"Kau yakin dia di sini?" tanya Woojin.
"Aku merasakannya, lagi pula tempat ini cocok dengannya kan," jawab Guanlin. Kakinya menapaki gedung lembap dingin dan tak terpakai di hadapannya. Ia yakin Donghyun sedang bersembunyi setelah mengintai mereka dari kejauhan. Guanlin merasakannya dan sekilas ia melihat siluet Donghyun saat mereka di depan rumah Daehwi.
"Tak kusangka tuan muda kita tinggal di tempat seperti ini," ejek Haknyeon.
"Tuan muda kita pasti punya alasan mau tinggal di tempat seperti ini di saat dia sendiri bisa hidup terhormat seperti kita dengan kekayaanya,"Jawab Guanlin. Ia terdiam sejenak memikirkan sesuatu lalu ekspresinya cepat kembali normal tanpa beban.
"DONGHYUN KELUAR !" suara Woojin menggema di dinding-dinding dan atap gedung.
Tak butuh waktu lama untuk yang dipanggil memunculkan diri. Dari balik dinding yang tinggal setengah berdiri, Donghyun keluar dengan topi hitam menutupi sebagian wajah. Perlahan ia mengangkat topi hingga tampaklah seluruh wajah dan rambut hitamnya yang berantakan.
"Kita bertemu lagi," sapanya.
"Aku akan langsung saja," tatapan dingin yang Guanlin lemparkan tampaknya sama sekali tak mempengaruhi Donghyun, laki-laki itu tetap menatap angkuh sambil menyeringai kecil , "Jadi apa yang sudah kau dapatkan dengan mengikuti keluargaku?"
"Mengikuti ?" seru Haknyeon heran. Kerut-kerut di dahinya menekuk dalam dan beberapa detik kemudian Haknyeon langsung bergerak maju mencekik leher Donghyun dan menghantamkannya ke dinding.
"Kau mengikuti kami? Apa yang kau rencanakan lagi ha? Kau juga yang menyembunyikan Jinyoung"
Donghyun meringis sakit, kepalanya mendongak ke udara dan mulutnya sulit mengeluarkan kata-kata.
"Katakan dimana kau menyembunyikannya," Haknyeon mengeram marah dan makin mengeratkan cekikannya.
"Lep...pas,"geram Donghyuk tersendat. Wajahnya mengeras, urat-urat di pelipis dan lehernya tercetak jelas.
"KATAKAN !"
"Ku..kub..bilang LEPAS !" bersamaan dengan teriakannya, tanah tempat Haknyeon berpijak retak dan akar-akar besar mencuat dari dalam tanah, melilit kaki-kaki Haknyeon hingga ke betis.
Sebelum Haknyeon sempat bereaksi, kedua kakinya sudah terkunci, akar-akar lainnya juga bergerak cepat melilit kedua tangannya, memaksa pegangannya lepas.
Donghyun segera meraup oksigen sebanyak-banyaknya begitu lehernya bebas, di depannya Haknyeon bergerak-gerak berusaha melepaskan diri. Tapi Donghyun tak akan semudah itu membiarkannya.
Dalam sekali isyarat tangan, akar-akar lebih besar menembus dari dalam tanah, melilit Haknyeon lebih kuat sekaligus menghentakkan tubuhnya ke udara. Tubuhnya dihempaskan keras ke tumpukan kayu dan besi yang menggunung di sudut ruangan. Derak kayu-kayu patah bersahutan dengan suara kelontang besi-besi berkarat yang berbenturan dan menggelinding.
Donghyun langsung menggerakkan tangannya lagi. Tubuh Haknyeon kembali terangkat ke udara lalu dilempar bebas ke tengah ruangan. Ia sempat terpental-pental kecil di lantai lalu menggelinding cepat sebelum akhirnya berhenti dengan posisi terlentang.
"Be...brengsek..,"umpat Haknyeon ditengah-tengah ringisannya menahan rasa remuk di sekujur tubuh. Terkutuklah akar-akar sialan yang melilitnya kencang.
Dengan terseok Haknyeon berusaha berdiri, tatapan datar Donghyun padanya benar-benar memuakkan. Cih....
Ia menarik nafas cepat memusatkan konsentrasi dan kekuatannya pada kedua tangan. Muncul kilat-kilat petir yang membesar dengan cepat bersama berubahnya aura sekitar menjadi suram dan tegang. Dengan amarah meluap-luap, ia arahkan petir ditangannya persis ke arah Donghyun.
![](https://img.wattpad.com/cover/116280318-288-k191957.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Play
Mystery / ThrillerTentang keluarga vampire yang diam-diam buat ulah hanya untuk bermain-main dengan sekumpulan anggota klub pecinta hal-hal berbau detective. Guanlin Seonho Jinyoung Jihoon Daehwi Samuel Haknyeon Euiwoong Woojin Hyungseob #guanlin #seonhoo #...