Jangan lupa vote dulu, baru baca..
Selamat Membaca ... 😊
Kevin memelukku memberi ketenangan agar tidak menangis lagi. Tak lama kevin melepaskan pelukannya dan menghapus air mataku yang menghiasi dipipiku. Ia menyuruhku untuk tersenyum dan aku berusaha tersenyum walaupun terpaksa. Hening. Hanya terdengar suara isak tangisku dan angin sepoi-sepoi.
“Sejak itu dia membenciku, karena aku telah mempermalukannya. Aku juga bingung, aku pernah sekali meminta maaf kepadanya, tapi ia malah marah dan semakin benci padaku. Hubunganku dan marko makin hancur. Apa lagi semenjak sarah end the genk berteman dengan marko, marko makin jadi brandalan!” Aku membuang nafas panjang, lalu melanjutkan bicara lagi.
“.. Bukan hanya itu, ketika ia udah kelas sebelas. Dia bikin genk Daredevil dan dia yang dinobatkan jadi ketuanya. Marko yang dulu smpnya terkenal nakal, sekarang malah brandalan banget! Karena itulah sekolah ini makin banyak genk-genk bermunculan. Tapi jelas, semua tunduk dihadapan marko dan genknya. Karena genk Daredevil paling banyak dan paling kuat disini. Makanya mereka sok berkuasa!” Jelasku dengan nafas memburu.
“Jadi dia sering membully, berantem dan .. Cari masalah gitu?” Tanya kevin.
“Tiap hari! Kalau nggak berantem ya bully anak kelas sepuluh, anak-anak lemah dan cupu! Apa lagi kalau korbannya cuma diam, makin menjadi-jadi si marko dkk ngebully!” Jawabku menahan emosiku.
“Marko sebrandal itu ya?”
“Aku juga kaget marko bisa separah ini, dulu dia itu nakalnya kaya cowok pada umumnya. Nakalnya masih level biasa. Tapi sekarang ..” Aku membuang nafas sebentar, lalu melanjutkan kalimatku.
“.. Aku bener-bener nggak kepikiran kalau aku sampai jadi musuh marko. Apa lagi marko begitu bencinya ke aku .. Aku baner-bener nggak nyangka sampai kaya gini” jelasku masih tidak percaya, mataku mulai berkaca-kaca. Kevin menatap mataku dalam-dalam.
“Sindy, ka .. Kamu ..” Kevin gugup berkata. Aku menatapnya bingung.
“Apa?” Aku semakin penasaran.
“Kamu .. Suka sa .. Sama marko?” Kalimat itu berhasil diselesaikan oleh kevin dengan kegugupan luar biasa.
Deg! Tubuhku mematung seketika. Kalimat marko begitu sensitif ditelingaku. Bertahun-tahun aku membuang perasaan ini, tapi aku tak mampu. Bahkan aku tak mau membahas perasaan ini walaupun sebenarnya aku mencintai marko sejak smp.
“Iya .. Aku mencintai .. Mar .. Ko” cicitku pelan tapi kevin masih bisa mendengar jelas.
Kevin kaget, sangat kaget. Aku memendangnya, dia diam seribu bahasa. Ia seperti kecewa, sedih, dan entahlah .. Matanya mulai berkaca-kaca.
“Kev, kamu kenapa?” Tanyaku pelan. Kevin diam!
Kemudian dia membuka mulutnya hendak menjawab. Tapi suara kevin terhenti ditenggorokan, karena aku dan kevin mendengar teriakan cewek meminta tolong dari arah gudang belakang sekolah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Menunggu Senja (Selesai)
Teen Fiction"Aku jatuh cinta sama kamu sejak pertama kita bertemu" ucap kevin secepat kilat. Aku kaget untuk kedua kalinya. "Kev, gua .." "Aku nggak butuh jawabanmu!" Samber kevin memotong kalimatku. Wajahnya sangat serius dan mat...