7. Nope, I Just..

1.3K 178 17
                                        

"Hey, sedang apa?" Tanya Bambam pada yang Yugyeom yang sedang menulis-nulis sesuatu di buku hariannya Bambam.

"Menulis sesuatu saja, aku bosan. Kenapa guru pelajaran kesukaanku malah tidak datang, sih? Ah, kesal sekali aku," ucap Yugyeom menggerutu dan menghentak-hentakkan kakinya sampai mejanya bergerak. Padahal, lututnya sudah mentok ke meja karena kakinya sudah super panjang.

"Yak, yak! Meja ku bergerak, nanti minumanku ini tumpah!" Seru Bambam karena mejanya ikut bergerak. Yugyeom tertawa seperti anak kecil. Bambam mendengus dan duduk di samping Yugyeom. Ya, mereka memang teman sebangku.

"Hey, rambutmu baru kau warnai, ya? Bagus sekali warnanya, Bamie," ucap Yugyeom sambil mengelus surai Bambam.

Yheu, modus~

Tanpa sadar pipi Bambam memerah, padahal ia tidak tahu kenapa.

"Lucu sekali, sih," Yugyeom mencubit pelan pipi sahabatnya itu.

"A.. apa, sih?! Dasar, aneh," ucap Bambam sambil menepis tangan Yugyeom.

Padahal mah salting.

Yugyeom menggerutu karena dimarahi oleh Bambam.

"Dasar, tukang marah. Aku kan memujimu," ucap Yugyeom kembali menulis-nulis sesuatu di buku harian Bambam.

"Kenapa kau menulis di buku harianku?" Tanya Bambam.

"Ya, karena ini untukmu, bodoh," ucap Yugyeom tanpa menoleh ke arah Bambam.

"Mana? Sini, kulihat! Kau tulis apa?" Bambam meraih buku hariannya itu tapi ditahan oleh Yugyeom.

"Sebentar, belum selesai!!"

"Ini kan milikku! Aku mau lihat!"

"Yak! Tapi, belum selesai, bodoh!"

"Tidak usah mengataiku bodoh, bodoh!"

"Kesinikan dulu!!"

"Ini milikku! Kembalikan!"

Karena mereka saling tarik menarik buku itu, akhirnya buku itu sobek. Mereka tiba-tiba diam. Begitupun satu kelasnya yang tadinya berisik.

"Ini milikku. Sekarang sudah tidak ada lagi. Kau kan tahu segalanya ku tuangkan di sini. Kenapa kau merusakknya?" Ucap Bambam sambil memungut kertas-kertas yang berserakkan.

"Bambam, kau tak apa?" Tanya seorang gadis yang merupakan teman sekelas mereka.

"Aku tak apa, Lisa," ucap Bambam sambil tersenyum.

"Sini, kubantu," ujar Lisa lalu ikut memungut kertas-kertas itu. Yugyeom masih saja diam, ia merasa bersalah. Kini, ia juga ikut memungutnya.

"Jauhkan tanganmu dari bukuku!" Suruh Bambam saat Yugyeom mencoba membantunya. Lisa memberinya kertas-kertas yang tadi ada di lantai.

"Terimakasih, Lis," ucap Bambam. Lisa hanya tersenyum dan kembali bersama teman-temannya.

"Kau merusaknnya, Gyeom dan aku tidak suka itu," ucap Bambam pelan.

"Maaf, Bam. Aku hanㅡ"

"Sudahlah," potong Bambam lalu mengambil tasnya dan pergi menuju meja seorang namja di kelasnya. Yugyeom hanya bisa melihat punggung Bambam.

"Jungkook, kau mau bertukar tempat duduk denganku tidak? Aku sedang ingin duduk di barisan belakang," ucap Bambam. Jungkook mengangguk.

"Apakah kau tidak apa-apa harus duduk dengan si cerewet yang tubuhnya seperti ranting itu?" Tanya Jungkook. Bambam tertawa kecil.

MY STAR [MARKJIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang