Hujan (END)

467 47 19
                                    

"HYUNGGGG !!!" Jinwoo menghambur ke pelukan Jinhyuk, meninggalkan Seonho dan Donghyun yang masih berjalan santai di belakang.

Euiwoong melambaikan tangan pada keduanya sambil tersenyum. Seonho balas melambaikan tangan kecil. Sepertinya Euiwoong berhasil menghadapi Jinhyuk dengan sangat baik. Terlihat dari wajahnya yang lebih segar, tidak lagi penuh penderitaan seperti saat terakhir Seonho meninggalkannya di pinggir jalan.

Daehwi, Hyungseob, dan Jihoon kebagian tugas mengantar Sewon pulang. Sekalian langsung pulang ke rumah masing-masing setelahnya.

"Aduhh...,"Jinwoo meringis kecil karena pelukan Jinhyuk terlalu erat.

"Kenapa ? punggungmu sakit ?"

"Kemarin dia sempat tertusuk, tapi tenang, lukanya tidak dalam, sudah kuobati,"Donghyun tersenyum menatap wajah cemas Jinhyuk.

"JINWOOO," seorang wanita muncul dari arah ruang tengah diikuti laki-laki paruh baya dibelakangnya. "Kau baik-baik saja ? apa ada yang terluka ? maafkan eomma ya,"wanita itu hampir menangis.

"Maafkan appa juga ya."

Jinwoo memeluk ibunya erat sambil menangis seperti anak kecil. Ingusnya sedikit keluar menempel ke baju ibunya.

"Lain kali jangan kabur seperti ini Jinwoo, semua orang khawatir, hyung sampai mengerahkan semua anak buah hyung untuk mencarimu."

Seonho dan Euiwoong reflek berpandangan. Seonho tahu Jinhyuk mengerahkan anak buahnya, tapi semuanya ? Yang benar saja, Anggotanya itu dari kelas satu sampai tiga, jumlahnya puluhan.

"Kalau aku bertemu orang-orang itu kupastikan mereka habis ditanganku,"geramnya.

Euiwoong rasanya ingin kabur sekarang juga. Kalau sampai kebohongannya terbongkar, tamat riwayat mereka.

Jinwoo melepaskan pelukan ibunya sambil mengusap ingusnya,"Sudahlah hyung, yang penting kan Jinwoo sudah baik-baik saja, tidak usah diperpanjang lagi masalahnya,"ujarnya sambil menarik-narik baju Jinhyuk.

"Tapi Jinwoo..."

"Hyung....,"Jinwoo memeluk Jinhyuk erat, "Sudah ya, ini salah Jinwoo juga, lain kali Jinwoo janji tidak akan kabur-kabur lagi," bujuknya memelas.

"Ya sudah kalau itu maumu."

Euiwoong mendekatkan bahunya ke Seonho agar bisa berbisik, "Kau bilang apa sampai Jinwoo luluh begitu ?"

"Tanyakan pada ahlinya,"Seonho menunjuk Donghyun dengan dagunya.

"Ya sudahlah, yang penting semuanya beres,"bisik Euiwoong.

Nyonya Lee mengusap matanya lalu menatap tamu-tamunya dengan senyum tulus,"Terima kasih ya, kami tak tahu bagaimana nasibnya Jinwoo kalau saja kalian tak datang menolong."

"Terima kasih juga karena sudah merawatnya dengan baik," jawab Donghyun sambil merangkul Euiwoong membuatnya sedikit berjengit karena kaget.

Jinhyuk menatap Seonho seperti mencoba mengigat-ingat sesuatu, "Apa kita juga satu sekolah ?"

Seonho mengangguk,"Aku dan Euiwoong teman sekelas."

"Rasanya aku pernah melihatmu," Jinhyuk masih berusaha mengigat. Rasanya ia pernah melihat Seonho tapi dimana ? kapan ?

"Ahhh......,"Jinhyuk akhirnya menemukan potongan ingatan yang ia cari, "Sepupunya Guanlin bukan ?"

Seonho berkedip bingung, Donghyun dan Euiwoong juga serempak menoleh bingung ke arahnya. sejak kapan dia jadi sepupu Guanlin ? dan bagaimana Jinhyuk bisa kenal Guanlin ?

"Sebentar, tiba-tiba aku ingat sesuatu," Jinhyuk kembali bergumul dengan memorinya, mencari potongan ingatan soal Euiwoong.

"Ung....., kenapa tak bilang kalau kau teman dekatnya Haknyeon ?"

Let's PlayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang