"Lukanya tidak terlalu parah," Guanlin membalut permukaan tangan Seonho dengan perban.
"Kau berlebihan hyung, itu hanya luka ringan, tidak usah diperban," jawab Seonho, namun tetap membiarkan Guanlin membungkus tangannya.
"Kau bisa ceroboh juga ternyata," Guanlin tersenyum kecil.
"Bukan ceroboh, hanya kecelakaan kecil."
"Kakimu hampir terkena pisau dan siraman air panas, itu kecelakaan kecil?"
"Selama itu tak membuatku harus menginap di rumah sakit, itu bukan masalah besar."
"Kau benar-benar keras kepala Seonho."
"Terima kasih."
"Aku tak memujimu, kau tahu...,"
"Maksudku terima kasih untuk bantuannya."
Guanlin yang sudah selesai dengan perban Seonho tersenyum kecil, "Entah kenapa aku merasa lebih banyak tersenyum sekarang...."
Seonho mengerjap-ngerjap tak mengerti, apa hubungannya ? apa Guanlin membuka topik baru?
"Sejak keluarga ku sering bermain-main dengan gengmu," lanjutnya.
Ah, jadi itu maksudnya..., Seonho menghela nafas pelan, "Keluargamu sangat niat mencari masalah dengan gengku hyung."
"Itu karena kalian membuat semuanya bertambah seru."
"Kalau begitu lain kali geng ku tak akan menanggapi masalah yang kalian buat," ujar Seonho.
"Bagiku tak masalah,"jawab Guanlin tenang.
Sudut bibir Seonho sedikit tertarik ke atas, "Kau itu licik hyung, kurasa yang terlicik diantara semua saudaramu."
Guanlin tak tahan untuk tak terkekeh, "Kita ini sama saja Seonho, kurasa tak baik mengolok satu sama lain," bibirnya menyeringai tipis.
"Aku tak menyangka kau bisa masak hyung," ujar Seonho.
"Kau juga tak terlihat pandai memasak."
Seonho menanggapinya dengan wajah datar, ia anggap itu pujian sekaligus realita.
"Dulu aku selalu membantu ibuku memasak di dapur, makanya aku paham masalah dapur," ujar Guanlin.
"Dulu?" sebelah alis Seonho terangkat.
"Dia sudah pergi."
Seonho terdiam sesaat, "Maafkan aku," sesalnya.
Guanlin tersenyum, "Kenapa setiap orang selalu meminta maaf jika membahas orang yang sudah tidak ada?"
"Aku hanya takut kau tersinggung."
"Mana mungkin aku tersinggung karena membicarakan ibuku sendiri."
"Kau jadi sedih mengingatnya."
"Aku ingat dia setiap detik dalam hidupku, jadi aku sedih sepanjang hidup?"
Seonho menghela nafas pelan,"Terserah."
Senyum Guanlin semakin lebar, ia merasa menang.
"Kenapa kalian berlima tinggal serumah?"Seonho agak ragu menanyakan ini, tapi dia agak penasaran. Meski saudara mereka harusnya punya rumah dan keluarga masing-masing kan.
"Sejak kapan kau tertarik dengan keluargaku?"Guanlin masih dengan senyumnya.
"Aku hanya penasaran."
"Lama-lama kau akan tertarik nanti."
"Katakan saja kalau tak mau menjawabnya," ujar Seonho dingin. Entah Guanlin yang sengaja menggodanya atau memang memutar-mutar kalimat untuk menghindari jawaban.
![](https://img.wattpad.com/cover/116280318-288-k191957.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Play
Gizem / GerilimTentang keluarga vampire yang diam-diam buat ulah hanya untuk bermain-main dengan sekumpulan anggota klub pecinta hal-hal berbau detective. Guanlin Seonho Jinyoung Jihoon Daehwi Samuel Haknyeon Euiwoong Woojin Hyungseob #guanlin #seonhoo #...