Racun

965 161 44
                                    

"Kau pikir dengan menjadi monster darah sepertiku, kehidupan kita akan bahagia selamanya, seperti dalam dongeng. Betapa naifnya dirimu," ujar Donghyun datar.

"Aku memang naif karena kau tak pernah menjelaskannya, kau meninggalkanku, KAU LARI BEGITU SAJA..," Youngmin masih tak bisa menahan emosinya.

"Kau membawa hatiku mana bisa aku tak berlari mengambilnya ha? Kau yang pertama dan...."Youngmin menggigit bibir bawahnya, menahan luapan emosi yang tiba-tiba membuncah.

Donghyun mengerang frustasi, rasa-rasanya ia sudah kehabisan kata-kata untuk membuat wanita keras kepala itu mengerti.

Guanlin menghela nafas pelan. Ia tak pernah mengira keangkuhan Donghyun yang setinggi langit itu bisa runtuh seruntuh-runtuhnya seperti sekarang. Keturunan tuan Lee itu tampak menyedihkan dengan mata merah serta sinar mata yang hampir padam. Dan semua ini karena Youngmin...., luar biasa.

Hatinya dipora-porandakan oleh perempuan, persis seperti yang terjadi pada ayahnya, tuan Lee. Tidak ada yang tak mengetahui kisah cinta tuan Lee dengan ibu Donghyun yang hampir mirip cerita phocahontas dalam dongeng anak-anak. Itu kisah yang manis dan menggetarkan, tapi sayangnya berakhir tragis.

Putri Castria, seorang putri dari kepala suku terpencil di sebuah daerah di wilayah utara, tanpa sengaja bertemu dan menyelamatkan tuan Lee yang terluka parah saat terdesak dalam peperangan dengan aliansi wilayah barat. Hampir mirip dengan kisah Donghyun, namun Donghyunlah yang menyelamatkan Youngmin.

Perasaan cinta itu tumbuh dalam waktu singkat, memenuhi rongga dada, meletupkan rasa bahagia luar biasa. Semuanya terasa sempurna, hingga batu sandungan bernama PERBEDAAN menghantamkan mereka pada realita kehidupan.

Tuan Lee tak bisa membawa putri Castria begitu saja ke wilayah timur karena masalah keamanan di sepanjang perjalanan. Hubungan wilayah Timur dan utara juga tak sepenuhnya baik.

Suku putri Castria memang suku kecil yang hidup terpencil di pegunungan dan mereka tak gampang menyerang jika tak diusik. Tapi beberapa suku lain di wilayah utara sedang terlibat masalah dengan wilayah timur. Beberapa klan keluarga di wilayah timur tidak akan menerima hubungan mereka dengan mudah karena masalah itu.

Namun mereka akhirnya tetap menikah. Sayang, tuan Lee harus kembali ke timur dua bulan setelahnya. Itu menyakitkan, tapi wilayahnya sedang terancam oleh aliansi barat. Tanpa tuan Lee tahu putri Castria sedang mengandung buah cinta mereka.

Sampai lima tahun kemudian setelah kondisi sedikit stabil, barulah tuan Lee menjemput putri Castria. Tapi sayangnya putri Castria terbunuh saat sisa-sisa kekuatan aliansi barat menyerang suku mereka. Itu terjadi tak lama setelah tuan Lee berhasil menaklukkan wilayah barat. Entah mereka tahu dari mana soal hubungan tuan Lee dan putri, yang jelas putri Castria berusaha melindungi putranya yang menjadi incaran utama balas dendam.

Hati tuan Lee hancur ditingal pergi bunga hidupnya, tapi sosok Donghyun di balik punggung mertuanya menyadarkannya bahwa ia memiliki satu bunga hidup yang masih kuncup. Bunga itu membutuhkannya.

Tapi putranya itu bermata sedingin es, dan berhati batu. Hubungan mereka sebagai ayah dan anak tak pernah baik-baik saja. Mungkin Donghyun menyalahkan tuan Lee karena meninggalkan ibunya tanpa perlindungan.

Tak ada seorang pun yang meragukan cinta tuan Lee pada putra satu-satunya. Bahkan ayah Guanlin pernah mengatakan simpatinya di depan Guanlin, membuat Guanlin remaja tercenung sesaat karena tumben ayahnya peduli pada hal di luar urusannya. Tuan Lee memberikan segalanya,.... tapi sedikitpun Donghyun tak pernah berpaling. Batu kebencian Donghyun tak pernah hancur.

Hubungan mereka berakhir tragis dengan Donghyun meninggalkan tuan Lee begitu saja saat pemberontakan. Meski Guanlin yakin, tuan Lee sebenarnya tetap akan mengorbankan dirinya untuk membuat putranya selamat. Tapi tindakan melarikan diri Donghyun benar-benar brengsek.

Let's PlayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang