Jinyoung membuka Googlenya dan kembali mencari apa yang sebelumnya pernah ia cari.
Seunnie Tea
Lalu, ia kembali melihat biografi seorang laki-laki yang pernah ia lihat.
"Eh? Aku pernah melihatnya, ya?" Tanya Jinyoung pada diri sendiri. Hari ini, Youngjae sedang banyak tugas di kantornya. Alhasil, pagi-pagi ia masih bersantai di ranjangnya sambil melihat-lihat sesuatu di ponselnya.
Jinyoung berdecak, "Tentu saja. Aku kan pernah mencari mengenai Seunnie Tea sebelumnya dan yang muncul pasti dia," gerutunya pada diri sendiri. Ia pun membuka biografi itu.
"Huh? Wang Ga Yee? Namanya aneh sekali. Aku harus memanggilnya apa ya nanti?" Tanyanya pada diri sendiri. Ia pun melihat ada alamat emailnya. Ia pun seketika sumringah dan langsung membuat email itu.
Belum sampai satu kalimat ia buat, ia kembali menghapusnya dan berdecak sebal, "'Kan dia dari Hong Kong, bagaimana dia bisa mengerti Bahasa Korea?!" Ia kembali menulisnya dalam Bahasa Inggris.
Setelah selesai membuat email, ia pun langsung mengirimnya pada Wang Ga Yee itu. Ia pun berjalan menuju ruang tengah sambil membawa ponselnya. Ia langsung duduk di sofa dan menyalakan televisi. Ia pun menonton variety show yang sangat lucu itu. Ia tertawa sangat keras saat itu baru saja dimulai.
Tring!
Bunyi notifikasi itu membuatnya melihat ponsel. Ia berharap bahwa sang pemilik kafe itu yang mengiriminya balasan pesannya tadi. Melebihi kaget, bukan pemilik kafe itu yang mengiriminya balasan. Tapi, Mark yang membuat ponsel itu berbunyi karena ia mengirim Jinyoung pesan singkat.
From: Mark Hyung
Maaf, aku semalam tidak pulang. Aku menginap di sekolah karena banyak hal yang harus dikerjakan. Hari ini, aku pulang sebelum jam makan malam.Jinyoung menghela napasnya. Benar, Mark semalam tidak pulang dan tidak mengabari Jinyoung. Jinyoung pun menulis pesan sebagai balasan untuk Mark.
To: Mark Hyung
Ya, jagalah dirimu baik-baik, Hyung. Jangan lupa makan. Kau bisa sakit.Lalu, mengirimnya. Ia membalas seolah tak tahu apa-apa. Ia selalu begitu di depan Mark. Seolah baik-baik saja dan tak tahu apa-apa. Ia terlalu baik bagi Mark.
Tring!!
Pesan lainnya masuk. Ia pun melihatnya. Begitu sumringahnya begitu melihat kalau si pemilik kafe menjawab emailnya.
From : Wang Ga Yee
Of Course. We can meet in my kafe at 12.Jinyoung berloncatan bahagia karena langkahnya tinggal sedikit lagi untuk mendapatkan pekerjaan.
...
Namja kelahiran LA itu meregangkan otot-ototnya sambil menguap. Ia menyibak selimutnya dan duduk di tepi kasur. Ia melihat jam di ponselnya, pukul 06.30. Masih satu jam lagi sampai sekolah masuk. Ia turun dari kasurnya dan keluar dari kamar itu. Ia mencium bau masakan yang enak. Ia pun langsung berjalan menuju dapur apartement itu.
Punggung namja imut yang sedang telaten memasak itu membuat ia tersenyum lebar. Ia pun menghampiri namja imut itu dan memeluknya dari belakang. Namja imut itu terlonjak kaget.
"Mark Hyung! Kau mengagetkanku!!" Omel namja imut itu membuat Mark tertawa kecil.
"Aku lapar, Bamie. Buatkan aku masakan yang enak," rengek Mark. Bambam hanya berdecak dan melanjutkan acara memasaknya, "Kalau kau tidak mengganggu, masakannya akan enak, hyung," jelas Bambam. Mark tertawa dan mengecup pelan pipi Bambam membuat Bambam tersipu malu. Mark pun duduk di meja makan menunggu makanan itu selesai dibuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY STAR [MARKJIN]
Fanfiction"Cinta itu tidak bisa dipaksakan. Ini antara kau dan aku. Tidak satupun dari kita saling mencintai. Ini salah orangtuaku karena menjodohkanku denganmu. Harusnya kita tidak menikah!" "Bukan tentang siapapun. Tapi, tentang kita. Setiap hari aku menjal...