28. Mouse in Trap

985 125 36
                                    

Baca sampe bawah yaaa...ada Q&A, makasiii... happy reading, g u y s s s s s s s~

...

Srak!

"Aduh, sunbae, tugasku sebanyak ini?" Tanya Nayeon melihat Jooheon menumpukkan kertas di meja Nayeon. Terdengar seorang perempuan mendecih.

"Baru merasakan? Dasar, manja," kata perempuan itu alias Tzuyu.

"Hei, jaga kata-katamu," sahut Minhyuk yang mendengar ucapan Tzuyu. Jooheon menggeleng. Hari-hari seperti ini sudah biasa.

"Sudahlah, pekerjaanku juga banyak. Youngjae juga. Semuanya. Entahlah, banyak sekali laporan yang harus dikerjakan. Tapi, tenanglah. Bos sudah memberitahu bahwa kita semua akan dapat KENAIKAN GAJI!! WHOOOO!!" Satu ruangan itu ikut bersorak sorai gembira atas berita bahagia dari Jooheon.

"Hei hei hei! Chou Tzuyu, tolong jangan berbahagia. Kau dalam masa percobaan, jadiiiiii.. kerjakan!" Ucap Minhyuk ketus lalu tertawa keras.

"Yak, rasakan. Dasar, manja," balas Nayeon pada Tzuyu.

"Hei, hei. Ayo, kerjakan. Tugas kita masih banyak," ujar Youngjae.

"Baiklah, Tn. Youngjae," kata Jihyo lalu tertawa kecil. Youngjae pun tertawa, ia tahu itu hanya candaan. Tzuyu pergi dari mejanya karena...*isi sendiri. Saya gatau*

Tzuyu.. aku akan meluruskan semuanya... batin Youngjae. Ia lalu berdiri dan menghampiri meja Tzuyu yang kosong itu untuk mengambil ponsel Tzuyu. Tapi, di atas mejanya ia sudah menemukan hal aneh dan malah tidak menemukan ponsel Tzuyu di situ.

"O.. o..obat? Dia sakit?" Gumam Youngjae. Ia memotret obat itu dan langsung kembali ke mejanya. Lalu, ia menelepon seseorang.

"Hei, Jisoo. Bisa bertemu hari ini?" Tanya Youngjae.

"Ya ampun! Pasien hari ini banyak. Aku tidak bisa. Besok, kemungkinan bisa," jawab Jisoo agak mengomel.

"Ah, baiklah. Besok saja, lah. Sudah, ya. Sampai jumpa!" Youngjae menutup teleponnya. Ia menghela napas kasar.

"Sialan, aku tidak tahu ini obat apa," Youngjae berdecak dan menggelengkan kepalanya karena tidak berjalan sesuai rencana.

..

"Jackson Hyung, aku tidak bisa bekerja hari ini, tak apa, kan? Kepalaku agak sakit," ujar Jinyoung dalam panggilannya pada Jackson.

"Iya. Benarkah? Kau dimana sekarang? Masih di apartemen Youngjae, kan?"

"Ehmm.. Aku sudah kembali ke ruㅡ"

"Yak, Jinyoung-ah... kau itu, aish. Menyebalkan sekali. Kau itu ahh.. terserahlah, semua jalan kan ada di tanganmu, jadi terserahmu lah. Kau juga yang akan merasakannya," jawab Jackson agak kecewa. Jinyoung menghela napasnya.

"Aku berjanji, hyung. Ini kesempatan terakhir Mark Hyung. Setelah itu, tidak akan ada lagi kalau ia sampai melakukan hal yang tidak kuinginkan lagi."

Klek

Pintu kamar itu terbuka menampilkan seorang namja kelahiran LA yang Jinyoung sedang bicarakan dengan Jackson.

"Siapa?" Tanya Mark.

"Oh, hanya Jackson Hyung," jawab Jinyoung lalu tersenyum. Mark pun duduk di samping Jinyoung.

"Disitu ada Mark, ya?" Tanya Jackson mendengar suara Mark.

"Iya, baru saja datang. Sudah ya hyung, aku tutup," ucap Jinyoung.

"Eh, sebentar. Nanti sore aku mau datang, ya. Aku mau memberimu makanan. Yah, kau masih belum sembuh total, masih harus istirahat," ujar Jackson. Jinyoung mengangguk tapi ia ingat kalau ia sedang bertelepon dengan Jackson.

MY STAR [MARKJIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang