Sudah 4 hari sejak ujian berakhir. Karena permintaan Guanlin, kepala sekolah akhirnya menyelenggarakan ujian ulang dan hasilnya bisa ditebak.
Meski nama Guanlin dirahasiakan, tapi kabar bahwa dialah yang mempengaruhi kepala sekolah tetap bocor. Entah siapa yang menyebarkan. Akibatnya Guanlin mendapat banyak hujatan dari siswa-siswi yang kesal.
Saat ini Guanlin sedang duduk tenang di kursi dekat panggung theater, tak mempedulikan tatapan tajam dari teman-teman satu klubnya, sama sekali tak terlihat terbebani.
"Tak terganggu dengan mereka sunbae?" tanya Seonho tiba-tiba dari arah belakang.
Guanlin menoleh dan tersenyum,"Kau dan teman-temanmu menerima kesepakatan waktu itu karena berharap aku terganggu dan tekanan batin karena mereka? Kejam sekali caramu seonho."
Seonho balas tersenyum,"Jangan berpikiran buruk, bukannya waktu itu sunbae sendiri yang mengusulkan ide ujian ulang?"
Seonho duduk di kursi kosong yang berhadapan dengan Guanlin, mereka hanya dipisahkan oleh meja sempit. "Apa naskah pementasannya sudah selesai?" tanyanya.
"Aku masih belum menemukan alur yang pas."
"Perlu bantuan? Jika butuh bantuan pasti ku bantu semampuku."
"Terima kasih," jawab Guanlin dengan senyum yang masih belum lepas. "Ngomong-ngomong Seonho-ya, kau suka main catur?"
Seonho terdiam beberapa detik kemudian mengangguk.
"Aku sedang bosan, bisa temani aku main catur?" Guanlin mengeluarkan papan catur kecil dari dalam tas ransel.
Seonho menatap papan catur itu sekilas lalu menatap Guanlin dengan raut heran, "Sunbae membawa papan catur ke sekolah?"
"Kau pikir belajar dari pagi sampai menjelang malam di sekolah tidak membuatku jengah? Aku punya cara sendiri untuk mengusir jenuh,"kata Guanlin sambil meletakkan papan catur itu ke atas meja.
"Sebenarnya aku juga suka main catur, jadi aku tak masalah kalau kita berduel."
Guanlin hanya tersenyum tipis menanggapi tantangan tersurat Seonho. Ia tak pernah kalah bermain dengan Woojin dan Jinyoung, tapi Seonho itu lain lagi, ia sama sekali tak tahu tipikal permainan Seonho atau seperti apa kepribadiannya, karena itu Guanlin penasaran apa kali ini ia akan kalah atau menang.
"Hitam atau putih?" tanya Guanlin.
"Putih."
Guanlin menyusun bidak-bidak catur hitam sesuai tempatnya, begitu juga Seonho yang menyusun bidak-bidak putih
"Biar aku mulai duluan," kata Guanlin sambil menjalankan pion 2 langkah.
Seonho menjalankan pionnya yang berada di depan bishop satu langkah. Permainan terus berlangsung dan memakan waktu berjam-jam karena masing-masing berpikir cukup lama sebelum melangkahkan bidak.
"Apa bidak favoritmu ho?" tanya Guanlin setelah ia menjalankan bishopnya.
"Sejujurnya aku suka queen dan rook,"ujar Seonho sambil memakan pion Guanlin dengan Rook. "Bagiku dua jenis bidak itu perpaduan yang sangat bagus."
Guanlin melangkahkan quuennya lurus hingga jauh ke area Seonho, memakan salah satu pion lawan."Kurasa queen memang jadi favorit semua orang, kuasanya luar biasa."
Seonho berpikir sebentar lalu melangkahkan bishopnya. "Kalau sunbae apa?"
Guanlin melirik ke bidak-bidak Seonho yang sudah ia taklukkan. Kebanyakan dari bidak-bidak itu adalah pion, sisanya satu kuda dan satu bishop, hanya 2 pion Seonho yang tersisa. "Kau sepertinya tak begitu memperhatikan pion-pion mu ya?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Play
Mystery / ThrillerTentang keluarga vampire yang diam-diam buat ulah hanya untuk bermain-main dengan sekumpulan anggota klub pecinta hal-hal berbau detective. Guanlin Seonho Jinyoung Jihoon Daehwi Samuel Haknyeon Euiwoong Woojin Hyungseob #guanlin #seonhoo #...