Permulaan

3.2K 369 11
                                    

Seonho menatap teman-teman sekelasnya yang kegirangan di depan papan tulis. Mereka semua bahagia karena mendapat nilai sempurna di ujian Matematika.

Lebih dari separuh siswa di kelasnya mendapat nilai sempurna di ujian matematika. Jelas ada yang tidak beres di sini.

Seorang laki-laki berambut mangkok keluar dari kerumunan siswa di depan papan tulis lalu mengenyakkan diri di kursi depan Seonho.

“Ho, kau dapat skor berapa?”Tanyanya dengan ekspresi berseri-seri. Kedua lengannya bertumpu pada sandaran kursi.

“100,”jawab Seonho.

Bibir Daehwi yang semula melengkung ke atas berubah turun, jelas dia mengharapkan jawaban lain.

Seonho melirik kertas di tangan Daehwi, terpampang angka 98 yang ditulis besar di sudut atas kertas. Kini ia paham arah pembicaraan ini.

“Bukan kekalahanmu yang pertama wi,”ucap Seonho. Bukannya bermaksud sombong,tapi ucapannya barusan memang fakta.

Wajah Daehwi makin tertekuk, bibirnya mencibir dengan tatapan jengkel,”Sialan kau…”

“Kalian merasa ada yang aneh?”Tanya seseorang  yang tiba-tiba duduk di sebelah Seonho. Pakaiannya rapi sekali, atribut seragam lengkap, dan rambutnya dicukur pendek, sangat mencerminkan penampilan murid teladan.

“Dinalar bagaimanapun, lebih dari separuh siswa di kelas dapat nilai sempurna di ujian MATEMATIKA benar-benar tidak masuk akal,”jawab Daehwi ketus.

“SEONHOOO....,” teriakan kencang dari arah pintu seketika mengalihkan perhatian semua orang.

Persis di tengah pintu kelas, dua laki-laki berdiri. Satunya melambai kecil dan satunya hanya tersenyum tipis.

Kedua orang itu melangkah masuk dengan santai dan orang-orang di dalam kelas kembali pada aktivitas masing-masing, seolah kehadiran mereka sudah hal yang biasa.

“Bagaimana hasil ujian kalian?”ujar laki-laki dengan name tag Hyungseob sambil menyeret asal kursi kosong lalu duduk di sebelah Daehwi.

Temannya yang bername tag Jihoon juga menyeret sebuah kursi lalu duduk di sebelah Euiwoong.

Seonho langsung menunjukkan kertas ujiannya yang tertulis angka 100 Di bagian pojok.

“Kesalahan aku bertanya padamu,”Pandangan Hyungseob beralih pada Daehwi dan Euiwoong,”Kalian bagaimana?”

“Aku 98/Aku 96” Daehwi dan Euiwoong berucap bersamaan, seketika keduanya saling pandang. Namun sedetik kemudian bibir Daehwi tersenyum mengejek, sementara Euiwoong mengerutkan kening dan tatapan jengkel.

Hyungseob mengangguk-angguk kecil,”Bagus juga.”

“Benar, bagussss sekali,”sahut Daehwi bangga dengan senyuman yang terlihat makin menjengkelkan bagi Euiwoong.

“Bagus apanya…kalah dengan Seonho aku masih bisa terima, kalau kalah darimu itu namanya penghinaan.”

“Terima kasih tuhan atas berkahnya,”ucap Daehwi dramatis sembari menyatukan kesepuluh jari tangan dan kepala menengadah ke langit.

“Sialan..,”Euiwoong benar-benar kesal.“Oh ya, Ujian kalian sendiri bagaimana?”lanjutnya sambil menatap Hyungseob kemudian Jihoon.

“Bagus sih, tapi ada yang aneh.”

“Apanya yang aneh?” tanya Daehwi penasaran.

“Hampir seluruh siswa di kelasku dapat nilai sempurna, apalagi matematika,.. sangat diluar nalar,” ucap Hyungseob tak habis pikir.

Let's PlayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang