Penculikan

573 91 15
                                    

Dua orang bermasker hitam sedang mengintip dari balik pagar rumah. Syukur karena rumah incaran mereka ini tak mempekerjakan satpam pribadi. Namun sayangnya gerbangnya dikunci, menghambat aksi mereka untuk masuk ke dalam rumah.

"Kenapa Sewoon ?" Hyungseob membuka masker, merasa pengab.

"Kemarin kan Sewoon hyung bilang kalau tiga hari kedepan mama papanya mengurus bisnis di luar kota. Jadi dia sendirian di rumah."

Mata Seonho menelisik rumah dan halaman di balik gerbang, "Masalahnya dia benar-benar sendirian atau tidak."

Hyungseob mendengus dan mengirim pesan pribadi pada Sewoon.

Hyungseob
Won, kamu sendiri di rumah ? ini aku ke rumahmu ya, takut sendirian juga di rumah. Ortu juga lagi di luar kota, urusan kerja.

Sewoon
Iya seob, aku sendirian ... Kesini aja.

Hyungseob segera menelepon Sewoon.

"Won aku udah di luar."

"Lah cepet banget, sebentar aku ke bawah."

"Jangan dimatiin teleponnya, berasa ada yang lihatin ini."

"Siapa ?"

"Gak tau, sepi gak kelihatan siapa-siapa, udahlah cepet."

"Iya.., ini lagi jalan."

Seonho bergegas bersembunyi di dekat gerbang. Tak berapa lama kemudian Sewoon muncul dan berjalan ke gerbang sambil membawa segepok kunci.

"Kesini sama siapa ?" tanya Sewoon sambil memasukkan kunci ke gembok.

"Sendiri, bawa mobil," jawab Hyungseob, "Cepetlah, gak enak perasaanku."

"Iya..iya, sabar. Masukin aja mobilmu ke garasi."

Setelah gerbang terbuka lebar, Seonho diam-diam berjalan ke arah Sewoon yang diajak ngobrol oleh Hyungseob. Ia membekap mulut Sewoon secara tiba-tiba dengan sapu tangan. Meski Sewoon sempat meronta namun ia segera tak sadarkan diri akibat efek obat bius.

Hyungseob menaikkan maskernya lalu bergegas membantu Seonho memapah tubuh Sewoon ke dalam mobil Youngmin. Ya, mobil yang mereka pakai ini adalah mobil Youngmin karena tidak mungkin mereka ambil mobil di rumah apalagi membayar kendaraan umum.

Ketika Seonho dan Hyungseob bersusah payah meletakkan Sewon ke jok belakang, tiba-tiba pandangan Seonho bertemu dengan seorang remaja yang mematung di pinggir jalan. Malam-malam begini ia hanya memakai kaos, celana selutut, serta beralas kaki sandal rumah. Kedua tangannya menggengam tali ranselnya erat. Tampak ia sangat terkejut memergoki aksi kejahatan di depan mata.

Dalam hati Seonho mengumpat kasar, THE HECK.... ANAK SIAPA MASIH BERKELIARAN MENJELANG TENGAH MALAM BEGINI ?

Anak itu berjalan mundur perlahan dan sedetik kemudian bergegas mengambil langkah seribu.

Kelopak mata Seonho melebar panik, "Hyung..hyung."

Hyungseob langsung berlari mengejar anak itu sementara Seonho mendorong tubuh Sewon ke Euiwoong yang sedang duduk di jok belakang, membuat temannya itu meringis sakit.

Hyungseob baru beberapa langkah, namun ia terkejut ketika sebuah pisau dilempar dari arah belakangnya, menancap ke punggung bocah yang dia kejar.

Hyungseob terbelalak, tubuhnya kaku mendadak, perlahan ia menoleh ke belakang , mendapati Seonho berdiri jarak lima langkah darinya. Wajahnya memucat dan matanya membelalak lebar, tampaknya ia sendiri terkejut dengan perbuatannya.

Hyungseob ingin mengumpat keras, tapi ia masih bisa berpikir bahwa teriakannya bisa saja membangunkan tetangga Sewoon. Sudah kepalang basah ! Mau tak mau mereka harus membereskan anak itu sekarang. Hyungseob mendekati tubuh anak yang tergeletak di jalan itu. Ternyata dia masih hidup dan berusaha merangkak pelan mencari pertolongan. Ia menangis ketakutan dan Bibirnya menggumamkan kata ma...pa dalam volume yang hampir tak terdengar.

Let's PlayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang