A year later..
"Jinyoung hyung, anakmu ini menyebalkan! Dia mencubit bibirku! " Ucap Yugyeom sambil menggendong bayi berumur satu tahun yang lucu dan menggemaskan itu.
"Yak! Yugyeom-ah! Nanti kalau kau punya anak bagaimana?" Tanya Jaebum yang duduk di sebelah Yugyeom. Yugyeom menyengir kuda.
"Kan kau sudah tunangan, jadi pasti yang punya anak duluan kau, hyung. Aku dan Bambam kan belum ada rencana apa-apa," jelas Yugyeom. Jaebum mencibir.
"Bagaimana kalau.. ekhem, accident?" Ucap Jaebum agak tertawa. Lalu Jackson malah tertawa keras sekali. Mark yang tiba-tiba datang dari kamar mandi langsung menghampiri Yugyeom yang sedang memanyunkan bibirnya meminta ciuman Myungji.
"Myungji sayang, sini daddy gendong!" Mark menghampiri Yugyeom dan mengangkat Myungji dari gendongan Yugyeom.
"Ah, aku sedang bermain dengannya!!" Rajuk Yugyeom.
"Bermain apanya? Kau mau menciumnya, Gyeom," ucap Mark. Yugyeom kembali menyengir kuda.
"Bambam kemana?" Tanya Mark.
"Tuh, ke dapur bersama Youngjae hyung, Jinyoung hyung, dan Jisoo noona," ucap Yugyeom. Mark meng-ohkan perkataan Yugyeom.
"Jackson-ah! Jangan mainkan ponselku terus! Nanti baterainya habis!!" Protes Jaebum menarik ponsel dari genggaman Jackson.
"Aih, slither ku mati!!!" Omel Jackson.
"Aih, ini ponselku!" Balas Jaebum. Jackson langsung diam. Yugyeom dan Mark tertawa keras.
"Hei, makanan sudah siap!!" Ucap Bambam datang dengan Youngjae, Jisoo, dan Jinyoung yang membawa 3 piring besar spaghetti.
"Wahh!! Ayo, makan!!" Teriak Yugyeom. Mereka pun makan bersama sambil mengobrol dan tertawa satu sama lain. Myungji, anak Mark dan Jinyoung masih di gendongan Mark.
"Hyung, sini, aku saja yang gendong Myungji," ucap Jinyoung. Myungji sudah mengulurkan tangannya untuk merangkul leher Jinyoung.
"Et, tidak boleh. Aku juga mau dipeluk si cantik ini," bantah Mark. Jinyoung mengerucutkan bibirnya.
"Kau lebih sayang Myungji, hm?" Mark tertawa pelan melihat tingkah Jinyoung.
"Yugyeom-ah, mau bermain dengan Myungji?" Tanya Mark. Yugyeom mengangguk semangat.
"Ah, aku juga mau," ucap Jackson sambil meminta Myungji di gendongannya.
"Baiklah, baik-baik ya dengan Paman Jackson," ucap Mark pada Myungji. Myungji mengangguk polos.
"Siap, daddy!! Paman, salanghaeyoo!" Ucap Myungji dengan suara manisnya.
"Aih, aku bukan paman! Aku Jackson Oppa!!" Ucap Jackson. Mark hanya memutar bola matanya malas. Ia melihat Jinyoung.
"Aku ada urusan sebentar dengan Jinyoung," ucap Mark menggenggam tangan Jinyoung dan menjauh dari teman-temannya. Mark membawa Jinyoung ke dalam kamar mereka. Lalu mengunci pintu kamar mereka.
"Sayang, kau cemburu pada anakmu sendiri?" Tanya Mark. Jinyoung memanyunkan bibirnya dan mengangguk.
"Ey, lucu sekali kau ini," Mark mengunci lengan Jinyoung di dinding yang berada di belakang Jinyoung dan mendekatkan mukanya.
"Aku mencintai kalian berdua, tapi tak akan melakukan ini dengannya. Aku hanya melakukan ini denganmu," Mark mendekatkan mukanya dan mencium Jinyoung ganas. Ia melumat bibir Jinyoung dan melahapnya habis. Jinyoung kewalahan dengan permainan Mark dan mencoba mengimbanginya.
"Hyunghh.. mhh," Mark melepaskan ciumannya dan menghapus air liur yang menetes di bibir Jinyoung.
"Kenapa kau imut dan seksi di saat yang bersamaan, sayang? Aku jadi semakin ingin melahapmu sampai habis," tangan Mark mulai masuk ke dalam kaus tipis Jinyoung dan mengelus perut Jinyoung yang rata.
"Hyungghh.. hhmm mhhh," desah Jinyoung agak kencang.
Tok! Tok! Tok!
"Ehm.. Jinyoung hyung, Mark hyung, maaf mengganggu kegiatan kalian, tapi sepertinya Myungji mau buang air besar, hehe. Kalau tidak keberatan boleh aku minta popoknya?" Tanya Yugyeom dari luar kamar. Jinyoung dan Mark memberhentikan kegiatannya. Jinyoung pergi ke depan lemari dan mengambil popok Myungji. Mark membuka pintu kamar itu.
"Hai, hyung," Yugyeom tertawa canggung.
"Aku saja yang ganti popoknya," ucap Jinyoung menggendong Myungji sambil memegang popok lalu meninggalkan Mark dan Yugyeom di depan pintu kamar itu.
"Ahhh, Jinyoung! Aku belum puas!" Rajuk Mark. Yugyeom tertawa pelan.
"Tahan sampai malam, hyung," Mark mendengus sebal. Lihat? Sekarang siapa yang cemburu dengan anaknya sendiri?
Inilah akhir bahagia dari Jinyoung dan Mark walau tidak dengan 10 anak.
Benar-benar END
Readers sekaliaaaaannn... makasih udah baca cerita ini. Maaf kalo masih ada yang gantung-gantung. Aebi udah nyelesaiin sesuai kemampuan Aebi!!! Makasih banget untuk vote dan commentnya yang sangat berharga itu :""""""""
See you next book!
-ibu moon aebi yth
KAMU SEDANG MEMBACA
MY STAR [MARKJIN]
Fanfiction"Cinta itu tidak bisa dipaksakan. Ini antara kau dan aku. Tidak satupun dari kita saling mencintai. Ini salah orangtuaku karena menjodohkanku denganmu. Harusnya kita tidak menikah!" "Bukan tentang siapapun. Tapi, tentang kita. Setiap hari aku menjal...