Jam tujuh sudah tiba, Blue mulai membuka mulutnya."Gue pulang. Udah malam" ucap Blue
"Oke deh. Hati hati" ucap Kyle dan Blue mengangguk. Dia pun berdiri dan mulai membawa tasnya.
"Aku anterin sampai depan" ucap Tosca dan Blue hanya melihat sekilas. Blue mulai berjalan dan diikuti dari belakang oleh Tosca.
"Gue pulang" ucap datar Blue sambil menstater motornya.
"Hati hati ya. Jangan ngebut bawa motor" teriak Tosca saat melihat Blue mengeluarkan motornya dari pekarangan rumahnya.
Tosca tersenyum dan ia membalikkan badannya dan berjalan menuju kedalam rumahnya.
"Kamu kenapa? Senyum kayak gitu?" tanya Kyle heran melihat Tosca yang datang dengan senyuman di wajahnya.
"E-eh nggak ada kok"
"Pasti ada hubungannya sama Blue ya" tebak Kyle dengan nada menggoda. Tosca langsung blushing.
"Nggak kok" kilah Tosca
"Nggak usah bohong deh dek. Jangan bilang dia orang yang kamu suka dari SMP lagi" tebak Kyle membuat Tosca gugup.
Pasalnya, Kyle tahu bahwa Tosca menyukai orang dari SMP hingga sekarang. Namun, ia tak tahu siapa cowok yang disukai oleh Tosca. Tosca tak mau memberitahunya.
"I-iya kak. Dia orang yang Tosca cinta dari SMP" ucap Tosca yang kepalanya dia tundukkan.
"Jadi dia!? Yang orang dingin dan cuek itu?" tanya Kyle kaget.
"Iya Kak"
"Tosca kenapa masih suka sama dia? Katanya dia nggak cinta sama Tosca?"
"Memang, tapi Tosca cinta dan sayang sama dia Kak. Tosca nggak bisa berhenti menyukainya Kak" ucap Tosca pasrah dan menjatuhkan dirinya disamping Kyle yang sedang duduk di sofa.
"Tapi Tosca, sampai kapan? Sampai kapan kamu cinta sama dia?"
"Tosca nggak tahu kak. Tosca susah melupakannya Kak" mendengar ucapan Tosca, Kyle menghela nafas panjang dengan berat.
"Tosca juga jangan jadi begini terus. Kakak nggak mau lihat Tosca yang pulang kadang dengan muka bahagia atau nggak muka murung. Kalo dia memang nggak mau sama Tosca, Tosca lebih baik pergi darinya. Kadang, melepaskan sesuatu harus dilakukan walaupun rasanya sangat sakit dan susah"
~~~~~~~~~~~~
Tosca melangkahkan kakinya di koridor sekolahnya. Banyak kaum adam melihatnya dengan tatapan memuja, namun Tosca tak memperdulikan lingkungan sekitarnya. Dia memilih berjalan cepat menuju kelasnya, ia tak sabar melihat Blue.
"HAI BLUE" sapa riang dan keras dari Tosca. Blue hanya menghela nafas. Dia tahu suara itu. Sudah layaknya kayak sarapan pagi yang ia dapat. Mengingat, setiap pagi dia mendengar sapaan itu dari SMP.
"Kamu ngapain? Baca buku apa?" tanya Tosca yang sudah duduk didepan Blue.
"Kamu baca itu. Memang Blue masih cita cita yang sama?" tanya Tosca memerhatikan buku yang dibaca Blue
KAMU SEDANG MEMBACA
BluSca
Teen Fiction{Cerita di PRIVATE. Jika mau membaca cerita ini, FOLLOW aku. Untuk menghindari PLAGIAT} Seorang lelaki tampan dan dingin terhadap siapa saja. Dengan pesonanya, dia dapat membuat seorang perempuan terus mengejarnya tanpa lelah. Seorang perempuan deng...