe sin" kata sarah berterus terang.
"Udah lama?" Tanya sindy serius.
"Lama banget sin!" Jawab sarah cepat.
"Tapi kenapa dia sebenci itu sama gua? Bahkan marko setiap hari ngebully gua! Kenapa?!" Tanya sindy menuntut.
"Gua juga nggak tau dimana letak sayangnya marko ke loe sin. Dia gengsi, dia malu mau menyampaikannya, dia memang play boy tapi dia masih bodoh dengan urusan cinta. Dan dia baru sadar kalau dia benar benar jatuh cinta sama loe," jelas sarah panjang lebar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Menunggu Senja (Selesai)
Jugendliteratur"Aku jatuh cinta sama kamu sejak pertama kita bertemu" ucap kevin secepat kilat. Aku kaget untuk kedua kalinya. "Kev, gua .." "Aku nggak butuh jawabanmu!" Samber kevin memotong kalimatku. Wajahnya sangat serius dan mat...