Ya, sekarang Daehwi yakin Haknyeon adalah makhluk mirip vampire yang menolongnya 10 tahun yang lalu. Begitu juga sebaliknya.
"Kau tak pernah mengatakan hal itu," ujar Guanlin tajam, pandangannya tajam menusuk.
Sungguh Haknyeon benci tatapan Guanlin, memang kenapa kalau dia tak pernah mengatakan pada siapapun? Itu haknya kan. Dengan sengit dia menjawab, "Itu urusanku, kau tak perlu tahu."
"Itu hal penting dan kau bilang bukan urusanku?" Guanlin semakin tajam.
"Tahan dirimu Yeon," seru Woojin memperingatkan.
Ia semakin cemas, mereka berdua mulai bertengkar lagi, apalagi ini masalah serius. Jika dibiarkan Woojin tak yakin emosi Haknyeon tak akan meledak.
"Lepaskan mereka Guan, biarkan mereka berdua pergi," perintah Haknyeon dingin dengan tatapan mengintimidasi. Woojin semakin merasakan atmosfir tegang bertambah kuat. Haknyeon sudah dalam mode sangat serius jika sudah bicara dengan nada sedingin itu.
"Sayangnya aku tidak bisa."
"AKGHHHH.....,"Seonho tiba-tiba merasakan sekujur tubuhnya kesakitan. Begitu juga Daehwi merasakan hal yang sama. Pelukan Daehwi terlepas dan ia jatuh berlutut di lantai, sementara Seonho masih berusaha berdiri meski hampir-hampir tubuhnya tak bisa menahan diri untuk jatuh.
"GUANLIN ....," pekik Woojin. Ia tahu benar apa yang sedang dilakukan Guanlin pada mereka. Sialan, tak seharusnya ia sampai menggunakan kekuatannya. Sialan...sialan. Dalam hati Woojin sudah mengumpat habis-habisan
Mata Guanlin berkilat merah dan ia menyeringai kecil melihat tatapan penuh kebencian Seonho.
"AKGHHHHHHH.... !!!!" rasa sakit yang Seonho derita semakin kuat, bahkan nafasnya mulai tersengal. Bulir-bulir keringat sebesar jagung membasahi dahi dan punggung hingga kemejanya sudah setengah basah. Tubuhnya semakin membungkuk ke bawah, tapi ia menahan mati-matian untuk tak sampai jatuh berlutut. Si Guanlin itu menggunakan kekuatannya untuk membuatnya tunduk, cih... Seonho menyeringai, dasar pengecut !
"Aku salut kau masih tak jatuh Seonho."
"Cih...., dasar licik !" ejek Seonho.
Guanlin tersenyum, "Aku suka pujianmu," Ia melangkah mendekati Seonho perlahan.
Detak jantung Seonho semakin tak karuan setiap jejak kaki Guanlin selangkah lebih dekat. Apa yang akan dilakukan monster itu?
Guanlin berhenti persis di depannya , ia meletakkan ujung mata pedang di atas bahu Seonho, "Kubilang tunduklah Seonho, jangan berontak."
"AKGHHHHH.......!!!!" Seonho merasakan mata pedang itu kini menusuk bahunya. Tidak terlalu dalam tapi SIALAN , TETAP SAKIT SEKALI.
Daehwi makin menangis histeris melihat Seonho dalam keadaan demikian. Antara marah tapi ia sadar keadaanya saat ini sama tak berdayanya dengan Seonho.
Melihat dan mencium bau darah yang merembes di kemeja Seonho, membuat Samuel semakin liar. Ia berontak makin tak karuan, meraung-raung makin keras , membuat Haknyeon dan Woojin sampai kewalahan.
"KAU BERENGSEK GUAN...," Umpat Haknyeon yang kesulitan menahan bahu dan tangan Samuel. "APA BEDANYA KAU DENGAN DONGHYUN KALAU BEGINI HA !"
"SHIT...,"bahkan Woojin juga ikut mengumpat karena sudah terlalu geram.
"AKGHHHHHH....,!!!!." Mata pedang Guanlin semakin menusuk bahu Seonho, nafas Seonho makin tersengal dan rasanya ia tak bisa lagi untuk menahan tubuhnya agar tak jatuh. Kedua kakinya semakin lemas. Ia sedikit mendongak, memastikan matanya bertemu dengan mata Guanlin yang penuh intimidasi. Tak Seonho pungkiri tatapan itu sedikit membuatnya merinding.

KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Play
Mistério / SuspenseTentang keluarga vampire yang diam-diam buat ulah hanya untuk bermain-main dengan sekumpulan anggota klub pecinta hal-hal berbau detective. Guanlin Seonho Jinyoung Jihoon Daehwi Samuel Haknyeon Euiwoong Woojin Hyungseob #guanlin #seonhoo #...