Tosca dan Kyle melangkah memasuki rumah. Disana, ia disambut oleh Rose, ibu mereka dan Julian, ayah mereka.
“Tosca pulang” teriak Tosca saat memasuki rumah. Kyle hanya menggeleng kepala.
“Ehh anak mama udah pulang dua-duanya. Kalian ganti baju nanti turun ya, kita makan siang sama-sama” ucap Rose
“Oke ma” ucap Kyle.
Tosca dan Kyle berjalan menuju lantai dua dan berpisah karena menuju kamar masing-masing. Tak lama, mereka menuruni tangga dan menuju meja makan yang sudah ditunggu oleh Rose dan Julian.
“Ayo makan” ucap riang Tosca.
Mereka berempat menikmati makanan dengan tenang dan tak lama Julian membuka obrolan.“Gimana sekolahnya Tosca?”
“Everything okay” ucap Tosca santai dan Julian mengangguk
“Kalo kamu Kyle?” tanya Julian
“Baik kok pa. Aku sudah praktek bedah kecil kecilan sih” ucap Kyle.
Kyle memang mengambil jurusan kedokteran dan dia sudah memasuki semester lima lebih cepat karena kepintaran yang ia punya.
“Oh iya mama lupa. Besok malam kita akan ikut ke pesta perusahaan temen papa. dia ada acara ulang tahun perusahaannya” ucap Rose
“Aku nggak bisa ikut ma. Aku ada praktek dan mungkin sampai sore juga” ucap Kyle
“Yah, padahal kan pingin kita berempat pergi. Tapi nggak papa, kita bertiga akan pergi” ucap Rose.
~~~~~~~~~~~~
Tosca melangkahkan kakinya keluar dari mobil dan berjalan memasuki kawasan sekolah. Tak lama, ia merasa pundaknya disentuh. Dia menoleh kesamping dan mendapati sahabatnya, Rennie tengah tersenyum kepadanya.
“Hey Ren, kemana lo kemarin?” tanya Tosca. Kemarin dia melihat Rennie tidak duduk disampingnya.
“Gue sakit”
“Lo udah baikkan sekarang?” tanya Tosca khawatir
“I’m alright”
Tosca mengalihkan pandangannya menuju pemuda yang mengendarai motornya memasuki kawasan sekolah. Ia memakirkan motornya dan ia membuka helmnya.
Hal itu adalah pemandangan favorit Tosca. Melihat pujaan hatinya.
“Lo masih cinta sama dia?” tanya Rennie
“Iya, gue masih cinta sama dia” ucap Tosca.
Rennie kagum. Pasalnya, ia berteman dengan Tosca sejak SMP dan saat kelas 7, dia diberitahu oleh Tosca bahwa dia menyukai Blue. Namun Blue hanya cuek. Rennie kadang kesal karena Blue yang sangat cuek dan dingin kepada Tosca.
“Lo nggak lelah apa, Sca? Dia itu selalu cuek sama lo dan selalu ketus” ucap Rennie
“Nggak. Karena gue udah terjatuh terlalu dalam kepada dia. Gue nggak peduli sikapnya itu kepada gue” Rennie hanya bungkam. Dia bisa melihat tatapan penuh cinta kepada Blue.
Blue merasa ada yang memerhatikan, ia pun mengedarkan pandangan dan melihat bahwa Tosca bersama sahabatnya, Rennie tengah menatapnya. Blue cuek saja dan mengalihkan pandangannya dan berjalan menuju kelasnya.
“Liat aja Sca. Dia sangat cuek” Rennie kesal dengan tingkah Blue. Dia sangat tak menghargai perasaan Tosca.
“Sudahlah. Ayo kita masuk kelas” ucap Tosca lalu menarik tangan Rennie menuju kelas.
Mereka telah tiba di kelas dan duduk dibangku. Tosca sempat menangkap sosok Blue yang lagi membaca buku dengan earphonenya. Tosca tersenyum kala Blue meliriknya. Blue memutar bola matanya dan ia melanjutkan membacanya.
Tak lama, seorang bapak guru melangkah masuk sambil menenteng buku fisika. Pak Ridwan pun memulai pelajaran dan semua murid memperhatikan dengan serius.
“Pak guru sudahkan hari ini. Kalian kerjakan tugas di halaman 13 sampe 15. Kalian kerjakan berdua berdasarkan absen. Selamat pagi” pak Ridwan melangkahkan kakinya keluar kelas dan suasana kelas mulai gaduh.
Tosca pun tersenyum dan hari ini adalah hari terbahagianya. Dia akan mengerjakan tugas bersama Blue karena absen mereka yang bersebelahan juga.
“Hai Blue. Akhirnya kita sekelompok. Kapan rencananya mau kerjain tugasnya?” tanya Tosca panjang lebar pada Blue yang masih senantiasa membaca buku.
“Terserah lo” ucap cuek Blue.
“Kalo gitu lusa sepulang sekolah dirumah aku” ucap final Tosca dan melangkah senang menuju bangkunya yang masih ada Rennie.
“Beruntung lo bisa sekelompok sama pujaan hati” ledek Rennie sambil tersenyum menggoda. Ia senang menggoda Tosca pun tersenyum malu
“Hehehe. Gue senang banget tahu. Walaupun dia masih cuek, tapi itu sebagai langkah awal gue buat deketin dia” ucap Tosca percaya diri dan Rennie berharap keinginannya terkabulkan.
~~~~~~~~~~~~
Tosca melihat tampilan dirinya di kaca dengan gaun putih simple dengan riasan make up diwajahnya yang natural. Dia sekarang akan menghadiri acara ulang tahun perusahaan teman papanya.
“Ayo sayang kita pergi” ucap Rose sambil melangkah masuk ke kamar putrinya.
“Oke ma. Tosca juga udah selesai” Rose mengangguk dan melangkah pergi yang diikuti oleh Tosca. Tosca segera mengambil tas selempang berwarna Tosca dan ia menyusul Rose.
Sampailah mereka di sebuah gedung mewah dengan desain interiornya yang bagus dan elegan. Tosca berdecak kagum sambil melangkah memasuki kawasan gedung bersama Rose dan Julian.
“Ayo kita hampiri Jean” ucap Julian dan mereka menghampiri Jean Black, CEO dari Black Group yang sekaligus perusahaan yang merayakan ulang tahun perusahaannya.
“Selamat Jean. Semoga bisnismu berjalan lancar” ucap Julian sambil memeluk Jean layaknya sahabat lelaki.
“Selamat Jean atas perusahaanmu” ucap Rose sambil menjabat tangan Jean.
“Makasih Julian, Rose. Dan kamu membawa anakmu yang cantik ini” ucap Jean memerhatikan Tosca dengan style yang simple
“Iya. Aku yang ngajak. Sebenarnya Kyle aku ajak, tapi dia masih kuliah dan ada praktek katanya” ucap Julian
“Sudah agak lama aku nggak ketemu Kyle. Oh iya Rose, kamu kalau mau ketemu Cath, dia lagi disana” ucap Jean menunjuk seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik.
“Aku kesana dulu. Aku sudah lama nggak melihatnya” ucap Rose antusias lalu berjalan menuju Cath yang merupakan istri Jean.
“Mereka kalau ketemu pasti akan lama bergosipnya” gumam Julian dan Jean mengangguk sambil terkekeh.
“Biarkanlah mereka. Mereka kan baru ketemu sekarang” ucap Jean
“Pa, Tosca pergi dulu ya” ucap Tosca pada Julian dan Julian mengernyitkan dahinya karena bingung.
“Mau kemana?” tanya Julian
“Tosca mau ambil minuman dulu” ucap Tosca lalu diangguki oleh Julian.
Tosca pergi menuju meja yang dipenuhi oleh minuman yang bermacam macam warnanya. Tosca lebih memilih jus daripada minuman yang tidak ia kenal.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
BluSca
Teen Fiction{Cerita di PRIVATE. Jika mau membaca cerita ini, FOLLOW aku. Untuk menghindari PLAGIAT} Seorang lelaki tampan dan dingin terhadap siapa saja. Dengan pesonanya, dia dapat membuat seorang perempuan terus mengejarnya tanpa lelah. Seorang perempuan deng...